Kudus- Pesantren Sehat Nusantara (PSN) melalui platform media sosial WhatsApp menggelar “Ngetren” (Ngobrol Kesehatan Pesantren). Ngetren yang sudah diselenggarakan kali kelima tersebut mengambil tema ‘Antisipasi Infeksi Covid-19 di Pesantren.’ Diskusi yang berlangsung seru ini dipimpin Sekretaris Satgas Covid-19 PBNU Surotul Ilmiyah. Diskusi gayeng yang dimoderatori Rizqiana Adawiyah ini berlangsung sejak pukul 20.00 hingga 22.00 WIB, Selasa (17/3) malam.
Sebelumnya, telah dibuka sesi pertanyaan pada Ahad (15/3) hingga Senin (16/3) malam. Kemudian di hari berikutnya diadakan sesi materi, menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan diskusi terbuka mengenai cara-cara mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid)-19
Diskusi tersebut diikuti lebih dari 500 peserta yang dibagi dalam dua grup. Peserta yang mengikuti diskusi tidak dibatasi dengan persyaratan tertentu. Namun, diutamakan untuk para santri, ustadz, atau tenaga kesehatan di pesantren. Termasuk siapa saja yang peduli kesehatan di pesantren. Grup tersebut terlihat ramai.
Antusiasme peserta sangat terasa saat sesi tanya jawab dan diskusi terbuka. Dibahas pula dalam grup mulai pengenalan awal soal Covid-19, upaya penanggulangan, hingga isu-isu hangat yang mewarnai penyebaran virus tersebut. Salah satu penggagas PSN,
Mohammad Fanshuri Abdillah menjelaskan, organisasi yang didirikannya merupakan gerakan santri secara bersama yang berfungsi meningkatkan sistem kesehatan pesantren untuk mewujudkan Pesantren Sehat. Gerakan tersebut menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan Indonesia Maju. “PSN menjadi sebuah usaha untuk maju dengan cara mempersiapkan santri sebagai SDM unggul. Mereka disiapkan jadi pemimpin masa depan bangsa yang sehat jasmani dan rohani, kompetitif dan berintegritas,” ungkapnya.
Ia menambahkan, PSN juga berperan sebagai pusat pengembangan manajemen kesehatan pesantren dengan membuat jaringan antarpenggerak kesehatan pesantren nasional, pembinaan poskestren, dan pengembangan materi atau kurikulum untuk mewujudkan pesantren sehat. “Organisasi ini mulai sejak 2016. Namun, disahkan menjadi sebuah komunitas pada September 2019,” pungkas Fanshuri.
0 komentar:
Posting Komentar