Jakarta,Dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakerna) IV Pesatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Presiden RI, Joko Widodo yang hadir dalam Pengukuhan Guru Besar KH Asep Saifuddin Chalim di UINSA, Sabtu (29/2) menyampaikan apresiasinya pada Ketua Umum Pergunu atas kiprahnya dalam gerakan Teacherpreneur pada para guru-guru NU.
Menurut Jokowi, hal tersebut menjadi upaya pemberdayaan berbasis ekonomi kerakyatan yang sangat bermanfaat dan layak diapresiasi. "Sebagai Ketum Pergunu, banyak program dan inovasi yang dilakukan sebagai pengembangan metode pembelajaran dan peningkatan kapasitas pesantren. Saya dengar guru Pergunu juga didorong untuk membuat gerakan Teacherpreneur sebagai pemberdayaan komunitas berbasis ekonomi kerakyatan, menerapkan kearifan lokal dan sudah memanfaatkan teknologi digital. Ini adalah kiprah Kiai Asep yang layak diberi apresiasi," kata Jokowi.
Terkait hal itu, Wakil Ketua PP Pergunu, Aris Adi Leksono memberikan tanggapan bahwa apresiasi tersebut sebagai bentuk penghargaan negara kepada anggota Pergunu se-Indonesia. Menurutnya, gerakan Teacherphenuer adalah tawaran solusi untuk menjaga marwah guru dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraannya. "Penghargaan yang disampaikan presiden bagi kami adalah penghargaan negara kepada peran pergunu selama ini, terutama dalam membangun kemandirian guru. Sehingga, guru tetap bisa mengabdi dengan totalitas, tanpa terganggu kesejahteraan bagi diri dan keluarganya," kata Aris, Rabu (4/3). Lebih lanjut, Aris menegaskan gerakan Teacherphenuer akan menjadi program nasional dari sabang sampai merauke dalam bentuk membangun koperasi guru, usaha online komunitas guru, kantin guru, ternak guru, perumahan guru, dan lainnya. Menurutnya, dengan kemamuan menejerial guru, program Teacherphenuer pasti akan jalan, tanpa meninggalan tugas mendidik. "Sejak dulu guru adalah figur mulia, karena bekerja pada ruang pengabdian yang harus didasari keikhlasan, selain itu guru juga harus mampu menjadi Teacherphenuer dengan memanfaatkan komunitasnya sebagai aktifitas wirausaha, dengan model online, berternak, kantin guru dan lainnya. Ini bisa jalan tanpa meninggalkan tugas utamanya sebagai pendidik," tegas Aris. Rakernas dan Pengukuhan Guru Besar Ketua Umum Pergunu, KH Asep Saifuddin Chalim dihadiri lebih dari 4000 pengurus dan anggota Pergunu se-Indonesia, tokoh masyarakat, forum rektor, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansah, Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak, dan lainnya.
Terkait hal itu, Wakil Ketua PP Pergunu, Aris Adi Leksono memberikan tanggapan bahwa apresiasi tersebut sebagai bentuk penghargaan negara kepada anggota Pergunu se-Indonesia. Menurutnya, gerakan Teacherphenuer adalah tawaran solusi untuk menjaga marwah guru dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraannya. "Penghargaan yang disampaikan presiden bagi kami adalah penghargaan negara kepada peran pergunu selama ini, terutama dalam membangun kemandirian guru. Sehingga, guru tetap bisa mengabdi dengan totalitas, tanpa terganggu kesejahteraan bagi diri dan keluarganya," kata Aris, Rabu (4/3). Lebih lanjut, Aris menegaskan gerakan Teacherphenuer akan menjadi program nasional dari sabang sampai merauke dalam bentuk membangun koperasi guru, usaha online komunitas guru, kantin guru, ternak guru, perumahan guru, dan lainnya. Menurutnya, dengan kemamuan menejerial guru, program Teacherphenuer pasti akan jalan, tanpa meninggalan tugas mendidik. "Sejak dulu guru adalah figur mulia, karena bekerja pada ruang pengabdian yang harus didasari keikhlasan, selain itu guru juga harus mampu menjadi Teacherphenuer dengan memanfaatkan komunitasnya sebagai aktifitas wirausaha, dengan model online, berternak, kantin guru dan lainnya. Ini bisa jalan tanpa meninggalkan tugas utamanya sebagai pendidik," tegas Aris. Rakernas dan Pengukuhan Guru Besar Ketua Umum Pergunu, KH Asep Saifuddin Chalim dihadiri lebih dari 4000 pengurus dan anggota Pergunu se-Indonesia, tokoh masyarakat, forum rektor, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansah, Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak, dan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar