Foto:Ilustrsi
Tahun ajaran baru sebentar lagi datang, sebagai orang tua
kita tentu sudh memikirkan jauh-jauh hari mana sekolah yang akan kita pilih
untuk anak-anak kita. Untuk jenjang yang lebih tinggi seperti smp maupun
sma,tentu anak perlu dilibatkan dalam pemilihan sekolah. Sedangkan untuk
jenjang lebih rendah, seperti prasekolah,TK maupun SD peranan orang tua lebih
dominan, walaupun ada juga orang tua yang meminta pertimbangan anak mereka. Hal
ini dilakukan karena ada kekhawatiran orang tua, apabila keinginan sang anak
untuk bersekolah di suatu sekolah tertentu tidak dituruti, maka akan
berpengaruh pada semangat belajar anak.
Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik
untuk anak-anak kita. Namun terbaik bagi kita belum tentu terbaik buat orang
lain. Untuk itu sebelum memutuskan sekolah mana yang akan kita pilih, ada
baiknya kita membuat daftar sekolah pilihan kita.
Daftar itu kita buat dengan beberapa pertimbangan umum
misalnya jarak dari rumah ke sekolah, lokasi / lingkungan sekolah, basis
sekolah (agama /umum), dan tentu saja biaya.
Setelah itu carilah informasi yang sebanyak-banyaknya
tentang sekolah yg sudah ada dalam daftar. Informasi tersebut meliputi berapa
jumlah murid dan guru dalam satu kelas, bagaimana metode guru dalam mengajar
dan bagaimana kedekatan guru dengan murid. Jangan lupa mengunjungi sekolah yang
kita minati tersebut. Agar kita benar-benar yakin mengenai informasi yang kita
peroleh.
Selain persiapan tentang sekolah tujuan, jangan lupa kita
juga harus mempersiapkan anak kita. Anak yang sudah siap mental untuk bersekolah
akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
Hendaknya ,anak sudah harus di persiapkan untuk sekolah jauh
hari sebelum masa pendaftaran. Kurang lebih enam bulan sebelum masa
pendaftaran, anak sudahharus di kasih tahu, kalau beberapa bulan lagi akan
masuk sekolah. beri gambaran tentang sekolah, misalnya punya banyak teman baru,
guru yang ramah dan baik hati. Berikan kesan bahwa sekolah itu sangat
menyenangkan.
Setelah beberapa waktu, berikan gambaran yang lebih spesifik
misalnya bagaimana cara berkenalan dengan teman baru, apa saja yang dilakukan
di sekolah, apa saja yang diajarkan oleh guru dan hal-hal lain yang dapat
menumbuhkan semangat bersekolah pada anak. Namun demikian perhatikan kondisi
anak pada saat kita melakukan hal2 diatas, jangan dilakukan ketika anak sedang
tidak mood.
Walaupun tidak setiap hari, sering saya selipkan kata-kata
yang membuat anak-anak semangat untuk sekolah, akan sangat mengena pada anak
kalau sesuai dengan minatnya. Misalnya saja anak saya yang pertama tertarik
dengan kereta api, saya bilang kalau ingin buat kereta api ya harus sekolah.
Sambil menanamkan semangat bersekolah, kita sekaligus juga bisa menanamkan
mimpi pada anak-anak kita. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin bila kita mau terus
berdoa dan berusaha.
Tidak ada salahnya kita bercerita pengalaman kita waktu
sekolah pada anak, misalnya berani ke sekolah sendiri (tanpa ditunggui orang
tua), apa saja yang dilakukan ketika baru datang di sekolah (disini pentingnya
mengunjungi sekolah pilihan), agar ketika anak baru masuk sekolah tidak
mengalami kebingungan. Meskipun ada guru yang mengarahkan, anak akan lebih
percaya diri apabila sudah tahu apa yang harus dia lakukan.@
0 komentar:
Posting Komentar