Foto:Ilustrasi .
Tips Mendidik Anak Agar Menjadi Pribadi Islami / Sholeh/Sholeha
Anak adalah harta yang tidak ternilai oleh apapun. Dia
ibarat titipan paling indah yang diberikan Allah kepada orang tuanya. Pada masa
depannya lah terletak harapan serta kebahagiaan para orang tua.
Dijaman modern seperti sekarang ini, adalah sebuah keharusan
bagi orang tua untuk mengajarkan anak- anak mereka tentang pentingnya akidah
yang lurus. Hal ini penting untuk dilakukan, mengingat banyaknya pengaruh
diluaran yang bisa membentuk karakter anak- anak kita. Maka sebagai orang tua,
kita harus tahu bagaimana cara mengarahkan mereka, agar kelak mereka menjadi
anak- anak yang sholeh. Berikut beberapa tips mendidik anak agar menjadi
sholeh, Soleha Inshaallah.Amin
1- Orang tuaku, tauladanku.
“Like father, like son”, ungkapan ini mungkin sudah sering
kita dengar untuk menjelaskan bahwa memang anak adalah plagiator ulung. Setiap
tindak tanduk orang tua yang tertangkap oleh mata anak- anak mereka, tidak akan
hilang begitu saja. Memori anak yang kuat akan terus merekam. Jika seorang anak
sering berkata kasar, bisa jadi karena dia juga sering mendapat perkataan
seperti itu dari orang tuanya. Atau mungkin karena si anak seringkali melihat
adegan pertengkaran yang dipertontonkan orang tua mereka dirumah. Jika hal ini
dibiarkan setiap hari, lama-lama sikap tersebut akan diimitasi, diinternalisasi
dan dihabitasi dalam kehidupan anak tersebut.
2. Ukir Masa Depan Anak dengan Ilmu.
Mengajarkan ilmu kepada anak, ibarat mengukir diatas batu.
Ilmu apapun yang orang tua berikan kepada anak akan dengan mudah terserap. Ini
tidaklah mengherankan, karena ketika anak dilahirkan mereka memiliki 100 miliar
neuron di otaknya. Jika diumpamakan satu unit komputer memiliki 100 neuron
(jaringan) maka otak anak akan sama dengan 1 miliar unit komputer. Karena
itulah, anak-anak memiliki karakteristik ingatan yang kuat. Maka, disinilah
waktu yang tepat untuk para orang tua untuk mengajarkan mereka tentang akidah
yang benar, namun tetap dengan bahasa yang mereka bisa pahami.
3. Perhatikan lingkungan anak- anak kita.
"Sesungguhnya perumpamaan teman yang shalih dengan
teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Seorang
penjual minyak wangi bisa memberimu atau kamu membeli darinya, atau kamu bisa
mendapatkan wanginya. Dan seorang pandai besi bisa membuat pakaianmu terbakar,
atau kamu mendapat baunya yang tidak sedap." (HR. Bukhari Muslim). Itulah
pesan Rasulullah yang mulia, agar kita berhati- hati dalam memilih teman, serta
peka terhadap pengaruh yang berasal dari lingkungan sekitar kita. hal yang sama
juga berlaku bagi anak- anak kita. Mereka yang polos kadang belum mengerti
tentang bagaimana mereka harus berteman. Maka disinilah tantangan bagi orang
tua untuk kemudian "menyelamatkan" anak mereka dari pengaruh buruk
yang akan membentuk kepribadiannya dimasa depan.
4. Sabar, ikhlas dan doa
Kesabaran adalah hal mutlak harus dimiliki orang tua. Hal
ini karena dalam rentang proses mendidik anak, kadang kita menemui hal- hal
yang kurang berkenan. Contohnya, anak bersikap bandel dan tidak mau dinasehati.
Ketika berada dalam keadaan seperti ini, sebaiknya orang tua menghindarkan diri
dari caci maki dan kemarahan yang hanya akan membuat mereka semakin menjauh.
Ketika emosi sudah mulai memuncak, orang tua harus pandai dalam menguasai diri,
katakan pada diri bahwa toh mereka masih anak- anak, yang mungkin belum
sepenuhnya mengerti tentang sebuah akibat. Kitapun pernah pada usia mereka, dan
pastilah saat itu kita pun tidak ingin dibenarkan dengan cara yang kasar.
Selain itu, orang tua juga harus belajar tentang keikhlasan. Ridho allah adalah
tujuan terbaik, dan jalan menggapainya adalah dengan ikhlas. Keikhlasan
hati orang tua akan membuat apa yang mereka sampaikan mudah diserap dan
dipahami anak. Dan yang tidak kalah penting, adalah dengan terus mendoakan
mereka, supaya selalu berada dijalan Allah, dan kelak menjadi generasi islami
yang membanggakan. Amin
<Semoga bermanfaat >
Sumber:(Syahidah/voa-islam.com)
0 komentar:
Posting Komentar