PENIGKATAN GIZI

Peningkatan Kesadaran Gizi Ibu dan Balita; Sosialisasi PP Muslimat NU dan Yaici di Palembang Sumatera Selatan

Dra.Hj.Khofifah Indar Parawansa, M.Si.

Mengarungi Kisah Inspiratif Hj Khofifah Indar Parawansa

MANASIK HAJI

Pembelajaran Manasik Haji Kecil TKTA Tarbiyatul Athfal41 Semarang pada Tgl.8 Oktober 2015 di Islamic Center Semarang

Pelatihan Penguatan Keaswajaan Da’iyah Muslimat NU

Penguatan Keaswajaan Bagi Da’iyah Muslimat NU DKI Jakarta

Ketua NU Kota Semarang

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Dr. KH. Anasom MHum

Kamis, 30 Juli 2015

Pembelajaran PAUD Harus Interaktif dan Inspiratif

Foto:ilustrasi

JAKARTA.Pelaksanaan pembelajaran di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, dan menyenangkan. Selain itu, pembelajaran tersebut harus berpusat pada anak didik.

Pada kegiatan pembelajaran, para pendidik PAUD harus mendorong anak didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan keleluasaan bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian. Pembelajaran itu pun wajib disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis anak.

Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar PAUD. Peraturan tersebut menguraikan bahwa interaktif merupakan proses pembelajaran yang mengutamakan interaksi antara anak didik, anak dan pendidik, serta anak dan lingkungannya.

Sedangkan yang dimaksud inspiratif merupakan proses pembelajaran yang mendorong perkembangan daya imajinasi anak. Sementara menyenangkan adalah proses pembelajaran yang dilakukan dalam suasana bebas dan nyaman untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Peraturan yang ditandatangani oleh Mendikbud pada akhir tahun tersebut juga menguraikan tentang maksud pembelajaran kontekstual, yakni proses pembelajaran yang terkait dengan tuntutan lingkungan alam dan sosial-budaya. Sedangkan maksud berpusat pada anak adalah proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.

Standar pelaksanaan pembelajaran di lembaga PAUD harus mencakup kegiatan pembukaan, inti, dan penutup. Kegiatan pembukaan pembelajaran bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk melakukan berbagai aktivitas belajar.

Sedangkan kegiatan inti merupakan pokok pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan bermain yang memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak. Ker Pauini.Go.idegiatan penutup adalah upaya menggali kembali pengalaman bermain anak yang telah dilakukan dalam satu hari, serta mendorong anak mengikuti kegiatan pembelajaran berikutnya.


Oleh.Yohan Rubiyantoro/HK

(Sumber:paudini.go.id)

Tips Mencegah Nyeri Punggung Saat si Kecil Keberatan Tas Sekolah

Foto:Ilustrasi.

Jakarta - Tas sekolah yang terlalu berat menjadi masalah tesendiri bagi kesehatan anak-anak. Pemerintah daerah Maharashtra di India bagian barat sampai harus menetapkan batasan berat tas sekolah yakni maksimal 10 persen dari berat badan anak.

Dibandingkan tas selempang, ransel dianggap lebih ideal karena bisa membagi bobot lebih merata. Namun jika terlalu berat, ransel tetap memberikan beban pada tulang punggung. Dalam jangka panjang, bisa memicu nyeri tulang belakang.

"Penting untuk membatasi ransel tidak lebih dari 15 persen bobot anak," kata Dr Leonel Hunt dari Cedars-Sinai Institute for Spinal Disorders and Orthopedic Center, dikutip dari Medicinenet, Kamis (30/7/2015).

"Jika tidak, lambat laun anak bisa mengalami nyeri punggung dan membutuhkan perawatan medis," lanjut Dr Hunt.

Bukan cuma bobotnya, pengaturan posisi buku di dalam tas ransel juga berpengaruh pada distribusi berat. Jika tidak tepat, anak akan mengompensasinya dengan membungkuk, sehingga tulang belakang terkompres secara tidak natural.

Untuk mengurangi risiko tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut.
1. Isi dengan barang yang diperlukan saja

Biasakan anak untuk membersihkan dan menata ulang bawaannya di dalam tas. Pastikan mereka mengeluarkan barang-barang yang tidak diperlukan dan bantu mereka mengatur posisi agar distribusi beratnya merata.

