PENIGKATAN GIZI

Peningkatan Kesadaran Gizi Ibu dan Balita; Sosialisasi PP Muslimat NU dan Yaici di Palembang Sumatera Selatan

Dra.Hj.Khofifah Indar Parawansa, M.Si.

Mengarungi Kisah Inspiratif Hj Khofifah Indar Parawansa

MANASIK HAJI

Pembelajaran Manasik Haji Kecil TKTA Tarbiyatul Athfal41 Semarang pada Tgl.8 Oktober 2015 di Islamic Center Semarang

Pelatihan Penguatan Keaswajaan Da’iyah Muslimat NU

Penguatan Keaswajaan Bagi Da’iyah Muslimat NU DKI Jakarta

Ketua NU Kota Semarang

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Dr. KH. Anasom MHum

Selasa, 29 September 2015

Tips Mendidik Anak Tanpa Kekerasan

Anak-anak kerap meniru perilaku orangtuanya. Pola asuh orangtua pun menjadi dasar pembentukan karakter anak.
Pola asuh dan didikan yang benar akan membentuk anak menjadi anak yang kreatif dan menghargai sesama.

Meski mendidik anak menjadi disiplin bukan hal mudah. Namun, menerapkan kedisiplinan bukan berarti memasukkan unsur kekerasan.

Ini Saat Gunakan Kata 'Jangan' Kepada Anak

Ilustrasi anak tutup mulut.

Jakarta - Sebagian orangtua berpendapat bahwa lebih baik tidak menggunakan kata 'jangan' kepada anak-anak. Namun, sebenarnya, ada momen-momen dimana penggunaan kata 'jangan' diperlukan.

"Memang tidak dianjurkan menggunakan kata 'jangan', karena di saat anak mau bereksplorasi, mereka akan mengurungkan niatnya," ujar psikolog Roslina Verauli di acara Tumbuh dan Menjelajah Lebih Lagi Bersama Bebelac, di Jakarta,baru-baru ini.

Namun, menurut psikolog yang biasa disapa Vera ini, sebenarnya ada momen dimana kata 'jangan' perlu diucapkan orangtua kepada anak-anak, yakni untuk keadaan yang berbahaya atau memberi alert.

Vera menjelaskan, saat orangtua menggunakan kata 'jangan', sebaiknya diikuti dengan memberikan kalimat pengalihannya karena anak butuh alternatif untuk setiap aksi-aksi yang dibatasi oleh orangtua.

"Misalnya anak bereksplorasi bermain menuju ke jalan raya, orangtua boleh bilang 'stop, jangan'. Namun setelah itu dilanjutkan, berikan pengalihan, 'yuk mainnya di sini saja'," tutup Vera sambil memberi contoh.


Sumber: http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/303922-ini-saat-gunakan-kata-jangan-kepada-anak.html

Ini Kata Psikolog ,Agar Jangan Remehkan Anak-anak yang Tidak Akur

Gambar:Ilustrasi.

Dikatakan psikolog anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, kasus yang menewaskan NA (8) siswa kelas dua SDN 07 Kebayoran Lama Utara, yang berkelahi dengan teman sekelasnya R (8), merupakan kelalaian pihak sekolah. Sebab, kejadian tersebut berlangsung di lingkungan sekolah dan saat jam sekolah.

"Selain itu, keterangan salah satu saksi juga bilang, kedua anak ini sudah sering berseteru sejak kelas 1 SD. Tetapi, pihak sekolah tidak melakukan tindakan apa-apa," ungkap Vera saat dihubungi Beritasatu.com di Jakarta, Rabu (23/9).

Lebih lanjut, Vera mengatakan, jangan meremehkan aksi ejek-ejekan atau perkelahian antar anak. Memang hal tersebut biasa terjadi dalam proses sosialisasi anak, tetapi jangan dibiarkan menjadi kebiasaan.

"Harusnya jangan dijadikan kebiasaan. Kalau berlangsung cukup lama harus ada tindakan dari guru-gurunya. Jadi, di kasus ini ada pembiaran dan kurangnya pengawasan dari sekolah," tutur Vera.

Oleh:Kharina Triananda/NAD

Sumber: http://www.beritasatu.com/gayahidup-keluarga/309231-psikolog-jangan-remehkan-anakanak-yang-tidak-akur.html

Sabtu, 26 September 2015

Bahaya Ponsel Bagi Anak -Anak

tidak bisa kita elakkan kemajuan teknologi telekomunuikasi khusus nya ponsel sudah sangat meluas. Siapa pun bisa memilikinya, tidak hanya orang kaya, seorang yang tidak kaya pun tetap bisa mempunyai ponsel. Tidak hanya orang dewasa, anak kecil pun sudah memegang ponsel. Tahukah bunda, jika radiasi pada ponsel berbahaya padakesehatan anak?
Sudah kita ketahui bersama, bahwa untuk mengantarkan suara atau data dari sebuah ponsel ke ponsel lain nya perlu ada nya jaringan sinyal, jaringan sinyal ini disebut gelombang elektromagnetik, dan gelombang ini lah yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan, khusus nya kesehatan anak. Karena usia anak di bawah 8 tahun pertumbuhan organ-organ nya belum sempurna.
Beberapa penelitian menyebutkan, bahaya radiasi ponsel bagi pengguna ponsel aktif bisa menimbulkan beberapa gangguan pada fungsi otak nya seperti rusak nya DNA sel otak, sering nya mengalami sakit kepala, bahkan beberapa kasus tumor otak. Dan pastinya bunda tidak ingin kan jika kesehatan anak kita terganngu karena radiasi ponsel?


Detil info baca disini:http://duniaanak.org/kesehatan-anak/bahaya-radiasi-ponsel-bisa-mengganggu-kesehatan-anak.html

Selasa, 22 September 2015

BebeExplora, Arena Bermain Edukatif bagi Ibu dan Anak

Jakarta - Psikolog, Roslina Verauli mengatakan, eksplorasi menyenangkan yang dilakukan anak bersama orangtua dan teman sebaya, dapat memberikan sumbangan penting bagi perkembangan kognitif dan bahasa yang pesat pada anak.
"Terutama ketika anak berinteraksi bersama orangtua khususnya ibu, sehingga anak merasa dicintai dan dihargai. Anak yang merasa dicintai dan dihargai akan memiliki kesempatan sukses lebih besar," ujar Verauli  seperti dikutip beritasatu.com, Sabtu (19/9).
Menurut Marketing Manager Bebelac, PT Nutricia Indonesia Sejahtera, Ade Umiyana Putri, Bebelac mengerti akan pentingnya eksplorasi bagi anak dan menghadirkan kampanye BebeExplora untuk mengajak ibu-ibu Indonesia untuk mendukung anaknya lebih bebas bereksplorasi melalui acara edukatif
"BebeExplora menyediakan berbagai permainan yang dapat mengasah kemampuan kognitif (IQ), emosional (EQ), serta pertumbuhan fisik," lanjut Ade.
Kegiatan BebeExplora sendiri, lanjut dia, diadakan di Gandaria City pada 19-20 September 2015 dan Kota Kasablanka pada 26-27 September 2015.
"Ada 15 macam permainan edukatif dimana anak-anak akan diajak untuk bermain sekaligus belajar," tambah Ade.




Sumber: http://www.beritasatu.com/anak/308282-bebeexplora-arena-bermain-edukatif-bagi-ibu-dan-anak.html

Dukung Eksplorasi Anak Lewat Cara Ini

Jakarta - Kegiatan eksplorasi sangat penting untuk anak-anak, apalagi untuk anak di usia 2-6 tahun yang memasuki masa the play years. Namun, ada berbagai tantangan untuk orangtua mengakomodasi hal tersebut.

"Ada kalanya kita tidak memiliki playground yang memadai untuk anak, tidak child friendly," ujar psikolog Roslina Verauli  sepert di kutip dari beritasatu.com, Sabtu (19/9).

Oleh sebab itu, menurut Verauli, orangtua sebaiknya memastikan anak bermain dan bereksplorasi di tempat yang memadai, sehingga bisa terfasilitasi masa eksplorasinya.

Selain itu, menurut Verauli, masih banyak diantara orangtua yang belum paham bagaimana cara interaksi bereksplorasi dan bermain bersama anak.

"Caranya adalah saling menyesuaikan pengalaman dan saling support. Contohnya, ketika mama nanya anak mau nyanyi apa, anak langsung menyanyi lagu twinkle-twinkle little star walau tidak terlalu hapal, di saat itu mama juga ikut menyanyi membantu anak, supaya anak mengerti," tutup Verauli.




Sumber: http://www.beritasatu.com/anak/308333-dukung-eksplorasi-anak-lewat-cara-ini.html


Senin, 21 September 2015

MENCEGAH GIGI KEROPOS PADA ANAK

Gigi merupakan gambaran kesehatan tubuh seorang anak. Pada anak tertentu, gigi bisa rapuh atau mudah keropos meski rajin sikat gigi dan menjaga makanan. Konon kondisi ini ada hubungannya dengan keturunan.

Gigi adalah salah satu alat bantu pencernaan, yang juga merupakan pintu masuk dari seluruh kuman-kuman dan bakteri dari luar tubuh. Oleh karena itu, kesehatan mulut dan gigi, sangat penting untuk dilakukan. Hanya saja, anak-anak sering mengalami berbagai keluhan, misalnya gigi berlubang, gusi berdarah dan juga gigi keropos.

