Semarang, PAUD dan Dikmas - Sebanyak 28 Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) dan 1 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Kota Semarang mengikuti Ujian Nasional pendidikan kesetaraan paket C gelombang pertama berbasis kertas dan pensil tahun pelajaran 2016 - 2017.
Pelaksanaan UN kesetaraan pendidikan paket C yang di ikuti 28 PKBM dan 1 SKBM di bagi menjadi dua tahap. Jadwal tahap pertama di laksanakan pada Sabtu dan Minggu (16-17/04/2017). Sementara tahap kedua di lakukan pada Sabtu dan Minggu (22-23/04/2017) bertempat di SMPN 39 Kota Semarang.
Ahmad Juri selaku Seksi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan Kota Semarang mengatakan bahwa, apabila di total dari PKBM dan SKB tahun ini yang mengikuti UNKP sebanyak 29, untuk total peserta berjumlah sebanyak 170 orang.
"Untuk jumlah ruangan kita bagi menjadi 9, dan masing masing ruangan diisi mulai dari 16 sampai 20 peserta ujian kesetaraan Paket C," jelasnya.
Lanjut dia, PKBM sejauh ini belum memiliki fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan ujian pendidikan kesetaraan sehingga untuk pelaksanaannya masih menginduk ke sekolah negeri seperti di SMPN 39 Kota Semarang.
"Harapan saya nanti PKBM memiliki tempat beserta fasilitas yang memadai untuk menggelar sendiri UN kesetaraan kedepannya," tandasnya.
Sementara itu, salah satu peserta UN Kesetaraan pendidikan Kejar Paket C, Nurul Hidayati (23) asal Desa Wonorejo, Kecamatan Ngawian dari PKBM Bina Ilmu menuturkan, tujuan ikut ujian kesetaraan lantaran dirinya tidak menamatkan sekolah SMA nya.
"Jadi, saya ikut ujian kesetaraan karena dulu pas SMA tidak lulus karena terbentur masalah ekonomi, dan saat ini membutuhkan ijazah setara SMA guna mencari pekerjaan. Rata rata perusahaan atau pabrik kan nerimanya lulusan SMA sehingga saya ikut ujian ini," tuturnya.
Senada dengan itu, Maessie Vania Agustin Bumuluh (17) asal kelurahan Ringin Telu, kecamatan Ngalian mengatakan bahwa, pendidikan terakhir yang ditempuh saat itu hanya sampai kelas 2 SMA akibat mengalami sakit cukup lama sehingga tidak menyelesaikan sekolahnya hingga lulus. Ketika ditanya apakah yakin akan lulus ujian kesetaraan pendidikan Paket C, ia pun mengaku optimis bakal lulus. Namun dirinya mengaku sedikit mendapat kendala pada dua mata ujian yaitu matematika dan ekonomi.
"Waktu itu saya sakit, jadi hanya sampai kelas 2 SMA. Sekarang ini saya butuh ijasah SMA untuk melanjutkan kuliah. Sejauh ini untuk mata ujian hanya matematika dan ekonomi yang agak sulit, selebihnya tidak ada kendala," pungkasnya. (Tim Warta/ROY/KS)
0 komentar:
Posting Komentar