2. Perhatikan distribusi beratnya

Ajari anak untuk menggendong tas ransel dengan benar, yakni dengan memanfaatkan strap atau tali di kedua sisi sekaligus. Menggunakan hanya 1 strap membuat distribusi berat tidak seimbang, sehingga postur anak saat menggendong tas tidak ideal.

3. Kenali tanda-tanda kelebihan berat

Jika anak sampai harus membungkuk atau condong ke salah satu sisi saat menggendong tas, kemungkinan ada masalah dengan bawaannya. Bisa jadi terlalu berat, atau pengaturan posisinya tidak tepat. Bisa juga punggungnya sedang merasakan nyeri.



Sumber: http://health.detik.com/read/2015/07/30/121437/2978917/1301/5-tips-mencegah-nyeri-punggung-saat-si-kecil-keberatan-tas-sekolah

Kamis, 23 Juli 2015

Hikmah setelah Lebaran Usai

Hari Raya Idul Fitri sebagai hari kemenangan dan kebesaran umat Islam telah pergi meninggalkan kita semua. Setelah sebulan lamanya umat Islam ditempa dan diuji tingkat keimanan dan ketakwaan yang dibalas Allah SWT oleh pahala yang berlipat-lipat dan pengampunan dosa, kini bulan sejuta hikmah dan anugerah itu pun telah berlalu.

Pertanyaannya, masihkah tingkat keimanan kita pada bulan-bulan berikutnya selevel dengan saat beribadah puasa pada bulan Ramadhan? Dalam tinjauan terminologi, kata "idul fitri" mengandung dua makna. Pertama, kembali kepada keadaan umat Islam dihalalkan makan dan minum pada siang hari. Kedua, kembali kepada fitrah manusia yang suci setelah sebulan lamanya diuji iman dan takwanya. Ila al-fitroti min al-a'idin wa anil hawa wa as-syayatin min al-fi'zin. Artinya, kita kembali kepada fitrah (suci) dan kita telah menang dari hawa nafsu dan setan.

Hari Raya Idul Fitri mencerminkan tiga sikap yang mesti dimiliki setiap Muslim. Pertama, mempertahankan nilai-nilai kesucian yang diraih umat Islam pada hari fitri. Berlalunya momentum puasa hendaknya tidak dijadikan sebagai kembalinya manusia ke kebiasaan dan perilaku yang jauh dari perintah Allah atau malah dekat dengan segala larangan-Nya.

Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 102, "Wahai, orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah  kamu mati, kecuali dalam keadaan Muslim."

Kedua, berharap bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa umat Islam yang telah lalu dan meminta selalu dibimbing agar dijauhkan dari perbuatan dosa pada kemudian hari. Allah akan mengampuni segala dosa kaum Muslim yang pada bulan Ramadhan melaksanakan ibadah puasa dan derivasinya secara bersungguh-sungguh.

Ketiga, hendaknya melakukan evaluasi dan kontemplasi diri bahwa ibadah puasa kita sudah sesuai dengan apa yang diharapkan Allah SWT. Jangan sampai kita seperti yang disabdakan Nabi SAW, "Banyak sekali orang yang berpuasa, yang puasanya sekadar menahan lapar dan dahaga."

Dengan berakhirnya Ramadhan, bukan berarti kita mengendorkan kualitas dan kuantitas ibadah kita kepada Allah. Sebaliknya, "sekolah" Ramadhan yang telah berlalu sepatutnya dijadikan sebagai wahana pembelajaran untuk semakin meningkatkan kadar ibadah kita.

Mari, kita sama-sama meraih kemenangan Ramadhan pada Idul Fitri ini  Isi lembaran baru dalam keseharian kita dengan identitas baru sebagai orang yang bertakwa.

Kita bisa memulainya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal. Seperti diriwayatkan Abu Aiyub al-Anshari, Nabi Saw bersabda, barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan diiringi dengan enam hari bulan Syawal, seolah-olah ia telah berpuasa sepanjang masa.

Oleh: Yuyu Yuhannah.

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/09/15/134756-membuka-lembaran-baru-setelah-lebaran-usai

Selasa, 21 Juli 2015

TPA Wajib Miliki Ruang Menyusui

Foto:Ilustrasi

Hingga akhir tahun 2014, jumlah Taman Penitipan Anak (TPA) mencapai 3.467 lembaga. Lembaga tempat mengasuh dan mendidik anak tersebut mayoritas berada di kota-kota besar. Namun, belum seluruhnya memenuhi standar sarana dan prasarana.
Salah satu yang kerap terabaikan oleh pengelola TPA adalah tidak adanya ruang menyusui. Padahal, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara tegas menyebutkan bahwa TPA harus memiliki ruang pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang nyaman dan sehat.
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan layanan bagi anak dan sang ibu, agar proses pemberian ASI lebih aman dan nyaman. Selain itu, terdapat sejumlah standar sarana dan prasarana yang harus dipenuhi.
Antara lain, jumlah ruang dan luas lahan di TPA harus disesuaikan dengan jumlah anak, dengan luas minimal 3 meter persegi per anak. Pengelola TPA pun harus menyediakan fasilitas cuci tangan dengan air bersih dan memiliki kamar mandi/jamban dengan air bersih yang cukup, aman dan sehat bagi anak, serta mudah melakukan pengawasan.
Ruang-ruang yang ada di TPA juga harus lapang agar anak-anak leluasa melakukan aktivitas di dalam dan luar. Hal yang terpenting, TPA harus memiliki fasilitas ruang untuk tidur, makan, mandi, yang aman dan sehat bagi anak.
Layaknya lembaga PAUD, TPA juga harus dilengkapi dengan fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan yang aman dan sehat, memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar. Tak ketinggalan, Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 juga mensyaratkan bahwa TPA harus memiliki akses dengan fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit ataupun puskesmas.
Penulis” Yohan Rubiyantoro/HK

Minggu, 12 Juli 2015

Inilah Rasio Ideal Guru PAUD dan Anak Didik Sesuai Permendikbud

Foto:Ilustrasi

JAKARTA. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah mengatur beberapa hal penting, antara lain standar pengelolaan PAUD. Permendikbud yang disahkan akhir tahun 2014 tersebut mencantumkan rasio ideal antara jumlah guru dan anak didik.

Untuk lembaga PAUD dengan anak didik berusia hingga 2 tahun, yakni Taman Penitipan Anak (TPA), rasio guru dan anak yang harus dipenuhi adalah 1: 4. Artinya satu orang guru melayani maksimal empat orang anak didik. Sedangkan untuk PAUD dengan anak didik usia 2-4 tahun maka rasio guru dan anak maksimal 1: 8.

Sementara untuk PAUD dengan anak didik berusia 4-6 Tahun, yakni untuk jenjang Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK), maka rasio guru dan anak maksimal 1:15. Artinya, satu orang guru KB ataupun TK sebaiknya tidak melayani lebih dari 15 orang anak didik.  “Praturan tentang Standar PAUD ini disusun untuk menjamin kualitas dan mutu PAUD,” ucap Direktur Pembinaan PAUD Erman Syamsuddin baru-baru ini.

Sedangkan untuk standar waktu kegiatan atau pembelajaran di lembaga PAUD harus disesuaikan dengan usia dan frekuensi pertemuan. Untuk PAUD dengan anak didik berusia hingga 2 tahun, maka satu kali pertemuan minimal 120 menit. Pertemuan tersebut harus melibatkan orang tua, dan frekuensi pertemuan minimal satu kali per minggu

Sedangkan PAUD dengan anak didik berusia 2-4 tahun, satu kali pertemuan minimal 180 menit dan frekuensi pertemuan minimal dua kali per minggu. Sementara bagi PAUD dengan anak didik berusia 4-6 tahun, satu kali pertemuan minimal 180 menit dan frekuensi pertemuan minimal lima kali per minggu.

Permendikbud nomor 137 tahun 2014 juga menegaskan bahwa pelaksanaan program PAUD harus terintegrasi, mulai dari layanan pendidikan, pengasuhan, perlindungan, hingga kesehatan dan gizi.




(Sumber: http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7099.html)

Luas TK Minimal 300 Meter Persegi

Foto :Anak Anak TKTA41 sedag bermin & belajar .

JAKARTA, PAUD DAN DIKMAS. Jumlah Taman kanak-kanak (TK) terus bertambah tiap tahun. Hingga akhir 2014, jumlah TK di Indonesia mencapai 79.631 lembaga. Namun, belum seluruhnya memenuhi standar kelaikan.

Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terdapat sejumlah standar sarana dan prasarana yang wajib dipenuhi.

Permendikbud tersebut menegaskan, luas TK minimal 300 meter persegi untuk keseluruhan bangunan dan lahan. Sedangkan untuk Kelompok Bermain (KB) dan Taman Penitipan Anak (TPA) harus memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah anak, dengan luas minimal 3 meter persegi per-anak.

Sarana prasarana di lembaga PAUD harus aman, bersih, sehat, nyaman, dan indah. Selain itu, wajib di sesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan memanfaatkan potensi serta sumberdaya yang ada di lingkungan sekitar.

Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 menyatakan TK yang ideal harus memiliki minimal ruang guru, kepala sekolah, UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dengan kelengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), memiliki jamban dengan air bersih yang mudah dijangkau oleh anak dengan pengawasan guru.

Selanjutnya, TK yang baik harus memiliki alat permainan edukatif yang aman dan sehat bagi anak yang sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia), memiliki fasilitas bermain di dalam maupun di luar ruangan yang aman dan sehat; dan memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar.


(sumber:http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7119.html)

Kamis, 09 Juli 2015

Puasa Mampu Membentuk Prilaku Seseorang

Foto:Ilustrasi 

Oleh: H. MUnawar M. Saad
Ramadan pada hakekatnya bulan pembebasan, bulan dimana Allah membebaskan hambaNya dari sekat perbedaan. Karena salah satu tujuan puasa adalah terciptanya rasa kebersamaan, solidaritas sosial dan satu nasib karena satu sama yang lain sama sama merasakan lapar dan dahaga.
Selain itu puasa juga mampu menghapus perbedaan status sosial dan ekonomi. Dalam ajaran Islam, puasa itu adalah institusi permanen yang wajib dibangun oleh umatnya.
Kewajiban dalam menjalankan ibadah puasa tidak membedakan keadaan seseorang, apakah ia dalam keadaan berkecukupan atau dalam suasana tidak punya.
Apa sesungguhnya yang kita harapkan dari ibadah puasa. Setidaknya puasa mampu membentuk perilaku umatnya yang memiliki kepekaan sosial. Sebab salah satu tujuan dari ibadah puasa adalah membangun kepedulian sosial dan menjunjung tinggi perbedaan (pluralisme).
Dengan demikian puasa dapat menghantarkan seseorang pada derajat kemanusiaan dan derajat rohaniah yang tertinggi. Solidaritas atas dasar kemanusiaan dan keagamaan atau yang lebih dikenal dengan istilahUkhuwah Insaniyah merupakan suatu faktor yang menopang kokohnya sendi sendi persaudaraan antar umat beragama.
Dengan semangat ukhuwah Insaniyah mampu meretas ikatan primordial, seperti ikatan daerah, ikatan suku, keturunan (nasab) dan golongan. Melalui ibadah puasa akan mampu mengikat spirit kebersamaan atas dasar keimanan kepada Allah Tuhan YME, sebagai satu-satunya tempat makhluk Nya kembali. @


Sumber: http://pontianak.tribunnews.com/2015/07/09/puasa-mampu-membentuk-prilaku-seseorang

Rabu, 08 Juli 2015

Guru TK Didominasi Perempuan, Dosen Didominasi Laki-laki

Foto:Ilustrasi Guru TK Sedang mengajar anak didiknya.

JAKARTA, PAUD dan DIKMAS. Kendati secara umum terdapat kesetaraan kesempatan berkarir di dunia pendidikan bagi perempuan maupun laki-laki, namun masih terdapat kesenjangan gender untuk beberapa jenjang pendidikan.
Berdasarkan survei Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013, yang dirilis pada akhir tahun 2014, persentase guru perempuan terbesar di TK (96,89%) dan terkecil di perguruan tinggi (40,58%). Sebaliknya, persentase guru (dosen) laki-laki terbesar terdapat pada perguruan tinggi (59,42%), sedangkan yang terkecil pada TK (3,11%).
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Wartanto mengatakan, peran perempuan yang masih minim pada jenjang pendidikan tinggi disebabkan karena keterbatasan perempuan terhadap akses pendidikan.
Para perempuan kerap dipersepsikan hanya bertanggung jawab dalam mengurus pekerjaan rumah tangga. Hal ini mengakibatkan mereka kurang termotivasi untuk mengambil jenjang pendidikan strata dua, atau strata tiga yang menjadi persyaratan untuk menjadi seorang dosen.
“Peran perempuan masih terhalangi oleh kondisi sosial budaya lama. Konsekuensinya, perempuan ditempatkan di bawah bayang-bayang dominasi laki-laki. Inilah yang terus kami coba ubah dengan berbagai program pengarusutamaan gender,” ujarnya akhir pekan lalu.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP) juga menyebutkan, pada tahun 2013, jumlah siswa baru laki-laki lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah siswa baru perempuan, kecuali pada jenjang SMA dan perguruan tinggi.
Dari tiga jenjang pendidikan, siswa baru laki-laki (51,05%) lebih besar daripada perempuan (48,95%). Hal ini berarti siswa laki-laki memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan lebih banyak daripada perempuan. Siswa baru laki-laki terkecil terjadi di SMA (47,47%) dan terbesar pada Sekolah Luar Biasa (58,49%).
Sedangkan rata-rata persentase siswa untuk semua satuan pendidikan untuk laki-laki (51,61%) dan perempuan (48,39%). Persentase siswa laki-laki terbesar terdapat pada SMK (62,45%) dan terkecil pada perguruan tinggi (48,10%).

