Paduan Suara

Murid-Murid TK Tarbiyatul Athfal 41 Semarang saat menampilkan Paduan Suara dalam rangka Pentas Seni Dan Perpisahan

TK TA 41 Gelar Pentas Seni dan Perpisahan

murid -murid TK Tarbiyatul Athfal 41 Semarang sat pentas Tari dalam acara pentas Seni dan Perpisahan tahun ajaran 2016/2017

MANASIK HAJI

Pembelajaran Manasik Haji Kecil TKTA Tarbiyatul Athfal41 Semarang pada Tgl.8 Oktober 2015 di Islamic Center Semarang

Pentas Seni TK TA41 Semarang

murid TK Tarbiyatul Athfal 41 Semarang sat menghafal Asmaul Husna dalam acara pentas Seni dan Perpisahan tahun ajaran 2016/2017

Pelatihan Jurnalistik Muslimat NU

Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Semarang gelar pelatihan Jurnalistik Tangkal Berita HOAX

Jumat, 30 September 2016

Sekali Bentak dan Marahi Anak, Milyaran Sel Otak Anak ‘Rusak Musnah’

“Tahukan Anda di dalam setiap kepala seorang anak terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang siap tumbuh. Satu bentakan atau makian mampu membunuh lebih dari 1 milyar sel otak saat itu juga. Satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat itu juga. Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun sel otak saat itu juga.”

Dari beberapa artikel dan penelitian disebutkan bahwa, satu bentakan merusak milyaran sel-sel otak anak kita. Hasil penelitian Lise Gliot, berkesimpulan pada anak yang masih dalam pertumbuhan otaknya yakni pada masa golden age (2-3 tahun pertama kehidupan, red), suara keras dan membentak yang keluar dari orang tua dapat menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh. Sedangkan pada saat ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui, rangkaian otak terbentuk indah.


Penelitian Lise Gliot ini sendiri dilakukan sendiri pada anaknya dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya. “Hasilnya luar biasa, saat menyusui terbentuk rangkaian indah, namun saat ia terkejut dan sedikit bersuara keras pada anaknya, rangkaian indah menggelembung seperti balon, lalu pecah berantakan dan terjadi perubahan warna. Ini baru teriakan,” ujarnya. Dari hasil penelitian ini, jelas pengaruh marah terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan otak anak. Jika ini dilakukan secara tak terkendali, bukan tidak mungkin akan mengganggu struktur otak anak itu sendiri. “Makanya, kita harus berhati-hati dalam memarahi anaknya,” Tidak hanya itu, juga mengganggu fungsi organ penting dalam tubuh. Tak hanya otak, tapi juga hati, jantung dan lainnya.

Teriakan dan Bentakan menghasilkan gelombang suara. Ya, hampir semua orang mengetahui itu. Yang belum banyak diketahui orang banyak adalah, bentakan yang disertai emosi seperti marah menghasilkan suatu gelombang baru.



Emosi negatif seperti marah mempunyai gelombang khusus yang merupakan gelombang yang dipancarkan dari otak. Gelombang ini dapat bergabung dengan gelombang suara orang yang berteriak. Nah, gabungan gelombang suara dan gelombang emosi marah ini menghasilkan gelombang ketiga dengan efek yang khusus.

Efek dari gelombang ketiga ini adalah sifat destruktifnya terhadap sel-sel otak orang yang dituju. Dalam satu kali bentakan saja, sejumlah sel-sel otak orang yang dijadikan target akan mengalami kerusakan saat dia terkena gelombang ini, baik bila dia mendengar suaranya atau pun tidak. Hal ini karena gelombang ketiga ini tetap merambat sebagaimana dia gelombang suara tapi langsung ditangkap oleh otak sebagaimana gelombang otak.

Efek kerusakan pada sel-sel otak akan lebih besar pada anak-anak yang dijadikan sasaran bentakan ini. Pada remaja dan orang dewasa mengalami kerusakan yang tidak sebesar anak-anak, tapi tetap saja terjadi kerusakan.

Efek jangka panjangnya dapat dilihat pada orang-orang yang sering mengalami bentakan di masa lalunya. Mereka lebih banyak melamun serta termasuk lambat dalam memahami sesuatu. Orang-orang ini biasanya mudah meluapkan emosi negatif seperti marah, panik atau sedih. Mereka biasanya seringkali mengalami stress hingga depresi dalam hidup, karena kesulitan memahami pola-pola masalah yang mereka hadapi. Semuanya akibat dari sel-sel otaknya yang aktif lebih sedikit dari yang seharusnya.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, pendidik, ataupun orang yang lebih tua dari ‘mereka’, sebaiknya memilih sikap yang lebih kreatif dalam menghadapi tingkah anak yang mungkin kurang baik. Seringkali orang tua  bukan mencegah, mengarahkan, dan membimbing sebelum kesalahan terjadi. Seharusnya orang tua mempertimbangkan tingkat perkembangan kejiwaan anak, sebelum membuat aturan. Jangan menyamakan anak dengan orang dewasa. Orang tua hendaknya menyadari bahwa dunia anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Jadi, ketika menetapkan apakah perilaku anak dinilai salah atau benar, patuh atau melanggar, jangan pernah menggunakan tolok ukur orang dewasa.

Harus diakui, orang tua yang habis kesabarannya sering membentak dengan kata-kata yang keras bila anak-anak menumpahkan susu di lantai, terlambat mandi, mengotori dinding dengan kaki, atau membanting pintu. Sikap orang tua tersebut seperti polisi menghadapi penjahat. Sebaliknya, orang tua sering lupa untuk memberikan perhatian positif ketika anak mandi tepat waktu, menghabiskan susu dan makanannya, serta memberesi mainannya. Padahal seharusnya, antara perhatian positif dengan perhatian negatif harus seimbang

Selasa, 27 September 2016

Dirjen: Kita Tidak Boleh Meninggalkan Begitu Saja Mereka

Jakarta, PAUD dan Dikmas. Kita tidak boleh meninggalkan begitu saja mereka yang buta aksara usai menerima Surat Melek Aksara (SUKMA), ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar, saat rapat kerja persiapan Hari Aksara Internasional Tingkat Nasional 2016. Jum’at  belum lama ini.

Oleh sebab itu kita berikan mereka program keterampilan dan kecakapan hidup yang bisa memberikan kesejahteraan, salah satunya melalui program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dan Aksara Kewirausahaan sebagai kelanjutan dari Program Keaksaraan Dasar, ujar Dirjen PAUD dan Dikmas menambahkan.

Selaras dengan tema global yang diangkat oleh UNESCO pada tahun ini yaitu “Reading The Past, Writing The Future” atau “Membaca Masa Lalu, Menulis Masa Depan”. Puncak peringatan HAI Tingkat Nasional 2016 yang rencananya akan dilaksanakan pada 20 Oktober di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Nantinya akan diramaikan dengan berbagai acara dan kegiatan seperti: Pameran HAI dan Produk Unggulan Satuan Pendidikan Nonformal. Festival Literasi dalam rangka Gerakan Indonesia Membaca, Pencanangan “Donasi Buku Online”. Workshop atau 'bengkel literasi' yang mengundang komunitas literasi dan taman bacaan masyarakat (TBM), seminar nasional terkait percepatan pengentasan buta aksara, serta berbagai jenis lomba literasi. (MHF Tim Warta PAUD dan Dikmas/ KS)

PCNU Semarang Bersinergi dengan Pemkot Siapkan Hari Santri 2016

SEMARANG - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang melakukan audiensi dengan Walikota Semarang di ruang kerja WaliKota, Selas baru-baru ini.

Dalam audiensi tersebut, membahas persiapan peringatan Hari Santri 2016 dengan upacara yang akan digelar pada 22 Oktober 2016 mendatang.

Ketua PCNU Kota Semarang,KH Anasom M.Hum mengatakan, audiensi ini dilakukan sebagai bentuk sinergitas antara PCNU dengan Pemerintah Kota (Pemkot). Sehingga, diharapkan pelaksanaan peringatan hari santri bisa berjalan dengan baik.
"Semarang sebagai Ibu Kota Jawa Tengah ingin mengawal pelaksanaan hari santri dengan meriah," ujar Anasom, dalam rilis yang dikirim ke Tribun Jateng usai audiensi.

Ia menuturkan, peringatan hari santri merupakan amanah berdasar Keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015 tertanggal 15 Oktober 2015. Selain itu, banyak agenda-agenda menyambut hari santri yang akan dijalankan tahun ini.
"Badan otonom, lembaga, pesantren dan madrasah di Kota Semarang juga sudah merancang kegiatan menyambut hari santri. Puncak hari santri akan dipusatkan pada 22 Oktober 2016," ujar dosen UIN Walisongo itu.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi, sangat mendukung kegiatan hari santri di Kota Semarang. "Karena hari santri sudah menjadi hari nasional yang ditetapkan Presiden Jokowi, maka semua santri dan seluruh warga Semarang akan mengadakan peringatan hari santri," terangnya.

sumber selengkapnya :http://jateng.tribunnews.com/2016/08/30/pcnu-kota-semarang-bersinergi-dengan-pemkot-siapkan-hari-santri-2016    (*)

MULTI TAB 1

Pentas Seni & Perpisahan

Pentas Seni & Perpisahan

MULTI TAB 2

Kegiatan Kartinian

Kegiatan Kartinian

MULTI TAB 3

anoman

anoman

MULTI TAB 4

perpisahan

perpisahan

MULTI TAB 5

kartinian 2

kartinian 2


MULTI TAB 6

Entri Populer

MULTI TAB 7

Headline

">

MULTI TAB 9

Buku Tamu

MULTI TAB 10

Daftar Blog Saya

MULTI TAB 11




 
KEMBALI KEATAS
') }else{document.write('') } }