Paduan Suara

Murid-Murid TK Tarbiyatul Athfal 41 Semarang saat menampilkan Paduan Suara dalam rangka Pentas Seni Dan Perpisahan

TK TA 41 Gelar Pentas Seni dan Perpisahan

murid -murid TK Tarbiyatul Athfal 41 Semarang sat pentas Tari dalam acara pentas Seni dan Perpisahan tahun ajaran 2016/2017

MANASIK HAJI

Pembelajaran Manasik Haji Kecil TKTA Tarbiyatul Athfal41 Semarang pada Tgl.8 Oktober 2015 di Islamic Center Semarang

Pentas Seni TK TA41 Semarang

murid TK Tarbiyatul Athfal 41 Semarang sat menghafal Asmaul Husna dalam acara pentas Seni dan Perpisahan tahun ajaran 2016/2017

Pelatihan Jurnalistik Muslimat NU

Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Semarang gelar pelatihan Jurnalistik Tangkal Berita HOAX

Senin, 23 Desember 2013

ULANG TAHUN NISA




Sabtu, 21 Desember 2013

Mengenal Tipe Anak Hiperaktif Dan Cara Mengatasinya

 Anak hiperaktif merupakan tantangan tersendiri bagi para ibu yang dikaruniai anak seperti ini. Karena anak hiperaktif memiliki keistimewaan yaitu mereka lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Anak hiperaktif cenderung selalu bergerak. Mereka tidak bisa duduk diam dalam jangka waktu yang lama.
Seolah tak pernah kehabisan energi mereka selalu berlarian kesana kemari, tidak bisa diam dan kerap berlompatan ke segala arah hingga anda sebagai ibunya sering kewalahan untuk mengejarnya.
Hukuman fisik seperti mencubit, membentak atau memarahinya bukanlah solusi yang tepat untuk membuat mereka diam atau tenang. Justru anak yang hiperaktif membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang lebih pula. Tindakan atau respon yang tidak tepat terhadap sikap mereka bukanlah dengan cara memarahi atau menghukumnya.
Lebih baik kenali dulu tipe-tipe anak hiperaktif berikut ini, agar anda dapat bertindak lebih tepat dalam merespon sikap aktif yang berlebihan dari buah hati anda.
1. Tipe hiperaktif implusif
Anak yang mengalami hiperaktif implusif biasanya lemah dalam merespon. Perilaku implusif ditandai dengan melakukan sesuatu yang sulit untuk dikendalikan, seperti terlalu enerjik, lari ke sana ke mari, melompat seenaknya, memanjat-manjat, banyak bicara dan berisik. Selain itu, ia juga biasa melakukan segala sesuatunya tanpa pertimbangan dan sering kali ditunjukkan ketidaksabaran.
2. Tipe hiperaktif inatensi 
Biasanya anak dengan hiperaktif seperti ini tidak mampu memusatkan perhatian secara utuh, tidak mampu mempertahankan konsentrasi. Selain itu, mudah beralih perhatian dari satu hal ke lain hal, sering melamun, sulit diajak berbicara atau menerima instruksi karena perhatiannya terus berpindah-pindah, pelupa dan kacau.
3. Tipe hiperaktif kombinasi
Biasanya anak kurang memperhatikan aktifitas dan mengkuti permainan atau dalam menjalankan tugasnya karena perhatiannya mudah terpecah. Selain itu, sering berubahnya pendirian yang ada di diri si anak, dan dalam melakukan sesuatu selalu aktif secara berlebihan.
Nah, bila Ibu memiliki anak hiperaktif, beberapa kiat berikut mungkin bisa diterapkan:
• Berusaha lebih tegas kepada anak
Ajarkan disiplin pada anak hiperaktif, agar ia dapat mengatur dirinya dengan baik. Dengan cara bagaimana? Yakni memberitahu si anak bahwa Ibu tidak menyukai beberapa tingkah lakunya. Selain itu, Ibu juga bisa melibatkan anggota keluarga untuk menjaga anak secara ketat dan tegas. Namun Ibu, berindak tegas bukan berarti kita lantas sering menghukumnya secara fisik ya. Tetap perlihatkan bahwa Ibu melakukannya karena sayang padanya.
• Disiplin
Sebaiknya Ibu mulai mengajak anak untuk menerapkan pola hidup disiplin. Ibu bisa memberi contoh terlebih dulu, jadikan Ibu sebagai role model (pelaku) agar si anak bisa mengikuti pola hidup disiplin yang sudah Ibu buat. Aturan ini tentu akan membuat si anak lebih fokus pada aturan-aturan yang Ibu berikan. Dalam mengajari anak tentang pola disiplin, jangan bosan untuk terus-menerus mengulangi hal-hal yang dengan cepat dapat dipelajari dan diingat oleh anak normal.
• Menciptakan kegiatan kreatif
Kesibukan orangtua seringkali membuat anak menjadi kurang perhatian. Karena itu luangkan waktu buat anak. Misalnya, mengajak dia melakukan kegiatan kreatif seperti membaca buku, melukis atau menyanyi. Kegiatan ini bisa menenangkan anak yang hiperaktif. Selain itu, ibu juga bisa mengajaknya pergi ke taman agar dia bisa menikmati waktu bermainnya.
• Mengajaknya Berolahraga
Ibu bisa mengajak si buah hati berolahraga selain berguna untuk menyehatkan tubuh juga bisa mengurangi hiperaktif. Salah satu olahraga sederhana yang dapat dilakukan adalah senam di rumah dengan diiringi musik.
sumber: ibudanbalita.com