(Sumber: http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7069.html

Minggu, 05 Juli 2015

Tips Agar Transisi TK ke Sekolah Dasar Berjalan Mulus

Foto:Ilustrasi

Jika si Kecil sudah hampir memasuki Sekolah Dasar di tahun ajaran baru nanti, persiapankanlah agar transisi dari TK ke SD ini berjalan mulus. Berbagai perubahan akan ia alami ketika memasuki sekolah dasar, jadi tidak ada salahnya melatihnya sejak sekarang.

Apa saja perubahan tersebut, dan bagaimana persiapan masuk sekolah dasar tersebut?

Beri penjelasan dan persiapkan mentalnya

Beritahukanlah kepada si Kecil, bahwa di Sekolah Dasar tidak ada lagi ibu guru yang menemaninya ke toilet atau membantunya makan siang. Si Kecil harus memahami bahwa ia akan memasuki tahap yang berbeda sehingga dibutuhkan kedewasaan yang meningkat pula. Katakanlah berulang kali dalam kesempatan yang berbeda-beda, agar ia mengerti.@

Menghadapi Tahun Ajaran Baru untuk PAUD dan TK

Foto:Ilustrsi

Tahun ajaran baru sebentar lagi datang, sebagai orang tua kita tentu sudh memikirkan jauh-jauh hari mana sekolah yang akan kita pilih untuk anak-anak kita. Untuk jenjang yang lebih tinggi seperti smp maupun sma,tentu anak perlu dilibatkan dalam pemilihan sekolah. Sedangkan untuk jenjang lebih rendah, seperti prasekolah,TK maupun SD peranan orang tua lebih dominan, walaupun ada juga orang tua yang meminta pertimbangan anak mereka. Hal ini dilakukan karena ada kekhawatiran orang tua, apabila keinginan sang anak untuk bersekolah di suatu sekolah tertentu tidak dituruti, maka akan berpengaruh pada semangat belajar anak.
Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Namun terbaik bagi kita belum tentu terbaik buat orang lain. Untuk itu sebelum memutuskan sekolah mana yang akan kita pilih, ada baiknya kita membuat daftar sekolah pilihan kita.
Daftar itu kita buat dengan beberapa pertimbangan umum misalnya jarak dari rumah ke sekolah, lokasi / lingkungan sekolah, basis sekolah (agama /umum), dan tentu saja biaya.
Setelah itu carilah informasi yang sebanyak-banyaknya tentang sekolah yg sudah ada dalam daftar. Informasi tersebut meliputi berapa jumlah murid dan guru dalam satu kelas, bagaimana metode guru dalam mengajar dan bagaimana kedekatan guru dengan murid. Jangan lupa mengunjungi sekolah yang kita minati tersebut. Agar kita benar-benar yakin mengenai informasi yang kita peroleh.
Selain persiapan tentang sekolah tujuan, jangan lupa kita juga harus mempersiapkan anak kita. Anak yang sudah siap mental untuk bersekolah akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
Hendaknya ,anak sudah harus di persiapkan untuk sekolah jauh hari sebelum masa pendaftaran. Kurang lebih enam bulan sebelum masa pendaftaran, anak sudahharus di kasih tahu, kalau beberapa bulan lagi akan masuk sekolah. beri gambaran tentang sekolah, misalnya punya banyak teman baru, guru yang ramah dan baik hati. Berikan kesan bahwa sekolah itu sangat menyenangkan.
Setelah beberapa waktu, berikan gambaran yang lebih spesifik misalnya bagaimana cara berkenalan dengan teman baru, apa saja yang dilakukan di sekolah, apa saja yang diajarkan oleh guru dan hal-hal lain yang dapat menumbuhkan semangat bersekolah pada anak. Namun demikian perhatikan kondisi anak pada saat kita melakukan hal2 diatas, jangan dilakukan ketika anak sedang tidak mood.
Walaupun tidak setiap hari, sering saya selipkan kata-kata yang membuat anak-anak semangat untuk sekolah, akan sangat mengena pada anak kalau sesuai dengan minatnya. Misalnya saja anak saya yang pertama tertarik dengan kereta api, saya bilang kalau ingin buat kereta api ya harus sekolah. Sambil menanamkan semangat bersekolah, kita sekaligus juga bisa menanamkan mimpi pada anak-anak kita. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin bila kita mau terus berdoa dan berusaha.

