Foto:ilustrasi
Sebagai pengajar, saya terkadang menjumpai anak-anak didik
saya terlihat lesu atau bahkan tidak konsentrasi dalam belajar. Sehingga
dampak yang paling buruk adalah anak-anak malah ngobrol sama temannya atau maen
seenaknya sendiri. Mungkin sebagai pengajar anda juga pernah mengalami hal
demikian. Adapun usaha yang saya lakukan untuk menghidupkan suasana belajar
agar peserta didik tertarik untuk belajar adalah sebagai berikut:
Metode belajar sambil bermain. Mungkin kita terlalu banyak memberikan materi pelajaran
yang terlalu serius. Untuk yang satu ini, semua pendidik anak usia dini pasti
tahu. Menggunakan metode belajar sambil bermain adalah suatu hal yang mutalk
untuk diterapkan. Misalnya mengajarkan penjumlahan dengan cara menghitung
jumlah pintu di sekolah, jumlah kursi di kelas, dan masih banyak cara yang
lain.
Ubah posisi tempat duduk Anak-anak memang pribadi yang cepat
bosan. Apalagi bila mereka duduk di tempat yang itu-itu saja. Kita bisa
mengubah posisi tempat duduk tiap anak setiap minggu atau setiap dua minggu,
supaya anak bisa akrab tidak hanya dengan teman yang itu-itu saja, malainkan
dengan setiap anak. Kita juga bisa mengubah posisi tempat duduk. Tidak hanya
melulu anak harus menghadap papan tulis, kadang kita juga bisa mengubah formasi
tempat duduk menjadi sebuah lingkaran dan kita mengajar di tengah, kadang
hanya memakai karpet, dan masih banyak lagi.
Adakan kegiatan outdoor Kegiatan outdoor ini tidak melulu
hanya maen-maen di luar kelas lho. Alangkah lebih baik bila kita juga sudah
menyiapkan sebuah materi pelajaran yang menarik buat anak-anak. Misalnya cara
menanam pohon ketela, cara menanam tanaman cabe, dan masih banyak lagi.
Belajar sambil bernyanyi. Kegiatan bernyanyi memang sangat
diminati oleh anak-anak. Sebelum memulai memberikan materi, alangkah lebih baik
bila kita mengajak anak-anak untuk bernyanyi terlebih dahulu. Lagu bisa
berfungsi ganda. Yaitu bisa membangkitkan mood anak-anak, dan sebagai reminder.
Remider yang saya maksud adalah agar anak-anak bisa lebih mudah dalam menyerap
materi ilmu yang akan kita berikan, dan agar anak-anak lebih mudah mengingat
materi pelajaran yang telah kita berikan (setelah selesai mengaja, anak-anak
menjadi lebih mudah mengingatnya kembali). Misalnya sebelum kita mengajarkan
anak-anak materi pengenalan huruf, kita ajak anak-anak menyanyikan lagu ABC.
Belajar sambil mendongeng. Mendongeng tidak hanya berfungsi
sebagai peningkat kecerdasan imajinasi anak, namun dengan mendongeng, ternyata
kita juga bisa memberikan suatu materi pelajaran. Misalnya pada saat kita
mendongeng tentang seekor bebek, kita bisa menyelipkan materi pelajaran
pengenalan angka dengan cara membuat angka dua menjadi seekor bebek. Selagi
anak-anak asyik mendengar cerita kita, anak-anak pun bisa belajar mengenal
angka.
Belajar sambil menari / bergerak. Sambil menari pun kita
bisa mengajar anak-anak lho… . Hmm… meskipun saya tidak pandai menari
saya akan mencoba memberikan contoh. Misalnya dengan lagu ini: BIG, BIG, BIG.
Nah… Dengan lagu ini, anak-anak tidak hanya bisa menari atau bergerak, tapi
juga bisa belajar pengenalan nama hewan, lawan kata, dan tentu saja pelajaran
bahasa Inggris.
Menggambar / mewarnai sambil belajar. Untuk yang satu ini,
kita bisa mengajak anak-anak untuk menulis A sampai Z, di sebuah kertas gambar,
lalu mendekorasi di bagian-bagaian yang kosong lalu mewarnainya. Atau bila
anak-anak belum bisa menulis, kita bisa menyiapkan kopian gambar-gambar huruf,
lalu meminta anak untuk mewarnainya, dan mendekorasi bagian kertas yang kosong.
Menghafal kata sambil bertepuk tangan. Dengan bertepuk
tangan kita tidak hanya bisa meningkatkan kecerdasan motorik anak, namun juga
bisa mentrasnfer ilmu. Misalnya dengan mengajak anak-anak untuk menyebutkan
kata-kata dengan satu, dua, atau tiga suku kata. Lalu mengajak mereka untuk bertepuk
tangan saat mengucapkannya. Misalnya: ru - mah, diucapkan dengan cara bertepuk
tangan sebanyak dua kali seiring dengan suku kata yang diucapkan.
Free Time. Mungkin karena terlalu banyak kegitan yang kita
buat untuk anak-anak, anak-anak menjadi malas belajar. Free Time atau waktu
bebas juga sangat penting lho… Hal ini dilakukan agar anak-anak bisa merasa
“bebas” dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk bereksplorasi secara bebas,
dan mencegah ketegangan. Free time bisa dilakukan di dalam ruangan (bermain
lego, balok, dll) ataupun di luar ruangan (main ayunan, mobil-mobilan, dll).
Memberi hadiah. Dengan memberikan hadiah kepada anak itu
merupakan trik paling jitu untuk membangkitkan suasana belajar, walaupun hadiah
itu sangat simple bisa berupa pujian ataupun sebuah ciuman.
Mengatasi masalah kita sendiri. Sadar atau tidak
sadar, kadang hal yang membuat anak-anak menjadi bosan belajar adalah karena
diri kita yang kurang bisa membawa anak-anak pada suasana belajar yang
ceria.Jadi usahakan sebisa mungkin kita tidak memperlihatkan masalah yang kita
hadapai didepan anak-anak.
berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar