Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bersama para pengurus
HIMPAUDI pada peringatan HUT ke 10 di Taman Mini Indonesia Indah, akhir pekan
lalu.
AKARTA, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan,
menegaskan agar pendidik anak usia dini terus mengembangkan kompetensi kualitas
pendidik anak usia dini.
Hal tersebut disampaikan Menteri saat menghadiri acara
Gebyar Kreativitas Finger Painting sekaligus memperingati ulang tahun Himpunan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) di Istana
Anak-anak TMII, Jakarta Timur, Minggu (30/8).
”Di keluarga, pendidiknya adalah bapak ibu. Tapi di luar
rumah, pendidik mengambil peran tersebut. Pendidik memiliki peran penting dalam
menentukan perjalanan masa depan anak. Karena itu, jika sekarang anak-anak
mengerjakan finger painting, di setiap diri kita ada finger print (sidik jari)
pendidik anak usia dini,” jelas Anies
Dalam kesempatan itu, Anies menegaskan bahwa pendidik bukan
hanya untuk pendidikan formal saja, tapi juga mencakup pendidikan anak usia
dini. ”Tadi saya sudah bicara pada pak Dirjen Guru dan Pendidikan, bahwa kita
ke depan ingin menyamakan aktivitas yang menyangkut guru. Antara guru SD maupun
pendidik usia dini tidak bisa lagi dibedakan,” tegasnya.
”Undang-undangnya mungkin cakupannya terbatas. Kalau kita
mengerjakan kurang dari 6 jam, itu salah. Jadi kita bisa mengerjakan lebih dari
6 jam,” tambahnya.
Dalam perjalanan 10 tahun HIMPAUDI, Anies memberikan
apresiasi tinggi kepada para pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini
yang telah bekerja dengan hati nurani serta ikhlas dalam mendidik anak-anak
usia dini.
”Mari kita sama-sama jaga stamina fisik, stamina intelektual
dan stamina moral. Hari ini, diperjalanan ke depan, HIMPAUDI bukan hanya
memberikan finger printing, tapi memiliki finger print yang kuat bagi
perjalanan masa depan anak-anak,” pungkasnya.
Sumber:http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7329.html
0 komentar:
Posting Komentar