Tidak ada salahnya kita bercerita pengalaman kita waktu sekolah pada anak, misalnya berani ke sekolah sendiri (tanpa ditunggui orang tua), apa saja yang dilakukan ketika baru datang di sekolah (disini pentingnya mengunjungi sekolah pilihan), agar ketika anak baru masuk sekolah tidak mengalami kebingungan. Meskipun ada guru yang mengarahkan, anak akan lebih percaya diri apabila sudah tahu apa yang harus dia lakukan.@

Jumat, 03 Juli 2015

Tidur Seharian, Adakah Pahala Puasanya?

Orang bilang, puasa itu menahan diri dari segala yang membatalkan puasa. Menahan diri ini sepertinya lebih terasa di saat yang bersangkutan tengah berjaga dibandingkan sambil tidur. Apa betul demikian? Apakah menahan diri sambil tidur itu masih bisa disebut menahan diri?

Kalau dihitung-hitung seperti itu, maka Allah memiliki perhitungan yang lebih luas dengan penuh rahmatnya. Allah tetap memberikan pahala bagi orang puasa sambil tidur. Syekh Romli dalam Nihayatul Muhtaj mengatakan,

و لا يضر النوم المستغرق للنهار على الصحيح لبقاء أهلية الخطاب معه إذ النائم يتنبه إذا نبه،ولهذا يجب قضاء الصلاة الفائتة بالنوم دون الفائتة بالإغماء

Menurut pendapat yang shahih, tidur yang mengabiskan waktu sehari penuh itu tidak masalah secara syara’ karena ia tetap dinilai pihak yang kena khithab syara’. Lagi pula orang tidur itu akan terjaga bila dibangunkan. Karenanya, ia wajib mengqadha’ sembahyang yang luput sebab tidur, bukan luput sebab pingsan.

Menerangkan komentar gurunya, Syekh Ali Syibromalisi mengatakan dalam Hasyiyahnya alan Nihayah,

لبقاء أهلية الخطاب معه أي ويثاب على صيامه للعلة المذكورة

Redaksi “tetap dinilai pihak yang kena khithab syara’”, maksudnya yang bersangkutan tetap diberikan pahala karena puasanya berdasarkan illat hukum yang sudah tersebut itu.

Namun tetap saja kita tidak boleh menyalahgunakan rahmat Allah yang luas itu, lalu memilih tidur seharian. Masih lebih baik kalau kita menghidupkan siang hari itu dengan baca Al-Quran, mengaji, dzikiran, sedekah, atau aktivitas yang disunahkan lainnya.

Di samping itu, kita juga masih memiliki kewajiban lain selama puasa, yakni menjalani aktivitas keseharian kita sebagaimana biasa. Petani berangkat ke sawah. Pegawai menuju kantor. Pelajar menuju sekolah. Pedagang menuju pasar. Puasa bukan alasan untuk tidur atau menurunkan tensi aktivitas harian. Pasalnya kita hidup bukan sekadar untuk pahala. Itu sudah urusan Allah. Tetapi kita juga memiliki kewajiban-kewajiban di luar puasa.


Namun demikian tidur masih lebih baik daripada terjaga lalu melakukan aktivitas yang benar-benar dapat membatalkan pahala puasa seperti dusta, ghibah, menghasut, menyudutkan orang atau kelompok lain. Atau pilihannya kita mengunci mulut saat berpuasa sambil melakukan kewajiban harian daripada tidur atau menjelek-jelekkan pihak lain. Wallahu a’lam.



