Foto:Ilustrasi Guru TK Sedang mengajar anak didiknya.
(Sumber: http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7069.html
JAKARTA, PAUD dan DIKMAS. Kendati secara umum terdapat
kesetaraan kesempatan berkarir di dunia pendidikan bagi perempuan maupun
laki-laki, namun masih terdapat kesenjangan gender untuk beberapa jenjang
pendidikan.
Berdasarkan survei Pusat Data dan Statistik Pendidikan
(PDSP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013, yang dirilis pada akhir
tahun 2014, persentase guru perempuan terbesar di TK (96,89%) dan terkecil di
perguruan tinggi (40,58%). Sebaliknya, persentase guru (dosen) laki-laki
terbesar terdapat pada perguruan tinggi (59,42%), sedangkan yang terkecil pada
TK (3,11%).
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Wartanto
mengatakan, peran perempuan yang masih minim pada jenjang pendidikan tinggi
disebabkan karena keterbatasan perempuan terhadap akses pendidikan.
Para perempuan kerap dipersepsikan hanya bertanggung jawab
dalam mengurus pekerjaan rumah tangga. Hal ini mengakibatkan mereka kurang
termotivasi untuk mengambil jenjang pendidikan strata dua, atau strata tiga
yang menjadi persyaratan untuk menjadi seorang dosen.
“Peran perempuan masih terhalangi oleh kondisi sosial budaya
lama. Konsekuensinya, perempuan ditempatkan di bawah bayang-bayang dominasi
laki-laki. Inilah yang terus kami coba ubah dengan berbagai program
pengarusutamaan gender,” ujarnya akhir pekan lalu.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP) juga menyebutkan,
pada tahun 2013, jumlah siswa baru laki-laki lebih banyak jika dibandingkan
dengan jumlah siswa baru perempuan, kecuali pada jenjang SMA dan perguruan
tinggi.
Dari tiga jenjang pendidikan, siswa baru laki-laki (51,05%)
lebih besar daripada perempuan (48,95%). Hal ini berarti siswa laki-laki
memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan lebih banyak daripada
perempuan. Siswa baru laki-laki terkecil terjadi di SMA (47,47%) dan terbesar
pada Sekolah Luar Biasa (58,49%).
Sedangkan rata-rata persentase siswa untuk semua satuan
pendidikan untuk laki-laki (51,61%) dan perempuan (48,39%). Persentase siswa
laki-laki terbesar terdapat pada SMK (62,45%) dan terkecil pada perguruan
tinggi (48,10%).
1 komentar:
mungkin karena perempuan lebih sabar dan telaten menangani tunas2 muda calon penerus bangsa...barang kali sih...hehe...salam!
Posting Komentar