Gigi keropos, menurut drg. Risqa Rina Darwita, Ph.D., sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. "Pada anak-anak, umumnya pada saat mereka masih memiliki gigi susu," jelas Dosen di Fakultas Kedokteran Kesehatan Gigi Universitas Indonesia, Jakarta ini. Yang paling sering terjadi, keroposnya gigi balita, akibat banyaknya plak yang menumpuk akibat banyaknya sisa susu yang menempel pada gigi.

Anak-anak yang suka memakan makanan yang manis-manis atau permen, dan diperparah dengan kurangnya orangtua memperhatikan kebersihan gigi si kecil, menyebabkan gigi menjadi mudah berlubang bahkan keropos. "Gigi susu yang keropos ini, nantinya masih bisa diganti dengan gigi tetap." Hanya saja pada beberapa anak yang telah mempunyai gigi tetap, ada yang tetap mengalami gigi keropos, meski rajin sikat gigi dan menghindari makanan yang manis-manis.

Kerusakan Struktur Gigi
Secara struktur, gigi terdiri dari mahkota gigi, akar gigi, dan leher gigi yang ditutupi oleh gusi. "Semua bagian rongga mulut tersebut, apabila tidak dipelihara dengan baik akan mudah terserang oleh penyakit," terangnya. Terjadinya gigi keropos, lanjut Risqa, secara kedokteran disebut dengan Radang gigi Gangraena Pulpa atau Pulpitis.

Kekeroposan ini, terjadi akibat adanya kerusakan pada struktur gigi yang berdampak pada email (lapisan keras yang melindungi gigi) dan lapisan terluar dari gigi, yang terus menjalar pada lapisan dentin dan pulpa. Secara umum, gigi keropos bisa terjadi akibat beberapa sebab. "Timbunan plak dari makanan dan kurang asupan kalsium dan mineral, bisa mengakibatkan gigi keropos. Bahkan pada sebagian orang, gigi keropos juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan," ungkapnya lagi.

Umumnya, gigi keropos banyak disebabkan oleh adanya plak yang tidak dibersihkan. "Plak yang tidak dibersihkan dari lapisan luar gigi, akan menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme, dimana mikroorganisme tersebut akan mengeluarkan zat yang bersifat asam." Plak terjadi akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat (gula dan makanan yang mengandung perekat), seperti roti, sereal, susu, soda, buah-buahan, kue, atau permen yang tersisa pada gigi.

Bakteria yang tinggal di dalam mulut akan mencerna makanan-makanan ini, dan merubahnya menjadi acids (asam). Bakteria, asam, sisa makanan dan air liur yang menyatu pada plak, akan menempel erat pada gigi. Asam yang dikeluarkan oleh plak, lama kelamaan akan mengikis lapisan lembut email pada gigi, dan menyebabkan timbulnya lubang pada gigi, yang disebut Calvities atau Caries. "Kekeroposan terjadi akibat zat asam yang menghancurkan jaringan lunak (misalnya gingiva)."

Mikroorganisme - salah satunya streptococcus Mutant - bersifat menghancurkan jaringan email, disamping itu mikroorganisme ini juga mendukung perubahan plak yang tidak dibersihkan, lama kelamaan bisa menjadi karang gigi. "Bila kondisi ini dibiarkan, maka kerusakan ini akan terus menjalar ke bagian dentin dan pulpa," terangnya.

Bila kerusakan sudah mengenai dentin dan pulpa, apalagi bila sudah mengenai syaraf gigi yang menyebabkan gigi membusuk dan matinya syaraf pada gigi Gangraena atau Necrosis," terangnya. Bila syaraf gigi mati, maka lambat laun gigi akan runtuh sedikit demi sedikit dan menyebabkan gigi menjadi keropos. "Matinya syaraf gigi, juga berarti hilangnya fungsi gigi."

Unsur Penguat Gigi
Selain plak, gigi keropos juga bisa terjadi akibat kurangnya asupan fluor, yang bisa membantu gigi menjadi lebih kuat. "Saya pernah menemukan kasus dimana dalam satu masyarakat di daerah Kalimantan, mengalami gigi keropos," ungkap Risqa. Dari penelitian diketahui, ini terjadi akibat kurangnya asupan fluor (mineral). "Mereka minum dari air tadah hujan, yang tidak mengandung fluor," jelasnya.

Di lain pihak, gigi keropos pada anak-anak, bisa juga akibat adanya faktor keturunan. "Seorang ibu yang mempunyai gigi keropos, kemungkinan anaknya juga mengalami gigi keropos," paparnya. Sebab gen yang ikut terbawa pada bayi, bisa jadi gen yang kurang mengandung mineral dan kalsium dan menyebabkan anak juga mengalami kekurangan kalsium. "Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk banyak mengkonsumsi kalsium dan mineral."

Kebutuhan kalsium dan mineral, lanjut Risqa, memang sangat dibutuhkan untuk memperkuat email gigi. "Kebutuhan ini, sebenarnya bisa dicukupi dengan meminum air yang mengandung mineral, asupan gizi yang cukup - terutama vitamin D, dan menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor." Vitamin D merupakan salah satu unsur pokok dalam metabolisme kalsium dan fosfor.

Jadi, usahakan anak-anak cukup mendapatkan vitamin D (dari sinar matahari pagi) setidaknya 10 mg per hari. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, bisa jadi si kecil akan mengalami masalah pada penguatan struktur gigi, akibat adanya gangguan mineralisasi pada struktur tulang dan gigi. Sehingga serajin apapun si kecil menggosok gigi dan menghindari makanan yang manis-manis, ia tetap akan mengalami gigi keropos akibat kurangnya unsur yang bisa memperkuat gigi.

Hindari Pencabutan
Sebenarnya, gigi keropos bisa terjadi pada siapa saja. Umumnya, gigi keropos banyak terjadi pada orang yang telah berusia lanjut (Manula). Sebab pada manula, semakin lama tubuh semakin kurang dapat menyerap fluoride. Namun Risqa tidak menutup kemungkinan adanya anak-anak yang telah mengalami gigi keropos. "Kesehatan gigi, sangat dipengaruhi oleh kerajinan dan kedisiplinan anak dalam menggosok gigi," tegasnya.

Pada anak-anak yang telah mempunyai gigi keropos, Risqa menyarankan untuk segera di bawa ke dokter gigi untuk diperiksa. "Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui penyebab mengapa gigi menjadi keropos." Bila penyebab gigi keropos disebabkan adanya plak atau karang gigi, maka biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan pembersihan plak atau karang gigi tersebut. "Bila keroposannya masih dalam bentuk gigi berlubang, maka penambalan harus dilakukan di tempat yang berlubang."

Penanganan gigi keropos, jelas Risqa, tidak selalu harus dilakukan dengan pencabutan - yang merupakan ketakutan paling besar bagi anak-anak. "Dalam penanganan gigi saat ini, pencabutan gigi merupakan alternatif yang paling terakhir." Untuk memperbaiki gigi yang telah keropos, lanjutnya, sebenarnya bisa dilakukan dengan memberikan mahkota pada permukaan gigi. "Mahkota ini nantinya akan mengganti lapisan gigi yang telah keropos."

Kecuali, bila gigi yang keropos tersebut sudah sangat parah karena mulai membusuk dan syarafnya sudah mulai mati (necrosis), mau tidak mau gigi tersebut harus dicabut. Gigi yang berlubang atau yang telah membusuk harus segera ditangani, tuturnya, sebab bila tidak akan mengganggu kesehatan - bukan saja pada kesehatan di sekitar mulut (seperti sariawan), tapi juga pada anggota tubuh lainnya.

Gigi merupakan gambaran dari kesehatan tubuh kita. Seseorang bisa saja terkena hipertensi, penyakit jantung atau lainnya, hanya karena ia memiliki gigi berlubang atau gigi yang telah membusuk. "Kesehatan tubuh, bisa diakibatkan oleh adanya gangguan pada gigi, begitu juga sebaliknya. Karena tubuh merupakan satu kesatuan, yang saling terkait dengan unsur tubuh lainnya. Jadi, jangan anggap sepele kesehatan gigi ya," sarannya.

Tips Mencegah Gigi Keropos :
1. Gosoklah gigi sekurangnya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Terutama, setelah makan dan sebelum tidur.
2. Bila perlu, setiap seminggu sekali lakukan kumur-kumur dengan obat kumur yang bisa membantu mencegah terjadinya plak dan karang gigi.
3. Sikatlah gigi dengan baik dan benar, yaitu dengan menjangkau ke seluruh permukaan gigi dan sela-sela gigi.
4. Sikatlah gigi dengan tekanan yang sedang, tekanan yang terlalu keras akan mengakibatkan email gigi rusak, begitu juga bila terlalu lunak yang bisa menyebabkan gigi kurang bersih.
5. Kalau perlu, pergunakanlah dental floss atau benang gigi untuk membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip pada sela-sela gigi.
6. Makanlah makanan yang bergizi dan seimbang. Hindari terlalu banyak memakan makanan yang mengandung karbohidrat, seperti permen atau makanan bertepung yang sisanya dapat melekat pada gigi.
7. Hindari penggunaan pasta gigi yang unsur fluoridenya terlalu rendah atau pun terlalu tinggi. Terlalu banyak fluoride, bisa mengakibatkan kerusakan gigi dan keracunan.
8. Minumlah air yang mengandung fluor atau mineral.
9. Lakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali, dan lakukan pembersihan plak dan karang gigi secara rutin.