 (sumber:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,11-id,60315-lang,id-c,syariah-t,Tidur+Seharian++Adakah+Pahala+Puasanya+-.phpx)

Perlu Di Ketahui Ini Ancaman Bagi Yang Enggan Membayar Zakat

Foto:Ilustrasi Zakat 

Barangsiapa yang tidak membayar zakat yang wajib atasnya, (kelak) di Hari Kiamat akan dimunculkan baginya ular jantan yang memiliki bisa yang sangat banyak
Sifat bakhil (kikir) dapat memupuk keengganan seorang membayar zakat dan hal itu sangat dibenci dan diharamkan oleh Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
{وَلا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ}.
Dan jangan sekali-kali orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada Hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali-Imran:180).
Dan ada ancaman bagi orang-orang yang enggan membayar zakatnya, Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda,

«من آتاه الله مالا فلم يؤد زكاته مثل له شجاعا أقرعوهي الحية الخالي رأسها من الشعر لكثرة سمهامثل له شجاعا أقرع له زبيبتان يطوقه يوم القيامة يأخذ بلهزمتيهيعني شدقيهيقول: أنا مالك أنا كنزك» رواه البخاري

Barangsiapa yang tidak membayar zakat yang wajib atasnya, (kelak) di Hari Kiamat akan dimunculkan baginya ular jantan yang memiliki bisa yang sangat banyak. Ular tersebut akan menarik kedua tangan orang itu dan berkata kepadanya, ‘Saya ini adalah harta dan kekayaan yang telah kamu kumpulkan di dunia.” (HR. Al-Bukhari).

Masihkah kita enggan untuk membayar zakat?

Allah Ta’ala mengiringi penyebutan zakat dengan shalat lebih dari 80 ayat dalam Al-Qur’an. Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma berkata, dari Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda,

« بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسَةٍ عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ.” [رواه مسلم].

Islam itu dibangun diatas lima perkara, yaitu bersyahadat mengesakan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji.” (HR. Muslim).

_Penulis: Ust. Fuad Hamzah Baraba Lc.

_Sumber : Muslim.or.id

Keutamaan Mengkhatamkan Al-Quran Di Bulan Ramadhan

Gambar :ilustrasi

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia dan banyak berkahnya. Setiap muslim pasti sering mendengar bahwa bulan Ramadhan adalah bulannya Al-Quran. Karena memang sangat banyak sekali dalil yang menunjukkan hal ini
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia dan banyak berkahnya. Setiap muslim pasti sering mendengar bahwa bulan Ramadhan adalah bulannya Al-Quran. Karena memang sangat banyak sekali dalil yang menunjukkan hal ini. Allah Ta’ala berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” QS. (Al Baqarah : 185)

Sedangkan keutamaan membaca Al-Quran sangat banyak dijelaskan, salah satunya adalah Sabda Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam,

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)

Begitu juga Sabda beliau,

مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ

Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam” ( HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468)

Keutamaan mengkhatamkan Al-Quran di Bulan Ramadhan

Hal Ini dicontohkan langsung oleh Nabi Shallallahu ’alaihi wa salam. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,

أن جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فيه

Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun sekali (pada bulan ramadhan). Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayi wasallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya)” ( HR. Bukhari no. 4614)

Ibnu Atsir rahimahullah menjelaskan,

أي كان يدارسه جميع ما نزل من القرآن

yaitu mempelajari (mudarasah) semua ayat Al-Quran yang turun” ( Al-Jami’ fi Gharib Hadits, 4/64).

Hendaknya shalat Tarawih mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadhan

Praktek shalat tawarih dengan target mengkhatamkan Al-Quran selama bulan Ramadhan adalah perbuatan yang sangat baik. Satu malam shalat tarawih yang di baca satu juz. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,