Senin, 09 Desember 2013

MUDAHKAN BELAJAR SISWA PAUD DENGAN GAME EDUKASI


Peneliti Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya Anik Vega Vitianingsih S.Kom MT merancang “game edukasi” atau permainan ‘mobile’ untuk pembelajaran yang digunakan guru pendidikan anak usia dini (PAUD).
“Mendikbud melarang anak PAUD diajari ‘calistung’ (membaca, menulis, berhitung), tapi kalau anak usia 2-3 tahun diajari dengan cara belajar konvensional akan kurang menarik,” kata dosen Teknik Informatika itu.

Namun, katanya, game edukasi yang dirancang selama tiga bulan dengan ‘tools’ GameMaker8 itu merupakan media pembelajaran alternatif untuk guru, sehingga guru yang menggunakan media ‘game’ itu akan mengajak anak bermain tapi unsur belajar ada di dalamnya.
“Game yang saya rancang ada empat ‘game’ yakni acak kata, berhitung, puzzle (mencocokkan gambar), dan pilih simbol. Jadi, aplikasi calistung diajarkan oleh guru secara tidak langsung lewat permainan,” katanya.

Untuk permainan Acak Kata, guru tinggal menekan klik “play” dan memilih permainan dengan menekan klik “Acak Kata”, maka akan muncul gambar yang bergerak di bagian atas dan di bagian bawah ada huruf-huruf yang harus dipilih sesuai dengan gambar yang bergerak itu.

Untuk permainan Berhitung, guru tinggal menekan klik “play” dan memilih permainan dengan menekan klik “Berhitung”, maka akan muncul angka-angka dalam bentuk balon yang merupakan jawaban dari soal di bagian bawah, misalnya 3+3=… maka angka-angka yang di-klik 6.

Untuk permainan Puzzle (mencocokkan gambar), guru tinggal menekan klik “play” dan memilih permainan dengan menekan klik “Puzzle”, maka akan muncul angka-angka yang berantakan dan harus disusun dalam urutan yang benar dari 1 hingga 9.

Untuk permainan Simbol, guru tinggal menekan klik “play” dan memilih permainan dengan menekan klik “Simbol”, maka akan muncul gambar di samping kanan atas dengan warna tertentu dan di samping kiri ada gambar yang tertutup awan.
“Gambar di kiri yang tertutup awan harus di-klik dengan warna yang sama dengan di kanan, begitu seterusnya. Semua permainan juga diberi alternatif level yang lebih sulit,” katanya.

