Foto:Ilustrasi.
Tuhan menciptakan manusia yang satu secara berbeda dengan yang lainnya, baik fisik maupun kemampuannya. Ibu dan ayah sebaiknya lebih fokus pada kelebihan atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap anaknya (yang biasanya berbeda) dan bagaimana mendorong serta memfasilitasi kemampuan/ kelebihan tersebut agar berkembang maksimal dan kelak bermanfaat bagi hidupnya. Bukan malah sebaliknya, kadang-kadang orangtua lebih cenderung menyesali dan mengolok-olok kekurangan anaknya dibandingkan dengan anak lainnya, termasuk saudaranya.
Tuhan menciptakan manusia yang satu secara berbeda dengan yang lainnya, baik fisik maupun kemampuannya. Ibu dan ayah sebaiknya lebih fokus pada kelebihan atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap anaknya (yang biasanya berbeda) dan bagaimana mendorong serta memfasilitasi kemampuan/ kelebihan tersebut agar berkembang maksimal dan kelak bermanfaat bagi hidupnya. Bukan malah sebaliknya, kadang-kadang orangtua lebih cenderung menyesali dan mengolok-olok kekurangan anaknya dibandingkan dengan anak lainnya, termasuk saudaranya.
Jika yang terjadi adalah membandingkan anak kita dengan
yang lainnya maka akan memberikan pengaruh perkembangan psikologis anak, tumbuh
kembang anak menjadi tidak maksimal.
Secara fisik ibu dan ayah sebaiknya tidak menggunakan
kekurangan anak sebagai panggilan (cap), semisal si gendut, si gembrot, si
pendek, si kurus, si lamban, si nakal, dan lainnya. Cap (label) negatif hanya
akan menjatuhkan harga diri anak dan mengurangi semangatnya.
Selain itu, banyak fakta membuktikan, dengan memberikan
label negatif, orang yang diberi label itu justru akan mengikutinya dan
”membuktikan” bahwa label negatif itu adalah benar. Seorang anak akan lebih
malas jika ia sering dikatakan sebagai pemalas. Seorang anak akan merasa bodoh,
masa bodoh, kurang semangat, rendah diri, pesimis, dan sikap diri negatif
lainnya jika ia sering dikatakan bodoh atau goblok. Kata-kata, ”Kamu gagal,
Nak.”; ”Gambarmu kurang bagus.”; dan sejenisnya juga merupakan label negatif
dalam takaran yang lain.
Berikut ini adalah tips-tips yang bisa diberikan dalam
memberikan cap atau label posotof kepada anak:
Ketika anak sudah putus asa, merasa tidak mampu
mengerjakan sesuatu, berilah semangat dengan kata-kata, ”Ayo, kita coba lagi,
Nak. Kamu anak hebat kok, pasti akhirnya bisa.” Ibu dan ayah hendaknya ikut
bergabung dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga berhasil.
Ketika anak kalah dalam mengikuti lomba, tetap berikan
semangat, ”Kamu sudah menunjukkan semangat yang luar biasa hebat, Ibu dan Ayah
bangga dengan usahamu tadi.” Dilanjutkan dengan gendongan, pelukan, dan ciuman.
Rayakan setiap keberhasilan anak, apa pun jenis
keberhasilan itu. Bentuk perayaannya bisa dengan tepuk tangan, toas (membenturkan
telapak tangan kita dan telapak tangan anak dengan hangat), hingga dalam bentuk
hadiah.
Banjiri anak-anak setiap hari dengan kata-kata positif,
seperti:
Kamu hebat.
Kamu anak pintar.
Ibu/Bapak sangat bangga padamu.
Ibu/Bapak sangat mencintaimu.
Hai, dewa penolong.
dan kata-kata positif lainnya.
(sumber :paudjateng.blogspot.com)
0 komentar:
Posting Komentar