SURABAYA - Pada 21 April, sejumlah sekolah atau instansi ramai-ramai memperingati Hari Kartini, tidak terkecuali di Surabaya.
Sejak kemarin, beberapa sekolah sudah memperingati Hari Kartini dengan banyak cara. Seperti yang dilakukan murid SD Muhammadiyah 24 Surabaya di Jalan Ketintang Madya. Setelah pawai berkeliling di kawasan Ketintang Madya, mereka menggelar teatrikal, mengusung pesan ujian nasional (UN) jujur kepada kakak-kakaknya yang duduk di kelas IX SMP yang akan dilaksanakan pekan depan.
”UN tak jujur awal masa depan tak mujur,” kata Muhammad Akbar Hidayatullah, siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Surabaya. Akbar memerankan seorang direktur yang tidak amanah, korup. Direktur ini akhirnya dipenjara. Semua itu berawal saat sekolah, direktur yang satu ini tidak jujur dalam mengerjakan soal UN. Lain halnya dengan Gede Ardiyan Afansyiah yang memerankan polisi dan menangkap direktur korup.
Gede menggambarkan dirinya bisa jadi polisi karena mengerjakan UN secara jujur, sehingga setelah jadi polisi bisa memenjarakan direktur jahat. Aksi teatrikal ini cukup memantik perhatian pengguna jalan yang melintas. Kepala SD Muhammadiyah 24 Muhadar menyatakan, UN jujur merupakan pesan yang disampaikan anak-anak bersamaan momentum Hari Kartini tahun ini.
”Pesan UN jujur untuk kakak kelas di SMP yang sebentar lagi UN,” kata Muhadar. Menurutnya, jika anak tidak jujur dalam UN atau kehidupannya, akan berdampak besar. Saat jadi presiden akan korupsi, menyengsarakan rakyat, ketika jadi DPR akan menipu rakyat. ”Semua kondisi dan problem bangsa yang seperti ini karena ada pejabatnya yang dulu saat sekolah tidak jujur. Jujur dimulai dari anak-anak,” tandas Muhadar yang ikut mendampingi siswa kelas IV dan V dalam menggelar aksi.
Sementara itu, hari ini banyak sekolah menggelar Kartinian. Salah satunya di SDN Bubutan IV di Jalan Semarang, Surabaya. SDN dengan perpustakaan percontohan tingkat nasional ini menggelar ragam kegiatan. Ada lomba sudut baca kelas sesi 2, lomba membaca cepat, tantangan membaca, dan fashion show. Semua siswa dan guru perempuan mengenakan kostum Kartinian. Lain halnya di SDN Mojo VI dan VII di Jalan Mojo klanggru Kidul 145.
Di sekolahan tersebut, hari ini akan digelar banyak perlombaan dengan memanfaatkan biskuit Kokola ada menghias kue dan lainnya. Ada 500 anak dijadwalkan mengikuti perlombaan yang didukung produsen biskuit Kokola yang berbasis di Kabupaten Gresik itu. @sumber sindonews.com
Soeprayitno
Sejak kemarin, beberapa sekolah sudah memperingati Hari Kartini dengan banyak cara. Seperti yang dilakukan murid SD Muhammadiyah 24 Surabaya di Jalan Ketintang Madya. Setelah pawai berkeliling di kawasan Ketintang Madya, mereka menggelar teatrikal, mengusung pesan ujian nasional (UN) jujur kepada kakak-kakaknya yang duduk di kelas IX SMP yang akan dilaksanakan pekan depan.
”UN tak jujur awal masa depan tak mujur,” kata Muhammad Akbar Hidayatullah, siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Surabaya. Akbar memerankan seorang direktur yang tidak amanah, korup. Direktur ini akhirnya dipenjara. Semua itu berawal saat sekolah, direktur yang satu ini tidak jujur dalam mengerjakan soal UN. Lain halnya dengan Gede Ardiyan Afansyiah yang memerankan polisi dan menangkap direktur korup.
Gede menggambarkan dirinya bisa jadi polisi karena mengerjakan UN secara jujur, sehingga setelah jadi polisi bisa memenjarakan direktur jahat. Aksi teatrikal ini cukup memantik perhatian pengguna jalan yang melintas. Kepala SD Muhammadiyah 24 Muhadar menyatakan, UN jujur merupakan pesan yang disampaikan anak-anak bersamaan momentum Hari Kartini tahun ini.
”Pesan UN jujur untuk kakak kelas di SMP yang sebentar lagi UN,” kata Muhadar. Menurutnya, jika anak tidak jujur dalam UN atau kehidupannya, akan berdampak besar. Saat jadi presiden akan korupsi, menyengsarakan rakyat, ketika jadi DPR akan menipu rakyat. ”Semua kondisi dan problem bangsa yang seperti ini karena ada pejabatnya yang dulu saat sekolah tidak jujur. Jujur dimulai dari anak-anak,” tandas Muhadar yang ikut mendampingi siswa kelas IV dan V dalam menggelar aksi.
Sementara itu, hari ini banyak sekolah menggelar Kartinian. Salah satunya di SDN Bubutan IV di Jalan Semarang, Surabaya. SDN dengan perpustakaan percontohan tingkat nasional ini menggelar ragam kegiatan. Ada lomba sudut baca kelas sesi 2, lomba membaca cepat, tantangan membaca, dan fashion show. Semua siswa dan guru perempuan mengenakan kostum Kartinian. Lain halnya di SDN Mojo VI dan VII di Jalan Mojo klanggru Kidul 145.
Di sekolahan tersebut, hari ini akan digelar banyak perlombaan dengan memanfaatkan biskuit Kokola ada menghias kue dan lainnya. Ada 500 anak dijadwalkan mengikuti perlombaan yang didukung produsen biskuit Kokola yang berbasis di Kabupaten Gresik itu. @sumber sindonews.com
Soeprayitno
0 komentar:
Posting Komentar