Pertahankan Keasaman Gigi
Menyikat gigi secara rutin, terang drg. Risqa Rina Darwita, Ph.D., mampu menghindari menumpuknya sisa makanan pada gigi, yang bisa menyebabkan terjadinya plak atau karang gigi - yang bisa menyebabkan gigi lambat laun menjadi keropos. Namun, Risqa juga menganjurkan untuk tidak terlalu cepat menggosok gigi setelah kita mengkonsumsi makanan.

"Mulut kita, sebenarnya membutuhkan keasaman (pH) tertentu, yaitu pH 7," terangnya. Pada saat mulut kita mengunyah makanan, pH di dalam mulut lambat laun akan turun hingga mencapai pH kritis, yaitu 5,5. "Untuk mencapai pH yang normal, memerlukan waktu hingga mencapai 20-30 menit. "Bila kita terlalu sering ngemil, maka lambat laun gigi akan mudah keropos. Hal ini disebabkan oleh keasaman di dalam mulut, yang tidak normal."

Begitu juga pada anak-anak yang langsung menggosok gigi sehabis makan, karena saat kita menggosok gigi keasaman dalam mulut pun menurun. "Oleh sebab itu sebaiknya kita baru menggosok gigi, sekitar 20-30 menit setelah makan. Sehingga pH gigi pun, bisa tetap terjaga. "Saya menyarankan untuk lebih banyak berkumur dari pada menggosok gigi, sebab umumnya kita menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi," sarannya.


Pasta gigi, meski mengandung fluoride yang dibutuhkan gigi, namun juga mengandung deterjen (terlihat pada efek busa saat menggosok gigi). Padahal, deterjen tersebut juga tidak baik pengaruhnya pada gigi. "Dengan berkumur, sebenarnya kotoran dan sisa-sisa makanan pada gigi sudah terbuang. Atau kita juga bisa menyikat gigi dengan sikat gigi, tanpa harus menggunakan pasta gigi terlalu sering.

Oleh:Rahmi

Agar Dunia Anak Kita Cerdas Dan Kreatif

Semua anak memiliki bakat untuk menjadi anak yang cerdas dan kreatif. Hanya sering karena tidak terlatih, maka kemampuan masing2 anak berbeda. Ada yang punya prestasi bagus, bakat yang terampil dll. Untuk itu kKita sebagai orang tua perlu melatih gar mereka dapat mengembangkan kemampuan anak2 tersebut. Lalu bagaimana untuk bisa melatih anak agar menjadikan dunia anak kita, dunia anak yang cerdas dan kreatif?

Berikut langkah-langkah agar dunia anak kita cerdas & kreatif :

1. Berkreasi setiap hari
Untuk menunjukkan kepedulian kita pada sang buah hati dalam berkreasi, marilah kita ajarkan buah hati kita untuk membuat sesuatu yang kreatif. Misalnya dengan menggambar, melipat kertas, bermain game ( porsi yang semestinya), bermain permainan-permaian edukatif, bernyanyi, bercerita, dan masih banyak lagi. Usahakanlah untuk bisa menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dari apa yang pernah dilakukan oleh sang buah hati, sehingga anak tidak merasa bosan dan terpacu untuk lebih berpikiran kreatif.

2.Menggunakan ke dua sisi tubuh
Hal ini memang tidak lazim dilakukan. Namun bila buah hati kita kita latih sejak dini untuk melakukan hal ini, maka hal ini akan sangat bermanfaat di kemuadian hari. Bagaimana caranya? Yaitu dengan melatih anak melakukan sesuatu menggunakan kedua sisi tubuh. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menggambar atau mewarnai menggunakan tangan yang biasa digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya, buah hati kita biasa menggunakan tangan kanan saat melakukan aktivitas sehari-hari (menulis, sikat gigi, makan, dll). Maka kita ajari mereka menggunakan tangan kiri saat menggambar. Akan lebih baik lagi bila dalam aktivitas sehari-hari pun mereka juga terlatih untuk menggunakan tangan yang bergantian. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk menyeimbangkan otak kanan dan kiri.

3. Memiliki tokoh yang bisa diteladani dan diidolakan
Dengan memperkenalkan banyak tokoh dunia yang telah sukses, anak-anak menjadi tahu berbagai macam kepribadian dan prestasi dari orang lain. Hal ini sangat penting. Kenapa? Karena anak-anak suka sekali meniru orang lain. Tokoh-tokoh ini bisa seorang pahlawan, penemu, rohaniwan, dan tokoh-tokoh lain yang bisa menjadi teladan buat sang buah hati. Jangan sampai buah hati kita hanya mengidolakan tokoh-tokoh kartun atau film (seperti Tom and Jerry, Superman, Batman, dll). Hal ini memang tidak dilarang, namun akan lebih baik bila tokoh-tokoh tersebut adalah seseorang yang nyata sehingga bisa menumbuhkan motovasi anak untuk meniru hal-hal yang baik di dalam diri tokoh tersbut, lalu diteladani dalam kehidupan yang nyata.

4. Meningkatkan perbedaharaan kata pada anak
Semakin tinggi perbedaharaan kata anak, maka seorang anak akan menjadi lebih mudah dalam memahami seseuatu. Misalnya pada saat membaca. Bila buah hati kita banyak mengetahui makna kata yang dia baca di dalam sebuah artikel, maka mereka akan lebih mudah memahami isi artikel yang ia baca. Dengan mengerti isi artikel yang ia baca, maka pengetahuan si kecil pun menjadi lebih luas.

5. Melatih kemapuan mendengar anak
Secara pribadi, sebagai guru bahasa Inggris, saya sering menggunakan media audio sebagai media pembelajaran anak. Misalnya, dengan menggunakan Tape dan Laoudspeaker. Alat-alat tersebut saya gunakan saat melatih kemampuan mendengar anak-anak dalam belajar bahasa Inggris. Untuk melatih penglihatan, mungkin akan lebih mudah karena pada saat melihat TV pun anak-anak sudah belajar mengerti sesuatu dengan indera penglihatan. Agar indera pendengaran bisa terlatih dengan baik, alangkah lebih baik bila kita sering-sering mengajak anak untuk mendengarkan lagu atau cerita lalu menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan lagu atau cerita tersebut (misalnya dengan cara tebak-tebakan).

6. Menggunakan warna-warni saat bermain dan belajar
Mengapa mainan anak-anak berwarna-warni? Mungkin sebagian dari kita warna-warni hanya digunakan untuk menarik minat anak-anak untuk membeli mainan yang ditawarkan. Namun sebenarnya ada fungsi lain yang lebih bermanfaat. Warna-warni yang biasa dipakai dalam mainan anak ternyata juga bisa mengaktifkan otak kanan. Jadi pada saat buah hati kita belajar menulis, menggambar, dan mewarnai, usahakan menggunakan pensil atau peralatan lain yang berwarna-warni.

7. Melatih ketelitian anak
Saat anak melihat sebuah gambar jerapah, akan lebih mudah bagi anak untuk mengatakan bahwa itu adalah seekor jerapah, daripada melihat kaki jerapah yang panjang dan meminta anak menyebutkan alasan kenapa kaki jerapah begitu panjang. Mengapa hal ini sangat penting? Karena dengan membiasakan anak untuk belajar sesuatu secara lebih mendetail atau kompleks, maka anak-anak akan menjadi lebih termotivasi untuk “mengenal secara lebih” tentang sesuatu yang sudah mereka ketahui. Sehingga kelak setelah mereka dewasa, mereka tidak hanya tertarik untuk menggunakan sesuatu yang telah ada, namun menemukan hal-hal baru lain tentang sesuatu yang pernah ia pakai dan menciptakan sesuatu yang baru lewat sesuatu yang telah ada (semoga bahasanya bisa dipahami).

8. Memberikan liburan yang kreatif
Liburan yang kreatif tidak harus mahal, namun yang terpenting adalah sesuai dengan minat anak. Hal ini bahkan bisa dilakukan di rumah. Misalnya dengan berkebun, mendekorasi rumah, membuat kreasi pernik-pernik, dan masih banyak lagi. Bila perlu kita juga mengajak anak berlibur di luar rumah, misalnya ke tempat wisata yang memiliki permainan outbound. Anak-anak aktif biasanya akan menyukai hal ini, karena segala “emosi dan jiwa” mereka bisa tersalurkan dengan baik. Selain itu, dari pembinaan kakak outbound, anak akan mendapatkan banyak pelajaran tentang arti kerjasama, toleransi, sosialisasi, dan lain-lain. Anak aktif juga harus memiliki moral dan etika yang baik kan? Selain itu diperlukan juga….

9. Jangan terlalu serius dalam mendidik
Suasana keluarga yang terlalu serius dan kaku, biasanya juga kurang mendukung kreatifitas anak untuk bisa berkembang. Gurauan dan humor-humor kecil sangatlah penting di dalam sebuah keluarga. Kita bisa mengajak buah hati kita bercanda pada saat-saat santai, membacakan cerita humor, menceritakan pengalaman sehari-hari yang lucu, dan masih banyak lagi cara lain yang bisa membuat anak merasa rileks saat bertemu dengan orang tuanya. Hal ini juga akan membuat anak merasakan suka cita saat berada di dalam rumah, sehingga anak-anak kita pun bisa lebih ekspresif terutama yang berhubungan dengan kreatifitas yang dia minati dan bakat yang dimiliki.

