Jakarta - Riset mengungkap, bila dibacakan ayah, cerita pengantar tidur akan memberi manfaat tambahan, yakni membantu perkembangan kebahasaan anak.
"Sekelompok peneliti Harvard University mencari tahu manfaat kebahasaan pada anak setelah setahun mendengarkan orangtuanya membacakan cerita pengantar tidur. Ditemukan, anak perempuan mendapat manfaat lebih banyak ketika cerita pengantar tidurnya dibacakan oleh ayah," demikian dilaporkan Daily Mail, Senin (28/9).
Pemimpin penelitian ini, Elisabeth Duursma mengatakan, efeknya cukup besar, terutama bila sang ayah mulai rajin membacakan cerita pengantar tidur di sekitar usia anak dua tahun.
"Membaca kerap diidentikkan dengan aktivitas perempuan, namun anak-anak sepertinya lebih mau mendengarkan ketika ayah yang membacakan cerita pengantar tidur," kata Duursma.
Ditemukan pula, ayah dan ibu melaksanakan tugas membaca dongeng pengantar tidur dengan cara berbeda. Umumnya, saat membaca untuk anak, ibu kerap melontarkan pertanyaan ala guru, yakni bertanya hal-hal faktual, misal, "Berapa banyak apel yang kamu lihat?"
Sementara, ketika membacakan cerita, ayah cenderung menanyakan hal-hal abstrak yang memicu diskusi imajinatif. Pemimpin penelitian yang kini bertugas di University of Wollongong, New South Wales, Australia mencontohkan, biasanya ayah akan bertanya hal-hal seperti ini: "Oh, lihat ada tangga di rumah dalam cerita ini. Kamu ingat ada tangga yang mirip di gudang kita?"
Pertanyaan memicu imajinasi yang dilakukan ayah seperti dijelaskan di atas, kata Duursma, baik untuk perkembangan kebahasaan anak. Sebab, si anak jadi harus memberdayakan otaknya. Hal ini dinilai menantang kognisi anak.
Pakar hubungan keluarga, Justin Coulson menambahkan, saat membacakan cerita untuk anak, orangtua memperluas diksi dan pengetahuan kata si anak. Di samping itu, anak akan merasa nyaman dan aman mendengar suara orangtuanya. Kedua hal ini penting dalam proses pembelajaran anak.
Selama bertahun-tahun, riset membuktikan, membacakan dongeng atau cerita pengantar tidur untuk anak akan mendorong kualitas hubungan, hasil akademi, hingga kemampuan anak untuk bertahan melewati masa sulit. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan emas untuk memaksimalkan kemampuan anak dengan cara mudah dan murah ini .
sumber:http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/310253-dibacakan-ayah-cerita-pengantar-tidur-bantu-perkembangan-kebahasaan-anak.html
"Sekelompok peneliti Harvard University mencari tahu manfaat kebahasaan pada anak setelah setahun mendengarkan orangtuanya membacakan cerita pengantar tidur. Ditemukan, anak perempuan mendapat manfaat lebih banyak ketika cerita pengantar tidurnya dibacakan oleh ayah," demikian dilaporkan Daily Mail, Senin (28/9).
Pemimpin penelitian ini, Elisabeth Duursma mengatakan, efeknya cukup besar, terutama bila sang ayah mulai rajin membacakan cerita pengantar tidur di sekitar usia anak dua tahun.
"Membaca kerap diidentikkan dengan aktivitas perempuan, namun anak-anak sepertinya lebih mau mendengarkan ketika ayah yang membacakan cerita pengantar tidur," kata Duursma.
Ditemukan pula, ayah dan ibu melaksanakan tugas membaca dongeng pengantar tidur dengan cara berbeda. Umumnya, saat membaca untuk anak, ibu kerap melontarkan pertanyaan ala guru, yakni bertanya hal-hal faktual, misal, "Berapa banyak apel yang kamu lihat?"
Sementara, ketika membacakan cerita, ayah cenderung menanyakan hal-hal abstrak yang memicu diskusi imajinatif. Pemimpin penelitian yang kini bertugas di University of Wollongong, New South Wales, Australia mencontohkan, biasanya ayah akan bertanya hal-hal seperti ini: "Oh, lihat ada tangga di rumah dalam cerita ini. Kamu ingat ada tangga yang mirip di gudang kita?"
Pertanyaan memicu imajinasi yang dilakukan ayah seperti dijelaskan di atas, kata Duursma, baik untuk perkembangan kebahasaan anak. Sebab, si anak jadi harus memberdayakan otaknya. Hal ini dinilai menantang kognisi anak.
Pakar hubungan keluarga, Justin Coulson menambahkan, saat membacakan cerita untuk anak, orangtua memperluas diksi dan pengetahuan kata si anak. Di samping itu, anak akan merasa nyaman dan aman mendengar suara orangtuanya. Kedua hal ini penting dalam proses pembelajaran anak.
Selama bertahun-tahun, riset membuktikan, membacakan dongeng atau cerita pengantar tidur untuk anak akan mendorong kualitas hubungan, hasil akademi, hingga kemampuan anak untuk bertahan melewati masa sulit. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan emas untuk memaksimalkan kemampuan anak dengan cara mudah dan murah ini .
sumber:http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/310253-dibacakan-ayah-cerita-pengantar-tidur-bantu-perkembangan-kebahasaan-anak.html