Belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan
prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal
dan informal. Belajar sepanjang hayat berasumsi bahwa proses belajar terjadi
seumur hidup walaupun dengan cara yang berbeda dan proses yang berbeda.
Khususnya pada anak usia dini lingkungan selalu berpengaruh terhadap perkembangan anak, khususnya pada anak kecil.
Khususnya pada anak usia dini lingkungan selalu berpengaruh terhadap perkembangan anak, khususnya pada anak kecil.
Kondisi lingkungan dapat terjadi anak mengalami hambatan
dalam perkembangannya atau bahkan mengalami penyimpangan perkembangan, baik
dalam aspek kognitif, emosi, sosial, spiritual maupun fisik. Karenanya
pendidik/guru dan orangtua dituntut untuk dapat memahami kondisi anak serta
memberikan perlakuan khusus pada anak supaya tidak timbul trauma yang
berkepanjangan.
Dalam kondisi seperti ini stimulasi yang diberikan pada anak harus sangat hati-hati. Artinya program harus memperhatikan kondisi psikologis anak baik untuk tujuan stimulasi, waktu stimulasi, aspek yang distimulasi maupun media yang akan digunakan untuk menstimulasi. Uraian di atas menguatkan pendapat bahwa pendidikan dan stimulasi anak seharusnya dilakukan secara utuh dan holistik.
Konsep ini didasarkan pada pandangan bahwa setiap pendidik
anak harus memperhatikan tumbuh kembang dan kebutuhan anak, situasi serta latar
belakang anak dan ada kerja sama yang kondusif antar berbagai instansi terkait.
Pengertian Holistik mengandung arti seluruh sistem yang melengkapi proses tumbuh kembang anak, berpusat dan terintegrasi pada PAUD yang berorientasi untuk kepentingan terbaik bagi anak. Anak tumbuh dan berkembang dalam suatu proses yang komplek, dinamis, dalam lingkungan dimana anak secara aktif berinteraksi dengan lingkungan yang terjadi secara sistematik konstektual.
Pendidikan anak usia dini sebagai awal dari perkembangan
seorang manusia menempati fase utama. Pada masa ini disebut sebagai golden age
dan penanganannya memerlukan strategi, metode, serta program yang sistematis
dan kontinyu
Pendidikan ini akan memberi landasaan awal anak untuk mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan di masa golden age serta menginternalisasikan dan membiasakan karakter bangsa yang akan digunakan sebagai kemampuan dan perilaku yang berkarakter untuk memasuki tingkat pendidikan selanjutnya.
Pengembangan (pemberdayaan dan tumbuh–kembangkan) pribadi
bukannya pembentukan pribadi, jadi tidak membentuk kepribadian baru dan
mengubah bakat dasar anak .
( Prof.Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc. Apt, )
0 komentar:
Posting Komentar