10. Melatih kemampuan otak kanan
Dengan mengajak anak-anak bernyanyi, berpuisi, menggambar, dan berbagai macam kegiatan kreatif lainnya, kemapuan otak kanan akan bekerja dengan lebih optimal. Di sekolah, biasanya anak-anak akan lebih cenderung menggunakan otak kiri, dan bila kemampuan otak kanan dan kiri bisa bekerja dengan baik dan seimbang, maka anak-anak tidak hanya akan berpeluang mendapatkan prestasi di bidang akademisa saja, melainkan bisa meraih prestasi-prestasi di bidang yang lain, misalnya kesenian.



sumber: http://forum.kompas.com/keluarga/40115-menstimulasi-kreatifitas-anak-secara-kreatif.html

Jumat, 18 September 2015

Jangan Sepelekan Pertanyaan Buah Hati, Jawaban Orangtua Itu Vitamin Anak Cerdas

Gambar :Ilustrasi anak cerdas

memiliki anak  aktif, kritis dan cerdas adalah harapan setiap orangtua. Ketika berada di usia emasnya, kecerdasan balita baik yang berasal dari gen orangtua atau hasil proses pembentukan dari lingkungan akan menentukan kecerdasannya ketika remaja dan dewasa.

anak yang tumbuh dan berkembang dengan kepribadian pasif cenderung menjadi remaja yang juga pasif. Sementara anak  yang tumbuh kembangnya dipenuhi keaktifan dan jiwa kritis cenderung menjadi anak dan remaja yang aktif.

 Semua sifat dan sikap yang ada pada diri anak seperti pemalu, berani, pendiam, cerewet, aktif, dan kritis adalah aset berharga yang akan mendukung keberhasilan anak di masa depan. Lalu bagiamana jika salah satu sifat dan sikap tersebut ternyata cukup merepotkan kita sebagai orangtua? Haruskah kita mengabaikannya atau mencari solusi terbaik untk mengatasi hal tersebut?

 salah satu hal yang dianggap merepotkan bagi kebanyakan orangtua adalah ketika balita mereka memiliki sifat kritis dan banyak bertanya. Cobalah mengingat kembali berapa kali dalam sehari balita anda menanyakan sesuatu mulai dari yang mudah dan sederhana sampai yang kita anggap sulit untuk dijawab

Berapa kali pertanyaan yang sama terucap kembali di bibir mereka dan kita mersa bosan untuk menjawabnya? Bunda, kok belum sampai sih? Kenapa begitu bunda? Kucing itu punya ayah ngga? Kok kambing ngga ada telurnya? Kenapa makan pakai tangan kanan? Dan masih banyak lagi pertanyaan unik yang sering saya temukan ketika berinteraksi dengan balita saya atau balita lainnya.

Mengapa setiap anak selalu menanyakan banyak hal ? Jawabanyya mungkin sederhana, karena mereka juga memiliki rasa ingin tahu dan belum berpikir jaim untuk bertanya dengan kepolosan mereka. Lalu mengapa rasa ingin tahu itu sering dianggap merepotkan?

Jawabannya beragam, ada yang memang tidak suka banyak bicara bahkan untuk sekedar menjawab pertanyaan anaknya, ada yang merasa tidak penting untuk menjawab pertanyaan itu, dan ada pula yang memang tidak memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada mereka.
apapun alasan yang membuat kita repot ketika anak kita hobi bertanya, kita tidak boleh membatasi ruang berpikir anak dengan menolak pertanyaan tersebut.  Coba lakukanlah tips berikut agar kerepotan anda berubah menjadi kebanggaan memiliki anak kritis dan banyak bertanya.

Pertama, berusahalah untuk selalu menampung pertanyaan anak. Jangan pernah membatasi pertanyaan anak karena artinya anda sudah membatasi potensi dan kreatifitas anak. Anak yang memiliki rasa ingin tahu adalah anak yang ingin menjadi pintar dan cerdas. Sementara anak yang hobi bertanya untuk memenuhi rasa ingin tahunya adalah anak yang berani. Berani berbicara dan mengungkapkan isi pikirannya meski mungkin mereka belum memahami apa yang mereka tanyakan.

Kedua, cobalah untuk selalu memberikan jawaban atas pertanyaan  balita anda. Para ayah dan bunda pasti pernah merasa kesal ketika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tidak mendapatkan jawaban. Hl itupun sama dengan balita anda. Mereka akan merasa kesal ketika orangtuanya tidak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka. Mereka tidak peduli apakah jawaban yang anda berikan benar atau salah.

Mereka hanya butuh jawaban dari orangtua mereka yang dianggap tahu segalanya. Akan tetapi sebaiknya anda memberikan jawaban yang benar kepada mereka karena balita cenderung menerima jawaban pertama sebagai jawaban yang akan mereka ingat dan mereka anggap benar selamanya. Karena itulah sebaiknya lebih berhati-hati menjawab pertanyaan anak.

Ketiga, balita mencari tahu jawaban atas pertanyaan mereka. Jika anda belum (atau bahkan sudah) punya jawaban atas pertanyaan balita anda, ajaklah mereka untuk ikut mencari tahu jawabannya. Hal ini akan membuat mereka terlibat aktif mencari tahu dan membuat mereka merasa dihargai meskipun usia mereka masih balita. Penghargaan atas keikutsertaan mereka ini juga akan membentuk diri mereka menjadi pribadi yang tidak acuh atas usaha dan jerih payah orang lain ketika mereka tumbuh dewasa.

Keempat, berikan fasilitas agar rasa ingin tahu balita anda dapat terjawab tanpa membuat mereka bertanya untuk kesekian kalinya. Sebagai contoh ketika anak bertanya mengapa makan harus dengan tangan kanan, anda dapat membelikan buku cerita islami anak yang menceritakan mengapa makan harus dengan tangan kanan.

Bacakan cerita tersebut baik ketika menjelang tidur atau pada waktu-waktu luang anda. Dari cerita tersebut  akan mulai tertanam pada diri anak bahwa makan dengan tangan kanan memang dianjurkan Rasul, yang sebelumnya sudah dijadikan idola untuk balita kita.

Kelima, jangan pernah merasa lelah memiliki balita aktif bertanya dan terus mengarahkannya agar dapat membedakan apa saja yang perlu atau tidak perlu ditanyakan. Semakin banyak pertanyaan yang diajukan balita kita, semakin banyak referensi jawaban yang ada dalam pikiran kita.

Semakin banyak balita tahu, mereka akan semakin mudah membedakan apa saja yang harus mereka tanyakan dan apa saja yang tidak perlu ditanyakan karena mereka sudah tahu jawabannya. Hal ini pun secara tdak langsung akan membuat kita mengerti bagaimana mengarahkan balita agar dapat makin meningkatkan kualitas pertanyaan mereka dan juga kualitas jawaban kita.@



Agar Anak Cerdas dan Pintar, Jadilah Orangtua yang Sabar Menjawab Pertanyaan

Gambar:ilusrasi

Mengasuh anak adalah pekerjaan yang luar biasa seru dan menantang. Ya, karena kita dihadapkan pada seorang makhluk hidup yang terkadang membuat kepala berdenyut, mempunyai beragam kemauan dengan sedikit permakluman.  Mereka bisa bertingkah laku seperti nyamuk,  makhluk kecil yang menyebalkan, atau bisa seperti boneka teddy yang lucu dan menggemaskan. Mengasuh mereka menjadi menyenangkan apabila dilakukakan dengan sabar, penuh cinta. Tapi, ketika mereka mulai ‘memberikan serangan’ bagaimana kita menyikapinya?

Pertanyaan yang mengejutkan

            “Bunda, kenapa air jatuhnya cepat?’ Tanya seorang bocah berusia 3,5 tahun kepada ibunya. Untuk menjawab ‘o itu karena gaya gravitasi nak,’ sepertinya malah akan menambah waktu untuk menjawab pertanyaan selanjutnya. Dengan sekenanya ibu menjawab “kan dari atas ke bawah, Dek!”

            “Tapi pesawat dari atas ke bawah kok nggak jatuh jatuh, Bunda?” tanyanya lagi sambil bergumam.  “Mmmh, kenapa ya?’ ibu balik bertanya. Sekian detik terdiam, tiba tiba dia berteriak, “Adek tau...! pasti karena ada pak pilot dan mesinnya!’ Ibu hanya mengangguk sambil tersenyum. Sang bocah pun merasa puas dan bangga bisa menemukan  jawabannya.



            Ada lagi pertanyaan dari seorang anak perempuan berusia 5 tahun. “Kenapa kakak (perempuan) nggak boleh tidur bareng ayah? Kan anak sendiri? Kenapa Ibu boleh?”  Atau berbagai bentuk protes seperti “Aku kesal Bunda nggak ijinin aku ke rumah Ando sendirian.”  “Ayah orangnya nggak asyik, masa pulang kerja langsung tidur!”

            Berbagai serangan pertanyaan dan protes itu tentu tidak bisa didiamkan begitu saja. Adalah kewajiban orangtua untuk ‘memfasilitasi’ mereka menemukan jawaban dan menangani protes-protes yang muncul di benaknya. 

Ini kiatnya

            Pertama, ajarkan mereka berpikir sebab akibat dan melingkar. Sesuaikan pola dengan kapasitas usia dan berpikir anak. Jawaban yang terlalu lurus memang biasanya akan segera menyudahi rasa keingintahuan anak, tapi itu juga akan ‘mematikan’ daya kreatifitas dan ingin tahu mereka.

