Jakarta, PAUD dan Dikmas. “Tidak ada kesempatan kedua jika saat ini kita lalai”, ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar, saat menjadi pembicara Seminar Nasional Universitas Terbuka. Senin (5/10)
Hal tersebut disampaikan Harris Iskandar terkait pengembangan sumber daya manusia berkualitas sejak dini, karena jika kita lalai menurut Dirjen bonus demografi yang dimiliki Indonesia 30 tahun kedepan berubah menjadi bencana. Bahkan kita akan menjadi negara di Asia Pasifik dengan angka pengangguran usia produktif tertinggi, serta berbagai implikasi sosial politik yang kita tak mau hal tersebut terjadi.
Oleh sebab itu Dirjen berpesan agar para pendidik agar bersungguh-sungguh mempersiapkan peserta didiknya agar terampil, bekerja dan bisa membuka lapangan bekerja bagi mereka sendiri. Maka Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, sebagaimana yang diprediksikan oleh Mc Kinsey Global Institute pada tahun 2012 mengenai bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
Menurut Mc Kinsey Indonesia pada tahun 2028 sampai dengan 2030 diperkirakan memiliki jumlah penduduk usia produktif (0 s.d 15 tahun), melebihi usia tidak produktif (60 tahun keatas) dengan jumlah rasio perbandingan 100 banding 46, menyikapi hal tersebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan strategi penerus bangsa melalui PAUD.
Karena anak Indonesia tahun ini yang berusia 5 tahun pada 100 Tahun Indonesia merdeka, kedepannya akan menjadi generasi pemimpin bangsa. Oleh sebab itu sambil menutup arahannya, Dirjen mengajak peserta seminar nasional khususnya wisudawan/ti Universitas Terbuka, untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dalam mempersiapkan peserta didik (PAUD), jika menginginkan Indonesia memiliki semua hal yang ideal menjadi sebuah bangsa yang maju.
oleh. (M.Husnul Farizi/HK)
sumber:http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7399.html
Hal tersebut disampaikan Harris Iskandar terkait pengembangan sumber daya manusia berkualitas sejak dini, karena jika kita lalai menurut Dirjen bonus demografi yang dimiliki Indonesia 30 tahun kedepan berubah menjadi bencana. Bahkan kita akan menjadi negara di Asia Pasifik dengan angka pengangguran usia produktif tertinggi, serta berbagai implikasi sosial politik yang kita tak mau hal tersebut terjadi.
Oleh sebab itu Dirjen berpesan agar para pendidik agar bersungguh-sungguh mempersiapkan peserta didiknya agar terampil, bekerja dan bisa membuka lapangan bekerja bagi mereka sendiri. Maka Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, sebagaimana yang diprediksikan oleh Mc Kinsey Global Institute pada tahun 2012 mengenai bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
Menurut Mc Kinsey Indonesia pada tahun 2028 sampai dengan 2030 diperkirakan memiliki jumlah penduduk usia produktif (0 s.d 15 tahun), melebihi usia tidak produktif (60 tahun keatas) dengan jumlah rasio perbandingan 100 banding 46, menyikapi hal tersebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan strategi penerus bangsa melalui PAUD.
Karena anak Indonesia tahun ini yang berusia 5 tahun pada 100 Tahun Indonesia merdeka, kedepannya akan menjadi generasi pemimpin bangsa. Oleh sebab itu sambil menutup arahannya, Dirjen mengajak peserta seminar nasional khususnya wisudawan/ti Universitas Terbuka, untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dalam mempersiapkan peserta didik (PAUD), jika menginginkan Indonesia memiliki semua hal yang ideal menjadi sebuah bangsa yang maju.
oleh. (M.Husnul Farizi/HK)
sumber:http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7399.html
0 komentar:
Posting Komentar