"Mengajarkan anak berpuasa bisa dimulai sejak usia
dini yaitu saat anak masih TK atau awal masuk sekolah dasar, asalkan sudah ada
kemauan dari sang anak untuk ikut berpuasa," ujar psikolog anak dari
Klinik Kancil Tia Rahmania, seperti yang di lansir detikHealth,
Rahmania menambahkan sebaiknya mulai mengajarkan puasa
secara bertahap. Misalnya puasa dari sahur hingga Zuhur lalu berbuka dan
melanjutkan puasa kembali hingga Magrib karena ini merupakan salah satu proses
pembelajaran bagi anak. Dan anak akan mau dengan sendirinya untuk melakukan
puasa jika orang tua sering memberikan informasi mengenai manfaat dan
pengertian puasa sejak sebelumnya.
Saat mulai mengajarkan berpuasa pada anak, ajaklah dengan
cara yang menyenangkan, pilihlah kata-kata yang positif, tidak menyuruh, tidak
membentak dan jangan membuat anak terpaksa melakukannya.
"Memberikan hadiah pada anak yang bisa menyelesaikan
puasa dengan baik merupakan salah satu cara yang paling efektif, misalnya jika
berhasil puasa setengah hari hadiahnya pensil namun jika berhasil hingga Magrib
anak akan mendapatkan hadiah yang lebih besar lagi," ujar psikolog yang
menyelesaikan program sarjana dan master psikologi di Universitas Indonesia.
Pemberian hadiah kepada anak akan memacu anak untuk mau
melakukan puasa sama seperti kedua orang tuanya dan tidak akan membuat anak
menjadi materialistis. Karena justru ada kebanggaan tersendiri pada diri sang
anak jika bisa mendapatkan sesuatu dari hasil jerih payahnya sendiri dan bisa
dibanggakan kepada teman-temannya di sekolah.
"Sebaiknya anak mulai bisa diajarkan untuk puasa
dari sahur hingga Magrib saat berusia 11-12 tahun, karena jika dilihat dari
segi fisik dan perkembangannya anak sudah cukup kuat untuk melakukannya meski
emosinya masih belum stabil," ujar Rahmania.
Jika anak sudah terbiasa untuk melakukan puasa sejak
dini, maka kebiasaan ini akan terbawa terus hingga anak menjadi remaja. Dan
jika sudah tiba saatnya anak wajib melakukan puasa, orang tua tidak akan
mengalami kesulitan lagi untuk membimbingnya.
Hendaknya jika anak sudah menginginkan melakukan puasa,
malam sebelumnya orang tua harus memberitahu bahwa anak harus bangun lebih awal
untuk melakukan sahur bersama-sama sehingga anak lebih nafsu untuk makan.
"Jika anak yang masih TK atau SD susah untuk
dibangunkan sahur maka jangan dipaksakan, agar anak tidak susah dibangunkan
untuk sahur sebaiknya anak ditidurkan lebih cepat dari waktu biasanya,"
ujar Rahmania yang juga sebagai pengajar psikologi di Universitas Paramadina.
Hal yang terpenting agar anak mau belajar berpuasa
adalah, stimulasi sang anak dengan hal-hal yang menyenangkan dan jangan pernah
memaksa atau menyuruhnya biarkan anak melakukan puasa atas kemauannya sendiri.
Tidak ada salahnya untuk memberikan hadiah atas apa yang sudah dilakukan oleh
sang anak sehingga anak akan terpacu untuk melakukan yang lebih baik lagi.
0 komentar:
Posting Komentar