Jumat, 18 September 2015

Jangan Sepelekan Pertanyaan Buah Hati, Jawaban Orangtua Itu Vitamin Anak Cerdas

Gambar :Ilustrasi anak cerdas

memiliki anak  aktif, kritis dan cerdas adalah harapan setiap orangtua. Ketika berada di usia emasnya, kecerdasan balita baik yang berasal dari gen orangtua atau hasil proses pembentukan dari lingkungan akan menentukan kecerdasannya ketika remaja dan dewasa.

anak yang tumbuh dan berkembang dengan kepribadian pasif cenderung menjadi remaja yang juga pasif. Sementara anak  yang tumbuh kembangnya dipenuhi keaktifan dan jiwa kritis cenderung menjadi anak dan remaja yang aktif.

 Semua sifat dan sikap yang ada pada diri anak seperti pemalu, berani, pendiam, cerewet, aktif, dan kritis adalah aset berharga yang akan mendukung keberhasilan anak di masa depan. Lalu bagiamana jika salah satu sifat dan sikap tersebut ternyata cukup merepotkan kita sebagai orangtua? Haruskah kita mengabaikannya atau mencari solusi terbaik untk mengatasi hal tersebut?

 salah satu hal yang dianggap merepotkan bagi kebanyakan orangtua adalah ketika balita mereka memiliki sifat kritis dan banyak bertanya. Cobalah mengingat kembali berapa kali dalam sehari balita anda menanyakan sesuatu mulai dari yang mudah dan sederhana sampai yang kita anggap sulit untuk dijawab

Berapa kali pertanyaan yang sama terucap kembali di bibir mereka dan kita mersa bosan untuk menjawabnya? Bunda, kok belum sampai sih? Kenapa begitu bunda? Kucing itu punya ayah ngga? Kok kambing ngga ada telurnya? Kenapa makan pakai tangan kanan? Dan masih banyak lagi pertanyaan unik yang sering saya temukan ketika berinteraksi dengan balita saya atau balita lainnya.

Mengapa setiap anak selalu menanyakan banyak hal ? Jawabanyya mungkin sederhana, karena mereka juga memiliki rasa ingin tahu dan belum berpikir jaim untuk bertanya dengan kepolosan mereka. Lalu mengapa rasa ingin tahu itu sering dianggap merepotkan?

Jawabannya beragam, ada yang memang tidak suka banyak bicara bahkan untuk sekedar menjawab pertanyaan anaknya, ada yang merasa tidak penting untuk menjawab pertanyaan itu, dan ada pula yang memang tidak memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada mereka.
apapun alasan yang membuat kita repot ketika anak kita hobi bertanya, kita tidak boleh membatasi ruang berpikir anak dengan menolak pertanyaan tersebut.  Coba lakukanlah tips berikut agar kerepotan anda berubah menjadi kebanggaan memiliki anak kritis dan banyak bertanya.

Pertama, berusahalah untuk selalu menampung pertanyaan anak. Jangan pernah membatasi pertanyaan anak karena artinya anda sudah membatasi potensi dan kreatifitas anak. Anak yang memiliki rasa ingin tahu adalah anak yang ingin menjadi pintar dan cerdas. Sementara anak yang hobi bertanya untuk memenuhi rasa ingin tahunya adalah anak yang berani. Berani berbicara dan mengungkapkan isi pikirannya meski mungkin mereka belum memahami apa yang mereka tanyakan.

Kedua, cobalah untuk selalu memberikan jawaban atas pertanyaan  balita anda. Para ayah dan bunda pasti pernah merasa kesal ketika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tidak mendapatkan jawaban. Hl itupun sama dengan balita anda. Mereka akan merasa kesal ketika orangtuanya tidak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka. Mereka tidak peduli apakah jawaban yang anda berikan benar atau salah.

Mereka hanya butuh jawaban dari orangtua mereka yang dianggap tahu segalanya. Akan tetapi sebaiknya anda memberikan jawaban yang benar kepada mereka karena balita cenderung menerima jawaban pertama sebagai jawaban yang akan mereka ingat dan mereka anggap benar selamanya. Karena itulah sebaiknya lebih berhati-hati menjawab pertanyaan anak.

Ketiga, balita mencari tahu jawaban atas pertanyaan mereka. Jika anda belum (atau bahkan sudah) punya jawaban atas pertanyaan balita anda, ajaklah mereka untuk ikut mencari tahu jawabannya. Hal ini akan membuat mereka terlibat aktif mencari tahu dan membuat mereka merasa dihargai meskipun usia mereka masih balita. Penghargaan atas keikutsertaan mereka ini juga akan membentuk diri mereka menjadi pribadi yang tidak acuh atas usaha dan jerih payah orang lain ketika mereka tumbuh dewasa.

Keempat, berikan fasilitas agar rasa ingin tahu balita anda dapat terjawab tanpa membuat mereka bertanya untuk kesekian kalinya. Sebagai contoh ketika anak bertanya mengapa makan harus dengan tangan kanan, anda dapat membelikan buku cerita islami anak yang menceritakan mengapa makan harus dengan tangan kanan.

Bacakan cerita tersebut baik ketika menjelang tidur atau pada waktu-waktu luang anda. Dari cerita tersebut  akan mulai tertanam pada diri anak bahwa makan dengan tangan kanan memang dianjurkan Rasul, yang sebelumnya sudah dijadikan idola untuk balita kita.

Kelima, jangan pernah merasa lelah memiliki balita aktif bertanya dan terus mengarahkannya agar dapat membedakan apa saja yang perlu atau tidak perlu ditanyakan. Semakin banyak pertanyaan yang diajukan balita kita, semakin banyak referensi jawaban yang ada dalam pikiran kita.

Semakin banyak balita tahu, mereka akan semakin mudah membedakan apa saja yang harus mereka tanyakan dan apa saja yang tidak perlu ditanyakan karena mereka sudah tahu jawabannya. Hal ini pun secara tdak langsung akan membuat kita mengerti bagaimana mengarahkan balita agar dapat makin meningkatkan kualitas pertanyaan mereka dan juga kualitas jawaban kita.@



Bookmark and Share
Artikel yang berhubungan :

0 komentar:

Posting Komentar

MULTI TAB 1

Pentas Seni & Perpisahan

Pentas Seni & Perpisahan

MULTI TAB 2

Kegiatan Kartinian

Kegiatan Kartinian

MULTI TAB 3

anoman

anoman

MULTI TAB 4

perpisahan

perpisahan

MULTI TAB 5

kartinian 2

kartinian 2


MULTI TAB 6

1

Entri Populer

MULTI TAB 7

Headline

">

MULTI TAB 8

Arsip Blog


MULTI TAB 9

Buku Tamu

MULTI TAB 10

Daftar Blog Saya

MULTI TAB 11




 
KEMBALI KEATAS
') }else{document.write('') } }