Foto:Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Harris Iskandar mengajak para guru, orang tua dan masyarakat melatih kemampuan komunikasi anak sejak dini (foto: Yohan Rubiyantoro)
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat Harris Iskandar mengajak para orangtua dan guru untuk mengajarkan kemampuan berkomunikasi kepada anak-anak. Hal ini perlu dilakukan sejak dini untuk melejitkan potensi putra-putri mereka .
Kemampuan berkomunikasi menjadi semakin penting di tengah situasi ekonomi global. Dunia kerja dan dunia industri saat ini membutuhkan orang-orang yang piawai berkomunikasi. “Indonesia butuh insan yang tidak hanya cerdas berkarakter, tetapi punya kemampuan komunikasi yang andal, terutama komunikasi dalam bahasa internasional,” ujar Harris saat memberikan pidato pada kegiatan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga bagi para kepala sekolah di Provinsi DKI Jakarta, Rabu (2/12).
Harris, yang pernah menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Amerika Serikat menuturkan, anak-anak di negeri Paman Sam tersebut diajari berkomunikasi dan berpikir kritis sejak kecil. “Namun para guru kita seringkali menilai anak yang pendiam adalah anak yang baik. Padahal anak yang aktif, dan berkomunikasi secara kritis lah yang perlu kita ciptakan,”.
Kemampuan anak untuk berkomunikasi dapat dilatih dengan membiasakan putra-putri kita untuk mengungkapkan hal-hal yang mereka pikirkan dan rasakan. Sejak kecil, ajarilah anak-anak berani bertutur.
Kemampuan komunikasi juga erat kaitannya dengan penguasaan bahasa internasional, salah satunya bahasa Inggris. Banyak yang pandai berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, namun kurang mampu berbicara dalam bahasa Inggris. Oleh sebab itu, kita bersama perlu meningkatkan kemampuan berbahasa internasional.
Selain kemampuan berkomunikasi, Harris juga mengajak guru, orangtua, dan masyarakat untuk membangun kemampuan anak-anak dalam berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, dan berkarakter. Serangkaian keahlian inilah yang mereka butuhkan dalam dunia kerja dan dunia industri saat ini.
sumber:http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7639.html
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat Harris Iskandar mengajak para orangtua dan guru untuk mengajarkan kemampuan berkomunikasi kepada anak-anak. Hal ini perlu dilakukan sejak dini untuk melejitkan potensi putra-putri mereka .
Kemampuan berkomunikasi menjadi semakin penting di tengah situasi ekonomi global. Dunia kerja dan dunia industri saat ini membutuhkan orang-orang yang piawai berkomunikasi. “Indonesia butuh insan yang tidak hanya cerdas berkarakter, tetapi punya kemampuan komunikasi yang andal, terutama komunikasi dalam bahasa internasional,” ujar Harris saat memberikan pidato pada kegiatan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga bagi para kepala sekolah di Provinsi DKI Jakarta, Rabu (2/12).
Harris, yang pernah menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Amerika Serikat menuturkan, anak-anak di negeri Paman Sam tersebut diajari berkomunikasi dan berpikir kritis sejak kecil. “Namun para guru kita seringkali menilai anak yang pendiam adalah anak yang baik. Padahal anak yang aktif, dan berkomunikasi secara kritis lah yang perlu kita ciptakan,”.
Kemampuan anak untuk berkomunikasi dapat dilatih dengan membiasakan putra-putri kita untuk mengungkapkan hal-hal yang mereka pikirkan dan rasakan. Sejak kecil, ajarilah anak-anak berani bertutur.
Kemampuan komunikasi juga erat kaitannya dengan penguasaan bahasa internasional, salah satunya bahasa Inggris. Banyak yang pandai berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, namun kurang mampu berbicara dalam bahasa Inggris. Oleh sebab itu, kita bersama perlu meningkatkan kemampuan berbahasa internasional.
Selain kemampuan berkomunikasi, Harris juga mengajak guru, orangtua, dan masyarakat untuk membangun kemampuan anak-anak dalam berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, dan berkarakter. Serangkaian keahlian inilah yang mereka butuhkan dalam dunia kerja dan dunia industri saat ini.
sumber:http://paudni.kemdikbud.go.id/berita/7639.html
0 komentar:
Posting Komentar