Jakarta Olahraga dan belajar rupanya bukan dua hal terpisah namun aktivitasnya justru saling mendukung antar satu sama lain. Dimana keterkaitannya?
Dua penelitian besar terkait hubungan olahraga dan belajar yang dilakukan secara terpisah oleh American College of Sports Medicine dan ilmuwan sekaligus penulis dalam Journal of Pediatrics, menunjukan bahwa ketangguhan fisik anak hasil berolahraga membantu otaknya menjadi lebih efektif dalam upaya menyerap dan menyimpan informasi baru yang didapat ketika belajar di sekolah.
Secara spesifik, hasil penelitian American College of Sports Medicine membuktikan, sebagian besar siswa kelas 4 dan 5 SD di Nebraska, AS mencetak nilai tinggi saat tes karena sebelumnya diharuskan lari pagi 10 menit terlebih dahulu. Mereka yang datang terlambat di sesi pagi hari dan tidak mengikuti lari pagi justru nilainya lebih rendah dibandingkan yang olahraga, bahkan beberapa dari mereka sebetulnya merupakan bintang kelas.
Kemudian, hasil penelitian akademisi sekaligus penulis Journal of Pediatrics menemukan, kebugaran fisik anak berpengaruh positif terhadap kemampuan anak dalam pelajaran matematika dan bahasa Inggris. Para akademisi menguji 12 ribu anak sekolah di Nebraska yang mana terbukti, mereka yang berat badannya berlebih namun fit skor ujiannya jauh lebih tinggi dibandingkan yang langsing tapi tidak fit.
Apapun jenis olahraganya, baik yang bersifat kompetitif atau latihan rutin seperti ke gym, sangat dihimbau untuk orangtua dan pihak sekolah melibatkan anak-anak ke dalam kegiatan tersebut. Ini dikarenakan keterkaitannya sangat kuat antara olahraga dan belajar; kata lainnya, kebugaran tubuh membantu anak lebih tangguh dalam menghadapi situasi menantang, terutama yang bersifat akademis.
Demikian informasi yang dilansir dari New York Post,
Dua penelitian besar terkait hubungan olahraga dan belajar yang dilakukan secara terpisah oleh American College of Sports Medicine dan ilmuwan sekaligus penulis dalam Journal of Pediatrics, menunjukan bahwa ketangguhan fisik anak hasil berolahraga membantu otaknya menjadi lebih efektif dalam upaya menyerap dan menyimpan informasi baru yang didapat ketika belajar di sekolah.
Secara spesifik, hasil penelitian American College of Sports Medicine membuktikan, sebagian besar siswa kelas 4 dan 5 SD di Nebraska, AS mencetak nilai tinggi saat tes karena sebelumnya diharuskan lari pagi 10 menit terlebih dahulu. Mereka yang datang terlambat di sesi pagi hari dan tidak mengikuti lari pagi justru nilainya lebih rendah dibandingkan yang olahraga, bahkan beberapa dari mereka sebetulnya merupakan bintang kelas.
Kemudian, hasil penelitian akademisi sekaligus penulis Journal of Pediatrics menemukan, kebugaran fisik anak berpengaruh positif terhadap kemampuan anak dalam pelajaran matematika dan bahasa Inggris. Para akademisi menguji 12 ribu anak sekolah di Nebraska yang mana terbukti, mereka yang berat badannya berlebih namun fit skor ujiannya jauh lebih tinggi dibandingkan yang langsing tapi tidak fit.
Apapun jenis olahraganya, baik yang bersifat kompetitif atau latihan rutin seperti ke gym, sangat dihimbau untuk orangtua dan pihak sekolah melibatkan anak-anak ke dalam kegiatan tersebut. Ini dikarenakan keterkaitannya sangat kuat antara olahraga dan belajar; kata lainnya, kebugaran tubuh membantu anak lebih tangguh dalam menghadapi situasi menantang, terutama yang bersifat akademis.
Demikian informasi yang dilansir dari New York Post,
0 komentar:
Posting Komentar