            Kedua, jangan langsung menjawab pertanyaan anak. Berikan ksempatan mereka menemukan jawaban versinya sendiri. Bila keliru, kita tinggal sedikit meluruskan.

            Ketiga, jangan mengalihkan  pertanyaan anak ke sesuatu yang tidak ada hubungan dengan pertanyaan semula. Lebih baik bicara jujur bahwa kita belum menemukan jawabannya dan ajak untuk mencari bersama. Kecuali pertanyaan yang berhubungan dengan masalah orang dewasa.


            Keempat, brsyukurlah memiliki anak yang banyak bertanya. Itu tandanya mereka kritis. Fasilitasi dan tetap arahkan. Yuk, belajar menjadi orangtua cerdas!



sumber:www.ummi-online.com

Ciri-ciri Anak Cerdas yang Sering Diabaikan Orangtua

Foto :Ilustrasi anak cerdas

banyak orangtua salah kaprah mengira anak cerdas hanyalah anak-anak yang bisa mengerjakan soal-soal di sekolah dan tempat les dengan baik, padahal tidak seperti itu, ada beberapa Ciri-ciri Anak Cerdas yang Sering Diabaikan Orangtua, di antaranya sebagai berikut:

1.Daya ingat kuat

Pernah menjanjikan sesuatu pada anak dan ia bisa mengingatnya meskipun janji tersebut sudah lama disampaikan? Atau, anak dapat mengingat berbagai hal yang terjadi saat ia masih kecil?

Seorang anak yang cerdas biasanya dapat mengingat berbagai informasi yang pernah didengar atau dilihat. Misalnya orangtua pernah mengajak anak jalan-jalan ke museum, stasiun, atau kebun binatang, kemudian anak bisa mengingat berbagai hal yang ia lihat di sana dengan baik, sangat mungkin anak tersebut memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

2. Tertarik dengan berbagai hal

Jika anak kita tertarik pada dinosaurus, ruang angkasa, binatang, laut, kereta api, dan berbagai hal, biarkanlah ia mengekplorasi minatnya tersebut. Biasanya anak yang cerdas memiliki ketertarikan terhadap berbagai hal, ia akan banyak bertanya dan banyak mencari tahu tentang hal yang diminati.



3. Menulis dan membaca lebih awal bahkan tanpa pengajaran formal 

Anak cerdas biasanya memiliki kemampuan membaca dan menulis lebih awal bahkan sekalipun tanpa diajarkan, ini disebabkan keingintahuan mereka yang tinggi terhadap sesuatu. 

Perkenalkan anak-anak sedini mungkin dengan buku-buku bergambar yang memiliki teks sedikit sesuai dengan perkembangan usianya, biasanya anak cerdas akan merasa penasaran ingin dapat membaca sendiri huruf-huruf yang ada di buku tersebut. Rasa penasaran ini yang secara alamiah mendorong mereka untuk belajar membaca.

4. Dapat menggambar atau menyanyikan lagu dengan nada yang tepat

Anak yang bisa menggambar dan bernyanyi dengan nada yang tepat juga menunjukkan kecerdasan. Anak cerdas biasanya juga memiliki bakat seni tertentu, entah itu seni melipat kertas, seni mewarnai, bermain musik dan lain sebagainya. Ini memperlihatkan keseimbangan otak kanan dan kirinya.
5. Bisa berkonsentransi intens

Biasanya anak-anak susah berkonsentrasi dalam waktu yang lama, namun anak-anak yang memperlihatkan ciri kecerdasan di atas rata-rata biasanya bisa memiliki rentang perhatian yang panjang dan mampu berkonsentrasi dengan intens.

6. Memiliki kosakata tinggi

Apakah anak-anak memiliki kosakata tinggi dan tak terduga? Mereka paham pada kosakata yang sulit dan dapat mempergunakannya dengan tepat, serta bisa mengucapkan suatu kalimat dengan struktur yang lengkap.

7. Memperhatikan detail

Anak cerdas biasanya memperhatikan hal detail yang bahkan luput diperhatikan oleh orangtua. Misalnya warna pakaian yang dipakai seseorang, aksesoris unik, atau suatu simbol yang dilihatnya di jalanan.

8. Suka berimajinasi

Jika anak suka berimajinasi, membayangkan awan berbentuk donat atau buaya, membuat gambar dengan cerita yang dibuatnya sendiri, membentuk huruf atau bayangan hewan dengan menggunakan jari-jemarinya misalnya, ini merupakan salah satu ciri anak yang cerdas.

9. Sangat aktif 

Anak aktif berbeda dengan hiperaktif. Biasanya kalau anak hiperaktif memiliki konsentrasi yang rendah, bahkan anak ini tidak bisa diam dan melakukan hal yang lazimnya dianggap sebagai sesuatu yang jahil atau nakal. 

Sedangkan anak yang aktif suka melakukan berbagai aktivitas bahkan sesuatu yang menantang baginya semata-mata karena ia menyukai aktivitas yang menggerakan fisiknya. Orangtua justru sering melarang anak banyak beraktivitas sehingga mencekoki anak dengan playstation atau tayang TV, padahal kegiatan yang membutuhkan banyak aktivitas fisik sangat baik untuk merangsang kecerdasan anak.

Demikianlah beberapa ciri anak cerdas yang sayangnya biasanya diabaikan oleh para orangtua. Semoga kita memperhatikan kecerdasan yang dimiliki oleh putra-putri kita dan mampu mengembangkan dan mengarahkannya menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk umat. Aamiin.


Sumber:www.ummi-online.com




Wahana Tepat untuk Belajar Sambil Liburan bagi si Kecil

Saat ini sudah sering kita temui anak-anak yang mengisi liburan dengan orang tuanya ke mal. Ada juga yang pilih untuk tetap di rumah sambil menonton televisi dan main video game.

Banyak orang tua yang menganggap itu suatu hal yang wajar dan tak apa, padahal paparan tayangan televisi dan video game dapat mempengaruhi psikologi anak, yang membuat emosi mereka cenderung tidak stabil.

Aktivitas luar rumah sebenarnya sangat baik untuk mengisi waktu liburan anak, selain diyakini bisa memberi manfaat pada perkembangan fisik, aktivitas di luar rumah juga berfungsi memperkenalkan anak-anak kepada sikap bertanggungjawab dan cinta kebersamaan sejak dini.

Yuk, ajak anak ke 3 tempat seru dan murah meriah untuk anak berlibur menyenangkan dan tetap memberinya pengetahuan.
1. Museum

Tak perlu jauh-jauh bukan di Jakarta saja sudah banyak museum seperti museum gajah, museum bahari, museum perumusan naskah proklamasi, dan museum fatahillah. Di museum tersebut anak Anda jadi dapat wawasan baru tentang sejarah kota Jakarta.

2. Kebun Binatang

Anak-anak sangat senang melihat sesuatu yang baru. Ajaklah anak Anda ke Kebun Binatang, tempat berbagai hewan langka dapat dilihat dengan aman. Jelaskan dengan detail apa yang dilihat oleh anak, sehingga selain bisa meningkatkan daya motorik anak, bermain di Kebun Binatang juga akan menambah pengetahun anak-anak tentang fauna dan alam.

3. Pantai

Di alam terbuka seperti pantai, anak-anak dilatih untuk bisa bertanggungjawab pada dirinya sendiri. Ajak anak untuk piknik ke pantai adalah pilihan yang pas dan tepat, jadi tidak perlu mengelurarkan ongkos mahal. Bawalah perlengkapan piknik sendiri, mulai dari keperluan logistik, seperti makanan dan minuman, hingga perlengkapan penunjang lainnya.

Mengingat aktivitas luar rumah memiliki resikonya sendiri, jangan lupa untuk tetap mengawasi buah hati Anda.@



Kamis, 17 September 2015

Waspada Pemicu Depresi pada Anak

Bukan hanya orang dewasa yang memiliki sederet permasalahan dan mengalami depresi. Stres dan depresi juga bisa menyerang anak. Kondisi ini tentu saja sangat menyedihkan, karena anak seharusnya berada dalam situasi psikologis yang baik agar perkembangannya maksimal.

Depresi pada anak bisa dipicu faktor internal yaitu kondisi gen atau memang terdapat pada DNA pembawa sifat depresi. Namun ada juga faktor eksternal, seperti kebiasaan sehari-hari, kondisi lingkungan hingga makanan yang dikonsumsi. Berikut empat pemicu depresi pada anak karena faktor eksternal yang harus diwaspadai para orangtua.

1. Kurang bermain
Bermain merupakan hak anak dan jangan pernah melarangnya. Saat bermain ini sebenarnya merangsakan otak anak untuk "bernapas" dan membantunya mengeluarkan pikiran negatif an memancing perasaan bahagia. Kurang bermain akan membuat anak jadi mudah stres dan depresi. Pastikan anak Anda cukup bermain, jangan melarangnya. Anda hanya perlu megawasinya.

2. Gula
Perhatikan makanan yang dikonsumsi anak Anda. Jangan sampai mengandung gula tinggi karena bisa mempengaruhi kondisi perasaannya. Menurut penelitian yang dilakukan Malcolm Peet, seorang dokter anak asal Inggris, konsumsi gula tinggi dapat memicu peradangan parah pada tubuh, menurunkan sistem kekebalan dan memancing ketidakstabilan emosi.

3. Antibiotik
Penting untuk bijaksana dalam mengonsumsi antibiotik. Jangan pernah memberikan antiobiotik pada anak tanpa resep dokter. Jika dokter memberikannya antibiotik pun, sebagai orangtua Anda harus menanyakan alasannya. Pasalnya, penelitian di McMaster University mengungkap kalau antibiotik merusak bakteri baik yang ada pada tubuh manusia. Bakteri ini sebenarnya juga berpengaruh pada kondisi emosi.

4. Gadget
Handphone, tablet, televisi atau pemakaian gadget apapun pada anak memang harus selalu diawasi. Games penuh kekerasan, atau video yang tak pantas bisa mempengaruhi kondisi emosi mereka dan bisa memancing masalah emosi. Pastikan anak tidak berlama-lama bermain gadget, dan jika mereka menggunakannya pastikan dalam pengawasan Anda


Sumber: http://www.beritasatu.com/anak/306421-waspada-pemicu-depresi-pada-anak.html

Selasa, 15 September 2015

Faktor Kurangnya Minat Baca Remaja

Gambar Ilustrasi Anak membaca

Banyak sekali yang menyebabkan budaya membaca di kalangan remaja masih sangat rendah. Sebagai penguat, ternyata banyak remaja yang lebih menyukai mengoleksi kaset atau CD lagu-lagu main Hp  di kamarnya daripada mengoleksi buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan. Selain itu, mereka lebih suka main sosial media daripada harus berkunjung ke perpustakaan. Padahal di kalimantong ini ada perpustakaan desa yang lokasinya lebih dekat.Bahkan bukunya sangat banyak di sumbangkan oleh Arpusda Propinsi NTB tahun tahun 2014 dan dan dari pihak lain. Ini menandakan bahwa minat baca mereka masih sangat kurang.
Walaupun Surfing internet masih dapat dimasukkan sebagai sarana membaca. Hanya saja apa yang dilihat bukan hanya tulisan, tetapi hal-hal visual lainnya yang kadangkala kurang tepat bagi konsumsi anak-anak dan remaja. Jadi, walaupun saat ini teknologi berkembang dengan pesat, kita tidak boleh melupakan buku sebagai gudangnya ilmu. Oleh karena itu, perlu adanya usaha-usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan budaya membaca di kalangan remaja..
Penulis Merupakan Salah Pengelolah Perpustakaan Desa Kalimantong mengatakan dan memberikan trik bagaimana cara yang baik digunakan untuk meningkatkan budaya membaca di kalangan remaja adalah dengan memberikan keterampilan menulis. Misalnya memberikan tugas-tugas untuk membuat tulisan, seperti karangan, artikel, karya ilmiah, dan lain-lain. Apalagi bisa bergabung menjadi anggota Komunitas Kampung Media Dengan begitu, para remaja akan lebih terpacu untuk membaca. Terlebih lagi untuk para remaja yang suka menulis. Karena asumsinya, untuk menulis sebuah karya, setidaknya seseorang membutuhkan banyak bacaan untuk pembanding, referensi, atau bahan bacaan.
Faktor lainnya yang perlu didorong agar membaca dapat lebih membudaya di kalangan para remaja adalah mengubah pola kebiasaan menghabiskan akhir pekannya. Banyak remaja yang menghabiskan akhir pekannya dengan teman-teman mereka, bukan dengan keluarganya masing-masing. Remaja umumnya berkumpul dengan teman-temannya untuk hang out bareng atau sekedar ngobrol bareng di suatu tempat. Jarang diantara mereka yang menghabiskan akhir pekannya untuk lebih memilih berkunjung ke perpustakaan. Kita sebagai remaja harus mengubah menghabiskan akhir pekan tersebut, karena dengan begitu akan lebih mengasah intektulitas dan akan mengakrabkan kita dengan buku-buku yang dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada kita.

Padahal dengan membaca, akan menjadikan kita sebagai manusia yang mempunyai wawasan dan akan jauh dari kebodohan. Jika kita jauh dari kebodohan, tentunya akan jauh dari kemiskinan. Maka kesejahteraan bangsa Indonesia akan lebih baik .@

Kiat Tingkatkan Minat Baca Anak

Anak yang memiliki hobi membaca akan memiliki pengetahuan yang luas. Untuk membangkitkan minat baca pada anak, mesti dimulai dari orangtua.

Para orang tua harus membiasakan membaca lebih dulu agar menjadi contoh bagi anak-anak. Sebagai orangtua, Anda juga harus memberikan motivasi agar anak menyukai kegiatan membaca buku sejak kecil.


Untuk membantu anak-anak menyukai membaca, Anda membutuhkan banyak buku imajinasi yang baik dan motivasi. Melalui buku-buku itu, Anda dapat membuka pikirannya terhadap pengetahuan dan dapat meningkatkan kreativitas anak.

Minggu, 13 September 2015

Orang Tua Wajib Tau Ini,Interaksi Anak pada Ponsel Bisa Ganggu Siklus Tidur

Psikolog anak dari Australia, Kim Knull menyatakan, terlalu banyak waktu menggunakan gadget akan berdampak buruk pada mental anak.

“Penggunaan ponsel untuk selalu cek e-mail, SMS, atau game dapat meningkatkan stres dan menjadikan anak mudah tersinggung. Hal ini akan mempengaruhi siklus tidur dan tak mampu berinteraksi sosial,” kata Knull.

Waktu yang paling buruk bagi anak untuk berinteraksi dengan ponsel adalah menjelang tidur.

"Bahkan beberapa menit bermain di iPad atau iPhone sebelum tidur akan menunda terjadinya melatonin (hormon tidur), yang berdampak pada stres dan kurang tidur," lanjutnya.

Untuk meminimalkan dampak buruk akibat ponsel, Knull menyarankan dua aturan, yaitu tidak boleh ada ponsel di kamar tidur dan tidak bermain ponsel dua jam sebelum tidur.


Sumber: http://www.beritasatu.com/anak/305878-interaksi-anak-pada-ponsel-bisa-ganggu-siklus-tidur.html

Imajinasi dn Kreasi Anak Harus Terus Ditumbuhkan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, meminta guru dan para orang tua untuk turut menumbuhkan imajinasi anak.
"Kita harus mendorong kemampuan anak untuk berimajinasi, lalu diberikan mediumnya untuk berkreasi," ujar Mendikbud dalam konferensi pers Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional (LCSPTN) 2015 di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (12/9).
Imajinasi dan kreasi, kata dia, merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Imajinasi mendorong tumbuhnya karya seni yang menyentuh hati. "Dibalik kreasi ada imajinasi, tanpa imajinasi sulit menciptakan kreasi," ucap Anis Baswedan.
Salah satu kekayaan Indonesia, lanjut Mendikbud, adalah seni budaya. Oleh karenanya, para orang tua harus mendorong agar imajinasi anak tumbuh.
"Seni budaya sama pentingnya dengan pelajaran sains dan teknologi, dibalik capaian teknologi yang diperoleh ada seni contohnya mikrofon juga kombinasi antara teknologi dan seni," ujar mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Menurut dia, sering kali masyarakat hanya memikirkan masalah sains dan teknologi, namun seni terlewatkan.
Melalui lomba cipta seni tersebut, mendorong agar generasi muda menjadi generasi pencipta.
"Saya selalu bertanya kepada anak-anak, kalau besar mau menciptakan apa dan bukan mau jadi apa. Kita harus memberi kesempatan pada anak untuk mencipta," ajak dia.
Mendikbud juga meminta para guru untuk menggali potensi seni anak didiknya.
LCSPTN 2015 diikuti 238 peserta yang terdiri dari 102 siswa SD dan 136 siswa SMP yang berasal dari 34 provinsi di Tanah Air.
Para peserta merupakan hasil seleksi yang diselenggarakan Kemdikbud.

"Pendidikan seni mempunyai peran yang sangat penting dalam membangkitkan semangat peserta didik untuk mengenal, menggali sekaligus mencintai dan melestarikan budaya serta keindahan alam Indonesia," kata Dirjen Kebudayaan Kemdikbud, Kacung Marijan, saat ditemui di tempat yang sama.
Lomba tersebut merupakan salah satu upaya penting membangun karakter bangsa berbasis pada budayanya sendiri.Seni yang dilombakan untuk pelajar tingkat SD antara lain seni lukis, cipta puisi dan membatik. Kemudian tingkat pelajar SMP antara lain lomba lukis, cipta puisi, cipta lagu, dan desain batik.



Sumber: http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/306589-imajinasi-dn-kreasi-anak-harus-terus-ditumbuhkan.html

Jumat, 11 September 2015

Hindari Penculikan Anak, Orangtua Wajib Kenal Tetangga

Foto:ilustrasi anak hilang

Jakarta - Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, mengatakan, salah satu cara pencegahan dari kasus penculikan anak adalah dengan memberdayakan masyarakat sekitar dan lingkungan. Dengan begitu, orangtua wajib mengenal tetangga atau petugas keamanan (satpam) dan orang sekitar lainnya.

"Kenalilah orang di sekitar kita. Kemudian, ajak anak keliling perumahan dan menegur tetangga atau satpam. Jadi, orang sekitar kita juga akan mengenal kita dan anak kita," saran Nina, panggilan akrabnya, kepada Beritasatu.com, di Jakarta, belum lama ini.

