SEMARANG – Meriahnya acara Kirab Budaya Dugder 2015 yang berlangsung tadi pagi diakui oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Masdiana Safitri di luar ekpektasi. Awalnya dia mengira-ira peserta yang hadir sekitar 9.000 perserta. Namun kenyataannya peserta yang memeriahkan Kirab Dugderan 2015 kali ini menembus angka 16.000.
Baginya ini merupakan sebuah kebanggaan karena bisa melibatkan semua siswa-siswi dari 16 UPTD Pendidikan se-kota Semarang. Ini juga menunjukkan bahwa semangat warga Semarang sangat tinggi untuk menyambut Ramadan.
“Kita bersama nguri-uri budaya kota Semarang. Selain dari pelajar, kami juga mengundang para pelaku wisata dan warga asing yang sekolah di Semarang dalam program exchange. Harapannya supaya lebih dikenal masyarakat luas,” terang dia, Senin (15/6/15) .
seperti di ketahui pagi tadi Para siswa yang mengikuti acara tersebut memeriahkan karnaval dugderan dengan membawa patung hewan imajiner Warak. Karnaval budaya dugderan ini akan berlangsung selama dua hari ke depan.
Selain itu, para siswa unjuk kebolehan dengan piawai memainkan drum band,pantomim, menari serta memakai busana berwarna-warni yang menambah semarak karnaval dugderan.
Karnaval dugderan sudah ada sejak zaman kolonial dan kini telah menjadi tradisi Kota Semarang. Karnaval dugderan mulai digelar pada tahun 1891.
Kata dugderan sendiri berasal dari kata bedug dan der sebagai suara meriam atau petasan.
Baginya ini merupakan sebuah kebanggaan karena bisa melibatkan semua siswa-siswi dari 16 UPTD Pendidikan se-kota Semarang. Ini juga menunjukkan bahwa semangat warga Semarang sangat tinggi untuk menyambut Ramadan.
“Kita bersama nguri-uri budaya kota Semarang. Selain dari pelajar, kami juga mengundang para pelaku wisata dan warga asing yang sekolah di Semarang dalam program exchange. Harapannya supaya lebih dikenal masyarakat luas,” terang dia, Senin (15/6/15) .
seperti di ketahui pagi tadi Para siswa yang mengikuti acara tersebut memeriahkan karnaval dugderan dengan membawa patung hewan imajiner Warak. Karnaval budaya dugderan ini akan berlangsung selama dua hari ke depan.
Selain itu, para siswa unjuk kebolehan dengan piawai memainkan drum band,pantomim, menari serta memakai busana berwarna-warni yang menambah semarak karnaval dugderan.
Karnaval dugderan sudah ada sejak zaman kolonial dan kini telah menjadi tradisi Kota Semarang. Karnaval dugderan mulai digelar pada tahun 1891.
Kata dugderan sendiri berasal dari kata bedug dan der sebagai suara meriam atau petasan.
0 komentar:
Posting Komentar