Semarang, – Sebanyak 600 guru Taman Kanak-kanak (TK) dari enam kabupaten/kota se Eks Karesidenan Semarang secara serentak menciptakan Rekor MURI baru menggambar diatas Talenan Kayu menggunakan pensil warna Color Wizz, Sabtu (6/6) pagi.
Berlokasi di Halaman Kantor Gubernur Jateng, acara
Pemecahan Rekor MURI di buka oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi. Tampak
ratusan guru TK berkreasi menuangkan kreativitasnya diatas media talenan kayu.
Ketua Panitia Acara, Arum Purwanti mengatakan, kegiatan
Pemecahan Rekor MURI kali ini merupakan rangkaian acara memperingati HUT Ikatan
Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) ke 65 tahun yang jatuh pada 22 Mei
lalu.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
guru TK dalam membentuk karakter anak menuju PAUD berkualitas dengan melibatkan
orang tua,” ungkap Arum yang juga merupakan Ketua IGTKI se Eks Karesidenan
Semarang.
Menurutnya, ide mengapa menggunakan talenan kayu dalam
menggambar adalah karena talenan sudah familiar bagi kebanyakan orang.
“Kebanyakan guru TK itu perempuan, dan talenan itu biasa
di jumpai mereka. Terlebih lagi, jika biasanya menggambar itu menggunakan media
kertas, uniknya kali ini yang di gunakan Talenan kayu,” paparnya.
Ia menjelaskan, dari 600 peserta yang mengikuti acara,
tim juri akan menyeleksi kab/kota dan diambil 5 pemenang perkabupaten/kota,
sedangkan khusus Kota Semarang diambil 7 pemenang. Selanjutnya di kerucutkan
kembali menjadi tiga terbaik yang akan menerima piala Walikota Semarang, Dinas
Pendidikan dan IGTKI.
Senior Manager MURI, Paulus Pangka Mengatakan, hari ini,
Sabtu (6/6) Museum Rekor MURI Indonesia menyatakan jika sebanyak 600 guru TK
dari 6 Kab/Kota se Eks Karesidenan Semarang telah menciptakan rekor baru
Menggambar Diatas Talenan Kayu menggunakan pensil warna Color Wizz dengan
urutan rekor 6972 dengan kriteria Superlatif.
“Ini layak di catat MURI, karena bukan pemecahan Rekor
tapi menciptakan Rekor baru, yang tujuannya pencatatan rekor ini untuk
meningkatkan kreativitas pendidik,” ungkap Paulus.
Sementara itu, istri orang nomor satu di Kota Semarang,
Krisseptiana Hendrar Prihadi atau yang akrab di sapa Tia ini mengapresiasi
gelaran pemecahan rekor MURI yang melibatkan pendidik-pendidik Taman
Kanak-kanak di Kota Semarang.
“Saya sangat mengapresisi kegiatan kali ini selain
menjadi ajang komunikasi, silaturahmi dan uji kreativitas dan kompetensi
pendidik. Ini juga jadi hal yang unik karena yang berlomba justru pendidik
bukan murid-muridnya,” papar Tia yang juga di nobatkan Ibu TK Semarang
Ia berharap, kegiatan semacam ini dapat menjadi agenda
rutin, karena bukan hanya memiliki manfaat yang kecil, namun juga mampu menjadi
ajang tukar menukar informasi, wawasan dan ilmu bagi pendidik taman kanak kanak
di Semarang.@
0 komentar:
Posting Komentar