Dengan begitu, bila suatu hari anak kita diajak pergi oleh orang tidak dikenal, orang-orang di sekeliling bisa mencoba mencegah kejadian itu.

"Kemudian, buat lingkungan kita aman. Sesekali berkumpul dengan orang-orang di sekitar kita, seperti mengikuti kegiatan di RT, RW atau bahkan sekolah anak kita," ungkapnya.

Nina juga menyarankan orangtua untuk mengajukan ke RT atau RW di lingkungan rumah untuk membuat standard operating procedure (SOP), apabila terdengar kabar ada kasus anak hilang. Misalnya, anak tidak ada yang boleh keluar kompleks sebelum ditanya satpam.

"Intinya, orangtua harus berdayakan masyarakat. Tidak mungkin hanya bersandar pada diri kita saja," tandas Nina.@


Mendidik Anak Tanpa Kekerasan

Anak-anak kerap meniru perilaku orangtuanya. Pola asuh orangtua pun menjadi dasar pembentukan karakter anak.

Pola asuh dan didikan yang benar akan membentuk anak menjadi anak yang kreatif dan menghargai sesama.

Meski mendidik anak menjadi disiplin bukan hal mudah. Namun, menerapkan kedisiplinan bukan berarti memasukkan unsur kekerasan.



Kamis, 10 September 2015

Jangan Mewajibkan Anak TK Pandai Menulis dan Membaca

Sekolah TK adalah wadah bermain. Bukan untuk menuntut ilmu yang serius. Otaknya anak-anak masih kosong. Tidak tahu apa-apa. Dan yang dimengerti oleh anak-anak TK hanya ada dua. Yaitu: Tertawa dan Menangis. Merasa lucu dia akan tertawa. Cengengesan. Merasa terusik dia akan menangis. Bahkan meraung-raung.

Dulu hanya ada satu istilah sekolah TK (Taman Kanak-Kanak). Belakangan muncul istilah. Play Group - Kelompok Bermain. PAUD - Pendidikan Anak Usia Dini. Apapun istilahnya semua itu merupakan dunia anak-anak untuk bermain. Mengenalkan anak-anak dunia luar pada kehidupan sosial dan bermasyarakat sejak dini. Kurikulumnya hanya sekedar bermain, bernyanyi dan bermain lagi. Berhitung 1 sampai 10. Mewarnai sebuah gambar yang sudah jadi.

Sejak dimulainya Pendidikan Guru TK sepuluh tahun silam dengan jenjang D2. Kemudian sekitar 2004 ada jenjang S1 di PGTK. Menjadikan semakin menjamurnya lembaga pendidikan setingkat sekolah TK. Dengan berbagai istilah tadi. Play Group atau PAUD.

Setelah anak menginjak usia tujuh tahun. Mereka memasuki dunia pendidikan Sekolah Dasar. Beberapa sekolah dasar membuat standarisasi terhadap calon murid yang mau diterima. Umumnya sekolah dasar tersebut. Mewajibkan calon murid-muridnya sudah pandai membaca dan menulis huruf-huruf latin. Sehingga kurikulum sekolah TK bukan hanya bernyanyi, bermain dan menggambar. Tetapi anak-anak sekecil itu dituntut otaknya untuk mulai berfikir lebih. Mengahafal huruf-huruf latin. Sekaligus pandai membaca. Kasihan anak-anak...

Membuat standar semacam itu. Memang kemajuan. Tetapi membuat anak-anak  cepat jenuh dalam proses belajar di tingkat selanjutnya. Bagi anak yang cerdas di sekolah TK. Cepat pandai membaca dan menulis merasa di kelas 1 sekolah dasar tidak menemukan tantangan baru. Bahkan boleh jadi tidak acuh dengan bacaan: "Ini Budi, Ini Bapak Budi. Ini Ibu Budi". (contoh bacaan bahasa Indonesia Sekolah Dasar kelas 1 tahun 1978)


Rabu, 09 September 2015

Data Pokok Pendidikan Diharapkan Dapat Dijadikan Dasar Pengambilan Kebijakan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas) merampungkan rangkaian Training of Trainer data pokok pendidikan (Dapodik) kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi. Para operator DAPODIK dari masing-masih Dinas ini diharapkan dapat menjadi pelatih operator pendataan di tiap-tiap lembaga. Sebelumnya kegiatan Training of Trainer sudah dilaksanakan di Medan, Surabaya, Makassar dan Bandung. 
 "Kedepannya Dapodik lembaga PAUD dan pendidikan masyarakat diharapkan dapat sepenuhnya dijadikan dasar pengambilan kebijakan perencanaan dan penganggaran kegiatan dan program, sehingga program pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar dilakukan tepat sasaran" ujar Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, I Gede Panca pada pembukaan kegiatan Pendataan PAUD Terintegrasi Dapodik, di Bandung (9/9). Kegiatan tersebut diselenggarakan di kantor PP-PAUDNI Regional I Jayagiri hingga 9 September 2015.
Panca menuturkan,  data merupakan elemen yang sangat penting dalam kegiatan perencanaan dan penganggaran program pendidikan sehingga petugas pendataan juga perlu mendapatkan apresiasi, pungkasnya.



Sumber: http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7359.html

Selasa, 08 September 2015

Pentingnya Psikologi Anak

Orang tua sebagai pemberi pengaruh terbesar psikologi anak juga harus banyak belajar bagaimna menjadi orang tua yang selalu di inginan kehadirannya. Banyak sekali jika kita melihat anak yang begitu enggan berbicara dengan orang tua atau bercengkrama dengan orang tua karena psikologi anak tersebut mengalami keterbelakangan yang dalam artian si anak ketakutan terhdap tuntutan-tuntutan yang di berikan oleh orang tua.

Sebenarnya orang tua tidak boleh melakukan penunututan yang berlebihan sehingga membuat si anak menjadi ketakutan dan akhirnya justru menjaga jarak dengan orang tua. Mulai tidak jujur, tidak komunikatif lebih senang menyendiri dan autis. Permasalah psikologi anak sudah ada sejak lama, namun karena orang tua Indonesia kita tahu sendiri angka pendidikan yang mencapai perguruan tinggi sangat minim, sebenarnya bagi orang tua yang putus sekolah dan tidak tahu cara membangun karakter atau psikologi anak seharusnya bisa mencari informasi melalui buku dan internet.


Perkembangan jaman semakin modern tidak ada alasan untuk orang tidak mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya. Karena jendela ilmu yang saat ini sangat terbuka memungkinkan orang memiliki hal atau kemampuan yang sama dalam melakukan sesuatu. Ternyata yang belajar bukan hanya anak, anda sebagai orang tua pun di tuntut untuk mendidik anak, karena dalam silsilah anda tetap generasi yang pertama memiliki anak dari diri anda sendiri. Pengetahuan tentang psikologi anak tidak hanya untuk ibu sang ayahpun haru tahu bagaimana membangun psikologi anak yang baik.

Senin, 07 September 2015

Dunia Belajar Anak Dan Pengawasannya

Sebagai orang tua jangan pernah melepaskan peran utama untuk melakukan pengawasan yang ketat ketika anak mulai tumbuh ke usia yang lebih dewasa. Pada masa pubertas banyak tingkah laku anak yang terkadang sangat sulit untuk di pahami. Inilah yang bisa di katakana bahwa pentingnya orang tua untuk mendalami karakter dunia belajar anak agar bisa mengenal lebih dalam seperti apa anak tersebut.

Meskipun anak di lahirkan oleh orang tuanya bisa saja antara mereka terjadi hubungan yang terpisahkan oleh jarak komunikasi atau kebersamaan, inilah yang mnyebabkan tidak adanya komunikasi yang baik anatara anak dan orang tua. Jika hal ini terjadi tentu sangat berbahaya bagi tumbuh kembang si anak.


Mendidik anak memang bisa menemukan banyak sekali kendala, karena anak selalu memiliki keinginna yang lebih, terkadang perdebatan antara rang tua dan anak sering terjadi akibat salah satu keinginan anak tidak direstui. Kejadian semacam ini artinya terjadi semacam kesalahan dalam mendidik anak, karena seharusnya anak memang menuruti segala mau orang tua dan tentunya semua keinginan bisa di bicarakan dengan baik tanpa perdebatan. Untuk itu memang baking orang tua untuk lebih memahami dunia belajar anak pada usia dini adalh hal yang sangat penting.

PENTINGNYA MENGETAHUI DUNIA ANAK

Dunia belajar anak tentunya memiliki dimensi tersendiri yang terpisah dari dunia belajar orang dewasa. Anak memiliki dunianya sendiri, ini artinya orang tua harus memahami apa yang menjadi kebutuhan anak dalam belajar. Belajar tidak hanya di tempat formal anak-anak bisa mendaptkan dunia belajar mereka di rumah bersama orang tuanya.

Dalam hal mendidik orang tua memiliki peran utama sebagi pilar penentu agar anak menjadi lebih terdidik karakternya. Memiliki anak dengan karakter yang baik tentu akan membuat bangga orang tua, karena orang tua selalu berharap untuk memiliki anak yang sesuai dengan keinginannya. Seperti kita tahu saat ini banyak sekali anak yang tidak mendapatkan perhatian lebih dari orang tua mereka justru terjerumus ke dalam lembah pergaulan yang tidak semestinya, hal ini tentu sangat merugikan dan tidak di inginkan.