ويمكن أن يفهم من ذلك أن قراءة القرآن كاملة من الإمام على الجماعة في رمضان نوع من هذه المدارسة، لأن في هذا إفادة لهم عن جميع القرآن، ولهذا كان الإمام أحمد رحمه الله يحب ممن يؤمهم أن يختم بهم القرآن، وهذا من جنس عمل السلف في محبة سماع القرآن كله، ولكن ليس هذا موجبا لأن يعجل ولا يتأنى في قراءته، ولا يتحرى الخشوع والطمأنينة، بل تحري هذه الأمور أولى من مراعاة الختمة

dipahami dari (hadits) tersebut, bahwa Imam membaca Al-Quran seluruhnya (sampai khatam) bersama jamaah pada Bulan Ramadhan termasuk dalam mudarasah ini (yaitu mudarasah Nabi Shallallahu ’alaihi wa salam bersama malaikat Jibril alaihissalam). Oleh karena itu Imam Ahmad rahimahullah suka terhadap Imam yang mengkhatamkan Al-Quran. Ini merupakan amal para salaf yaitu mendengarkan Al-Quran seluruhnya.

Akan tetapi hal ini bukan kewajiban, agar supaya bersegera dan tidak membaca secara perlahan-lahan. Ia tidak mencari kekhusyu’an dan tuma’ninah. Bahkan mencari hal ini (khusyu’ dan tuma’ninah) lebih utama daripada perhatian terhadap mengkhatamkan” (Majmu’ Fatawa bin Baz 15/324, Asy Syamilah)

Dan mengkhatamkan Al-Quran selama bulan Ramadhan bukanlah kewajiban, syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,

ختم القرآن في رمضان للصائم ليس بأمر واجب ، ولكن ينبغي للإنسان في رمضان أن يكثر من قراءة القرآن

Mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadhan bagi orang yang berpuasa bukanlah perkara yang wajib. Akan tetapi sebaiknya seseorang memperbanyak membaca Al-Quran di bulan Ramadhan” (Majmu’ Fatawa wa Rasail 20/516)

Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Artikel www.muslim.or.id

Kamis, 02 Juli 2015

Pembagian Kewenangan Kemdikbud dan Dinas Pendidikan Dalam Pengawasan PAUD

Gambar Ilustrasi.

JAKARTA. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 tahun 2014 tentang Pendirian Satuan PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan atas pendirian lembaga PAUD.

Kewenangan tersebut dibagi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing lembaga. Adapun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan atas pendirian satuan PAUD secara nasional.

Tugas tersebut meliputi, menetapkan pedoman pendirian satuan PAUD; melakukan koordinasi pelaksanaan pendirian satuan PAUD; dan melakukan fasilitasi, bimbingan, monitoring, dan evaluasi.

Sedangkan gubernur atau kepala dinas di tingkat provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan atas pendirian satuan PAUD di wilayah provinsi, meliputi koordinasi pelaksanaan pendirian satuan PAUD; serta fasilitasi, bimbingan, monitoring, dan evaluasi.

Sedangkan Bupati/walikota atau kepala dinas di tingkat kabupaten/kota memiliki tugas yang sama dengan gubernur, yakni melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan pendirian satuan PAUD. Hanya saja, kewenangannya tersebut berada di wilayah kabupaten/kota.

Permendikbud Nomor Nomor 84 tahun 2014 juga mengatur tentang monitoring dan evaluasi terhadap pendirian satuan PAUD. Hal tersebut tercantum pada pasal 10, yang menyatakan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala paling sedikit 1(satu) kali dalam 1 (satu) tahun oleh Mendikbud, gubernur, bupati/walikota, atau kepala dinas setempat.

Permendikbud tersebut pun mencantumkan tata cara pelaporan pendirian, perubahan, dan penutupan satuan PAUD. Bupati/walikota melalui kepala dinas kabupaten/kota melaporkan pendirian, perubahan, dan penutupan satuan PAUD di wilayahnya kepada gubernur melalui kepala dinas provinsi.

Lantas Gubernur lewat kepala dinas provinsi melaporkan pendirian, perubahan, dan penutupan satuan PAUD di wilayahnya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas. Laporan tersebut disampaikan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.( sumber http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7039.html)

MULTI TAB 1

Pentas Seni & Perpisahan

Pentas Seni & Perpisahan

MULTI TAB 2

Kegiatan Kartinian

Kegiatan Kartinian

MULTI TAB 3

anoman

anoman

MULTI TAB 4

perpisahan

perpisahan

MULTI TAB 5

kartinian 2

kartinian 2


MULTI TAB 6

1

Entri Populer

MULTI TAB 7

Headline

">

MULTI TAB 9

Buku Tamu

MULTI TAB 10

Daftar Blog Saya

MULTI TAB 11




 
KEMBALI KEATAS
') }else{document.write('') } }