Oleh: H. MUnawar M. Saad
Ramadan pada hakekatnya bulan pembebasan, bulan dimana Allah
membebaskan hambaNya dari sekat perbedaan. Karena salah satu tujuan puasa
adalah terciptanya rasa kebersamaan, solidaritas sosial dan satu nasib karena
satu sama yang lain sama sama merasakan lapar dan dahaga.
Selain itu puasa juga mampu menghapus perbedaan status
sosial dan ekonomi. Dalam ajaran Islam, puasa itu adalah institusi permanen
yang wajib dibangun oleh umatnya.
Kewajiban dalam menjalankan ibadah puasa tidak membedakan
keadaan seseorang, apakah ia dalam keadaan berkecukupan atau dalam suasana
tidak punya.
Apa sesungguhnya yang kita harapkan dari ibadah puasa.
Setidaknya puasa mampu membentuk perilaku umatnya yang memiliki kepekaan
sosial. Sebab salah satu tujuan dari ibadah puasa adalah membangun kepedulian
sosial dan menjunjung tinggi perbedaan (pluralisme).
Dengan demikian puasa dapat menghantarkan seseorang pada
derajat kemanusiaan dan derajat rohaniah yang tertinggi. Solidaritas atas
dasar kemanusiaan dan keagamaan atau yang lebih dikenal dengan istilahUkhuwah
Insaniyah merupakan suatu faktor yang menopang kokohnya sendi sendi
persaudaraan antar umat beragama.
Dengan semangat ukhuwah Insaniyah mampu meretas ikatan
primordial, seperti ikatan daerah, ikatan suku, keturunan (nasab) dan golongan.
Melalui ibadah puasa akan mampu mengikat spirit kebersamaan atas dasar keimanan
kepada Allah Tuhan YME, sebagai satu-satunya tempat makhluk Nya kembali. @
Sumber: http://pontianak.tribunnews.com/2015/07/09/puasa-mampu-membentuk-prilaku-seseorang
0 komentar:
Posting Komentar