Ia menambahkan game edukasi yang dirancang itu sudah dipasang dalam “playstore” pada handphone Android. “Nanti, dapat diunduh oleh masyarakat,,” katanya. @


Sabtu, 23 November 2013

PENGENALAN MANASIK HAJI TA 41 SE KOTA SEMARANG

Acara ,Pengenalan Manasik Haji TK Tarbiyatul Athfal Se- kota Semarang Di Islamic Center  Manyaran Semarang  Hari Sabtu  tanggal 26.Oktober 2013



Senin, 22 Juli 2013

MANFAAT ABK , MELAKUKAN MUSIK TERAPI

Musik terapi awal mulanya berasal dari Palestina dan kemudian masuk ke negara Turki, namun pada perkembangannya justru musik terapi dikembangkan oleh gereja-gereja Romawi. Terapi musik dapat diterapkan pada anak berkebutuhan khusus dengan berbagai cara, akan tetapi hasil yang diperoleh sangat beragam sesuai dengan kondisi yang dialami anak.
Karena banyak hal dari segi bahasa dan komunikasi yang ditantang dalam proses interaksi. Sifat musik yang lembut, musik yang tidak terlalu tinggi nadanya dan selaras adalah sesuatu yang tidak mengancam bagi pendengarannya.
Terapi musik relaksasi secara umum merupakan suatu terapi dengan mendengarkan berbagai macam bunyi kepada anak berkebutuhan khusus. Bunyi atau musik yang diperdengarkan dapat merangsang perkembangan fungsi bahasa verbal / non verbal.
Musik memberikan perasaan tenang kepada anak, musik dapat memenuhi kebutuhan alami seorang anak untuk menjalin interaksi sosial dengan orang lain, dapat juga meningkatkan kontak mata dengan orang lain. Metode dengan terapi musik dapat meningkatkan keterampilan bahasa pada anak autis, karena nantinya keterampilan berbahasa ini dapat mempengaruhi baik tidaknya prognosis anak autis.
Selain itu terapi musik juga dapat membantu mengembangkan potensi atau bakat seorang anak autis khususnya dibidang seni.

Tujuan Terapi
Musik relaksasi merupakan salah satu program yang diberikan kepada anak – anak berkebutuhan khusus salah satunya autisme. Terapi musik dapat membantu kepekaan fungsi kognitif, afektif dan psikomotor anak–anak kebutuhan khusus. Seperti terapi lainnya terapi musik diberikan sama halnya dengan terapi yang lain, terapi musik harus diberikan secara berkesinambungan kepada anak autis.
Fungsi Musik sebagai terapi,  regulasi emosi, nalar, fisiologis, mediasi self, other representasi simbolis, kordinasi gerak (clayton, 2009). Ekspresi emosi, estetik, hiburan, komunikasi, representasi simbolis, respon fisik, konformitas, ritual religi, stabilitas budaya dan integrasi sosial (Merriam, 1964).
Sasaran Terapi
Anak – anak berkebutuhan khusus yang memerlukan terapi musik/musik relaksasi adalah :
-  Autism Spectrum Disorder
    High Function
    Low Function @IZA

MULTI TAB 1

Pentas Seni & Perpisahan

Pentas Seni & Perpisahan

MULTI TAB 2

Kegiatan Kartinian

Kegiatan Kartinian

MULTI TAB 3

anoman

anoman

MULTI TAB 4

perpisahan

perpisahan

MULTI TAB 5

kartinian 2

kartinian 2


MULTI TAB 6

Entri Populer

MULTI TAB 7

Headline

">

MULTI TAB 9

Buku Tamu

MULTI TAB 10

Daftar Blog Saya

MULTI TAB 11




 
KEMBALI KEATAS
') }else{document.write('') } }