Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan Hardiknas 2016 yang berlangsung di Pendopo Agung Taman Siswa, Yogyakarta, Kamis, 19 Mei 2016, berlangsung meriah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, beserta rombongan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, anggota DPR, RI, tokoh masyarakat, nampak menikmati berbagai atraksi budaya yang disuguhkan para pelajar dan mahasiswa Yogyakarta.
Mendikbud tiba di pendopo sekitar pukul 09.00 pagi. Bersama rombongan ia disambut para pelajar dan mahasiswa. Ia kemudian dikawal pasukan berpakaian prajurit keraton menuju Museum Dewantara Kirti Griya yang berada tak jauh dari Pendopo Agung.
Sebelum memasuki bangunan bekas rumah Ki Hadjar Dewantara itu, Anies sempat berkeliling untuk melihat aksi pelajar Taman Siswa yang memeragakan berbagai permainan tradisional. Di sini, ia sempat menerima sketsa wajahnya hasil kreasi anak-anak.
Gebyar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2016. Seperti dikatakan Mendikbud Anies Baswedan, tahun ini peringatan Hardiknas, dimeriahkan oleh berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh insan pendidikan dan masyarakat.
“Kita tidak ingin keriaan kita dalam merayakan Hari Pendidikan Nasional hanya satu hari. Mulai tahun ini, kita merayakannya sepanjang bulan. Bulan ini menjadi bulan pendidkan dan kebudayaan. Temanya Nyalakan Pelita Terangkan Cita-Cita,” ujar Mendikbud.
Dalam sambutannya ia menegaskan, Taman Siswa telah menjadi persemaian manusia masa depan. Oleh karena itu pula, perayaan Hari Pendidikan Nasional, salah satunya diselenggarakan di tempat bersejarah ini. “Di tempat ini, puluhan tahun lalu dipancarkan semangat nasionalisme untuk mencerdaskan anak bangsa,” kata Mendikbud.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud juga sempat memberikan pesan kepada insan pendidikan di Perguruan Taman Siswa untuk meneruskan pikiran-pikiran Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan. Taman Siswa, tambah Mendikbud, memiliki sejarah gemilang, memiliki masa penumbuhuan anak-anak yang sangat panjang. Ia juga berharap dalam usia 100 tahun Perguruan Taman Siswa, yaitu pada tahun 2022 mendatang, Taman Siswa harus bisa menjadi mercusuar arah pendidikan di Indonesia. “Taman Siswa wajib menjadi yang terdepan dalam menyambut kemajuan zaman dan mengantisipasi perubahan zaman,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Majelis Luhur Taman Siswa Sri Edi Swasana mengatakan ajaran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan sangat progresif, namun seluruh pihak perlu berhati-hati dalam memahami ajaran karena keadaan selalu berubah. (Tim Warta/KS)
sumber:http://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/8639.html
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, beserta rombongan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, anggota DPR, RI, tokoh masyarakat, nampak menikmati berbagai atraksi budaya yang disuguhkan para pelajar dan mahasiswa Yogyakarta.
Mendikbud tiba di pendopo sekitar pukul 09.00 pagi. Bersama rombongan ia disambut para pelajar dan mahasiswa. Ia kemudian dikawal pasukan berpakaian prajurit keraton menuju Museum Dewantara Kirti Griya yang berada tak jauh dari Pendopo Agung.
Sebelum memasuki bangunan bekas rumah Ki Hadjar Dewantara itu, Anies sempat berkeliling untuk melihat aksi pelajar Taman Siswa yang memeragakan berbagai permainan tradisional. Di sini, ia sempat menerima sketsa wajahnya hasil kreasi anak-anak.
Gebyar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2016. Seperti dikatakan Mendikbud Anies Baswedan, tahun ini peringatan Hardiknas, dimeriahkan oleh berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh insan pendidikan dan masyarakat.
“Kita tidak ingin keriaan kita dalam merayakan Hari Pendidikan Nasional hanya satu hari. Mulai tahun ini, kita merayakannya sepanjang bulan. Bulan ini menjadi bulan pendidkan dan kebudayaan. Temanya Nyalakan Pelita Terangkan Cita-Cita,” ujar Mendikbud.
Dalam sambutannya ia menegaskan, Taman Siswa telah menjadi persemaian manusia masa depan. Oleh karena itu pula, perayaan Hari Pendidikan Nasional, salah satunya diselenggarakan di tempat bersejarah ini. “Di tempat ini, puluhan tahun lalu dipancarkan semangat nasionalisme untuk mencerdaskan anak bangsa,” kata Mendikbud.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud juga sempat memberikan pesan kepada insan pendidikan di Perguruan Taman Siswa untuk meneruskan pikiran-pikiran Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan. Taman Siswa, tambah Mendikbud, memiliki sejarah gemilang, memiliki masa penumbuhuan anak-anak yang sangat panjang. Ia juga berharap dalam usia 100 tahun Perguruan Taman Siswa, yaitu pada tahun 2022 mendatang, Taman Siswa harus bisa menjadi mercusuar arah pendidikan di Indonesia. “Taman Siswa wajib menjadi yang terdepan dalam menyambut kemajuan zaman dan mengantisipasi perubahan zaman,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Majelis Luhur Taman Siswa Sri Edi Swasana mengatakan ajaran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan sangat progresif, namun seluruh pihak perlu berhati-hati dalam memahami ajaran karena keadaan selalu berubah. (Tim Warta/KS)
sumber:http://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/8639.html
0 komentar:
Posting Komentar