Sabtu, 05 September 2015

Pendidikan Anak Dimulai Dengan Hubungan Baik

Seperti kita lihat saat ini banyak sekali kesenjangan yang terjadi di kalanan remaja karena mereka tidak memiliki hubungan baik dengan orang tua, misalnya mereka membolos, merokok di sekolah ataupun melakukan hal ekstrim lainnya. Orang tua sangat bertanggung jawab terhadap pendidikan anak, sehingga mereka tidak sontak hanya mempercayakan pendidikan yang formal saja. Hal ini di karenakan perilaku tiap anak memiliki perbedaan.

Terkadang memang ada anak yang bisa mengerti dengan kondisi orang tuanya atau anak memiliki sikap dewasa, namun anak yang besikap dewasa sangat jarang. Pada umumnya anak memiliki keinginan untuk mendapatkan perhatian yang lebih. Oleh karena itu orang tua sebisa mungkin menjalin kedekatan dengan anak mereka.

Untuk memberikan pendidikan anak di rumah orang tua pada mulanya harus menanamkan prisip beragama atau tentang akhlak sehingga bisa menjadi bekal bagi anak ketika mendapatkan godaan. Seperti kita tahu saat ini pergaulan semakin sulit untuk di awasi dimana anak semakin di awasi aan semakin liar hal ini karena memang dari semua hal yang mereka pernah dapatkan.

Sebaiknya mereka saat di rumah mungkin tengah menonton televisi kita sebagai orang tua harus ikut mengawasi, karena di khawatirkan ia senang menyaksikan tayangan yang tidak semestinya, misalnya kekerasan, atau kejahatan asusila dan lain sebagainya. Sebaiknya dan sebisa mungkin anak selalu dalam lingkar pengetahuan orang tua, sebagai orang tua jangan coba jauhkan diri anda dari mereka. Pendidikan anak paling baik adalah pendidikan yang di lakukan di rumahnya.


Sumber: http://duniaanak.org/perkembangan-anak/pendidikan-anak-nonformal.html

Arti cinta ibu dan anak perempuannya sebagai bukti kasih sayang yang utuh

Siapa yang sedang jatuh cinta? cinta yang satu ini bukan untuk lawan jenis yang anda suka, penasaran? Cinta adalah sesuatu yang indah yang terkadang sulit untuk di ungkapkan. Mungkin bagi anda yang pernah mngatakan cinta pada seseoranga bukan perkara mudah tap dengan mengungkapkan cinta anda akan merasa lega. Apalagi cinta pada orangtua biasanya lebih sulit jika di bandingkan mengatakan cinta pada wanita atau pria yang kita cintai sekarang. Kebanyakan anak perempuan akan menjadikan ibu sebagai sumber ilmu utama dalam menjalani hidup. Sebab itu, ibu adalah refernsi yang paling dekat dengan apa yang dimiliki oleh anak perempunan untuk mendefinisikan diri sebagai perempuan.
hubungan anak dan orangtua pasti sering mengalami perselisihan karena ini juga yang membuat hubungan ibu dan anak tidak mulus. Namun, di balik itu semua ada banyak makna dan arti cinta ibu dan anak perempuannya dalam berbagai hal dan aktivitas sebagai wanita. Cinta ibu dan anak bisa di lihat dari komunikasi yang tetap menjaga interaksi yang baik utnuk keduanya. Ini berarti orang tua tidak harus selalu marah dan mengatur anak tapi akan tercipta bahasa cinta keduanya.
Pertama,Berikan ruang bebas untuk anak agar anak dapat mengekspresikan apapun yang di rasakan karena anak adalah individu yang utuh dengan menghargainya, kita telah membekali anak perempuan kita dengan kesadaran menghargai orang lain.
Berikan keberanian untuk mandiri
Mandiri bisa di awali dengan kepercayaan orang tua pada anak karena anak kita akan menghargai hidup dengan bertanggung jawab atas dirinya.

Untuk anak perempuan Hargai ibu
Dengan menghargai ibu, sebagai anak perempuan akan merasakan banyak hal yang nantinya akan di rasakan juga dengan begitu orang lain pun akan menghargai diri.
Berbagi ceritalah dengan ibu
Sebagai anak perempuan pasti kita akan menceritakan tentang segala baik sedih, bahagia, bingung dengan luapan emosi dan perasaan yang berbeda.
Bersahabatlah dengan ibu

Bersahabat tidak hanya untuk teman tapi orang petama yang harus dan akan menjadi sahabat adalah orang tua terutama ibu. jadi lakukan dan berikan yang terbaik untuk ibu. @

Berikut ini cara peran aktif orang tua untuk membuat suasana dunia belajar anak menjadi menyenangkan dan membuat anak suka dengan kata belajar :

buat anak di saat anak menceritakan suasana sekolah ataupun kegiatan di sekolah. Karena dengan kita tahu apa yang  di ceritakan anak di lingkungan sekolah dalam proses belajar, orang tua bisa memberikan contoh yang baik kepada anak dalam proses belajar dan membantu kesulitan anak dalam tahap belajar sekolah.
Membuat jadwal dan waktu yang tepat buat belajar menjadikan anak betah dan menciptakan suasana hati anak senang dalam belajar. Tapi perlu di ingat orang tua bahwasanya dalam dunia belajar anak TK janganlah di paksakan.Untuk waktu kita sesuaikan dengan anak itu sendiri yang penting dalam sehari orang tua bisa menciptakan belajar bersama jadi kita bisa tahu kesulitan anak dalam belajar misal dalam memegang pensil, menyebut angka dan huruf.
Memberikan penilaian  kepada anak di saat belajar karena dengan adanya penilaian, anak jadi tahu porsinya belajar. Sebisa mungkin kita kasih pujian untuk anak bila anak sudah belajar dengan maksimal, tapi jangan sekali – kali menghina atau memarahi anak bila anak belum bisa maksimal dalam belajar. Malah sebaliknya orang tua harus bisa membuat suasana belajar  menjadi nyaman dan kenali daya konsentrasi anak itu sendiri. Karena dengan memarahi ataupan menghina menjadikan anak kurang percaya diri dan dalam belajar pun malas.
Berikan kesempatan pada anak untuk melakukan apa yang harus anak lakukan,di sini orang tua hanya mengoreksi bila salah dan memberikan contoh yang benar.

Lagi – lagi peran orang tua sangat di butuhkan dalam dunia belajar anak sehingga anak merasa senang dan nyaman dalam belajar. Hasilnya pun InsyaAllah maksimal dan membuat para orang tua tersenyum melihat kemajuan anak.@

Kamis, 03 September 2015

Cetak Generasi Emas Butuh Gizi Baik

Anak-anak PAUD sedang membakar ikan bersama-sama. Kemendikbud bersama HIMPAUDI mencanangkan gerakan Cinta Maritim dan Ayo Makan Ikan. (Foto: Antaranews)

Selain Jakarta, kegiatan ‘Cinta Maritim dan Ayo Makan Ikan’ sebagai bentuk peringatan HUT HIMAPUDI ke 10 juga dilangsungkan di Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Acara yang diikuti oleh 6.000 anak PAUD se Kota-Kabupaten Bogor itu dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), Harris Iskandar.
Dalam sambutannya, Harris mengatakan kegiatan ‘Makan Ikan’ bertujuan untuk mengajak masyarakat mempersiapkan generasi emas Indonesia dengan cara memberikan asupan gizi yang cukup, salah satunya terpenuhinya protein yang bisa didapat dari ikan.
”Kandungan gizi pada ikan sangat baik untuk tumbuh kembang dan kecerdasan anak.
Dengan makan ikan, diharapkan generasi emas ini akan tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas kuat dan kompetitif yang mampu menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa,” ujar Harris saat memberikan sambutan di Lapangan Gymnasium IPB, Bogor.
Dalam kesempatan itu, Haris menyampaikan bahwa mulai tahun 2016 mendatang pemerintah akan meningkatkan bantuan operasional pendidikan anak usia dini yang akan diberikan kepada seluruh lembaga di seluruh Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan anak usia dini.
”Kita ingin bisa mencakup seluruh indonesia, oleh karena itu tahun depan kita akan berikan insentif berupa bantuan operasional pendidikan untuk seluruh lembaga yang menyelenggarakan pendidikan anak usia dini,” jelas Harris.
Selain itu, pemerintah juga akan mengalokasikan sebanyak lima persen dana desa untuk program pengembangan PAUD. Langkah ini dilakukan pemerintah untuk mewujudkan gerakan nasional PAUD berkualitas untuk mempersiapkan generasi emas.
”30 tahun lagi anak-anak ini yang akan memimpin bangsa ini. Jadi kita persiapkan anak-anak ini menjadi generasi yang tanguh dan kuat melalui PAUD berkualitas,” tegas Harris. (Dian Vita N / HK)



MULTI TAB 1

Pentas Seni & Perpisahan

Pentas Seni & Perpisahan

MULTI TAB 2

Kegiatan Kartinian

Kegiatan Kartinian

MULTI TAB 3

anoman

anoman

MULTI TAB 4

perpisahan

perpisahan

MULTI TAB 5

kartinian 2

kartinian 2


MULTI TAB 6

1

Entri Populer

MULTI TAB 7

Headline

">

MULTI TAB 8

Arsip Blog


MULTI TAB 9

Buku Tamu

MULTI TAB 10

Daftar Blog Saya

MULTI TAB 11




 
KEMBALI KEATAS
') }else{document.write('') } }