Jakarta, PAUD dan Dikmas. “Jika semua mau mau mikir maka tidak ada
lagi korupsi, karena kalau kita berfikir sebenarnya korupsi itu tidak
logis,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat (PAUD) Harris Iskandar, saat memimpin rapat bersama 44
pejabat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PAUD dan Dikmas yang siang
tadi baru di lantik. Jum’at (8/1)
Karena menurut Harris jika diumpamakan melakukan korupsi seratus maka delapanpuluhnya akan dibagikan kekiri, kanan, atas dan bawah supaya diam sehingga tinggal duapuluhnya saja yang dinikmati dari hasil korupsi.
Nah begitu ketahuan uang yang dikorupsikan sebesar 100 itu harus dikembalikan utuh ke negara, oleh sebab itu kalau semua mikir maka tidak ada lagi korupsi, ujar Harris menambahkan.
Dirjen juga mengajak para pimpinan UPT melalui pamong belajarnya, agar menggali makna dari misi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies R Baswedan mewujudkan insan, ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter yang berlandaskan gotong royong.
karena tujuannya kita bukan hanya insannya tetapi ekosistemnya hal tersebut sejalan dari tujuan pendidikan dalam UUD 1945, dimana tujuan pendidikan itu mencerdaskan kehidupan bangsa bukan mencerdaskan warga negara. Jadi warga negara cerdas dan kehidupan yang cerdas berbeda, ujar Harris menambahkan.
Selain itu Dirjen juga berpesan kepada kepala UPT tidak menerapkan sistem pendidikan yang bercermin pada sistem Industri, karena didalam sistem tersebut yang terjadi adalah keseragaman dimana seseorang menjadi tidak kreatif. (M.Husnul Farizi, Pri/KS)
SUMBER:http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7829.html
Karena menurut Harris jika diumpamakan melakukan korupsi seratus maka delapanpuluhnya akan dibagikan kekiri, kanan, atas dan bawah supaya diam sehingga tinggal duapuluhnya saja yang dinikmati dari hasil korupsi.
Nah begitu ketahuan uang yang dikorupsikan sebesar 100 itu harus dikembalikan utuh ke negara, oleh sebab itu kalau semua mikir maka tidak ada lagi korupsi, ujar Harris menambahkan.
Dirjen juga mengajak para pimpinan UPT melalui pamong belajarnya, agar menggali makna dari misi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies R Baswedan mewujudkan insan, ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter yang berlandaskan gotong royong.
karena tujuannya kita bukan hanya insannya tetapi ekosistemnya hal tersebut sejalan dari tujuan pendidikan dalam UUD 1945, dimana tujuan pendidikan itu mencerdaskan kehidupan bangsa bukan mencerdaskan warga negara. Jadi warga negara cerdas dan kehidupan yang cerdas berbeda, ujar Harris menambahkan.
Selain itu Dirjen juga berpesan kepada kepala UPT tidak menerapkan sistem pendidikan yang bercermin pada sistem Industri, karena didalam sistem tersebut yang terjadi adalah keseragaman dimana seseorang menjadi tidak kreatif. (M.Husnul Farizi, Pri/KS)
SUMBER:http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7829.html
0 komentar:
Posting Komentar