Bandung, PAUD dan Dikmas. Maraknya aktivitas berbahaya yang dilakukan dan dibagikan oleh para siswa dimedia sosial telah menimbulkan keprihatinan, bahkan aktivitas yang dilakukan oleh para siswa tersebut dilarang oleh Praktisi Kesehatan. Karena dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak dan berakibat fatal, seperti terjadinya kerusakan otak atau kelumpuhan organ-organ vital lainnya
“Permainan Skip Challenge sangat berbahaya bagi siswa, dan ini harus diberikan larangan keras, Guru dan Kepala Sekolah perlu memberikan perhatian terhadap aktivitas siswa di lingkungan sekolah”, ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat melakukan kunjungan kerja di Bandung. Jum’at (10/3)
Perlu dipahami bagi para siswa, kata Mendikbud, permainan tersebut sangat membahayakan jiwa siswa, baik jangka pendek ataupun jangka panjang. “Apa yang dilakukan sewaktu muda, akan memberikan dampak saat sudah tua. Permainan tersebut sangat membahayakan, dan akan berdampak buruk bagi kesehatan siswa,” jelasnya.
Mendikbud berharap para siswa di bawah bimbingan guru dan kepala sekolah tidak melakukan tindakan yang berbahaya dan tidak mendukung masa depan. “Lakukan aktivitas yang positif dalam mengekspresikan diri. Aktivitas siswa saat-saat jam istirahat dan jam pulang sekolah perlu menjadi perhatian sekolah. Aktivitas yang membahayakan harus segera diberhentikan,” pesan Mendikbud Muhadjir.
Mendikbud juga mengajak orang tua dapat lebih aktif berkomunikasi dan memantau aktivitas anak-anaknya. Disampaikannya, peran orang tua untuk memberikan pemahaman tentang risiko aktivitas berbahaya seperti skip challenge sangatlah penting. (Tim Warta/KS/MHF/PRI)
Sumber :https://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/8794.html
“Permainan Skip Challenge sangat berbahaya bagi siswa, dan ini harus diberikan larangan keras, Guru dan Kepala Sekolah perlu memberikan perhatian terhadap aktivitas siswa di lingkungan sekolah”, ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat melakukan kunjungan kerja di Bandung. Jum’at (10/3)
Perlu dipahami bagi para siswa, kata Mendikbud, permainan tersebut sangat membahayakan jiwa siswa, baik jangka pendek ataupun jangka panjang. “Apa yang dilakukan sewaktu muda, akan memberikan dampak saat sudah tua. Permainan tersebut sangat membahayakan, dan akan berdampak buruk bagi kesehatan siswa,” jelasnya.
Mendikbud berharap para siswa di bawah bimbingan guru dan kepala sekolah tidak melakukan tindakan yang berbahaya dan tidak mendukung masa depan. “Lakukan aktivitas yang positif dalam mengekspresikan diri. Aktivitas siswa saat-saat jam istirahat dan jam pulang sekolah perlu menjadi perhatian sekolah. Aktivitas yang membahayakan harus segera diberhentikan,” pesan Mendikbud Muhadjir.
Mendikbud juga mengajak orang tua dapat lebih aktif berkomunikasi dan memantau aktivitas anak-anaknya. Disampaikannya, peran orang tua untuk memberikan pemahaman tentang risiko aktivitas berbahaya seperti skip challenge sangatlah penting. (Tim Warta/KS/MHF/PRI)
Sumber :https://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/8794.html
0 komentar:
Posting Komentar