Jakarta, PAUD dan Dikmas - Perempuan tiang negara. Perempuan sangat menentukan corak dan mutu generasi akan datang. Perempuan memiliki peluang dan tantangan yang sangat besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dunia dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar dalam seminar bertema "Wanita Cerdas, Negara Kuat' yang digelar oleh KOWANI dalam KOWANI Fair 2017 di Gedung Smesco Jumat (2/6).
"Untuk itu perempuan harus diberikan peranan yang tinggi dalam semua sektor pendidikan. Juga diberi kesempatan mendapat layanan pendidikan hingga perguruan tinggi," ujar Harris.
Perempuan, kata Harris, mengutip hasil survey Booz dan Company menemukan bahwa memperluas lapangan kerja bagi perempuan bisa memberi dampak langsung terhadap produk domestik bruto (PDB). Dari survei itu disebutkan, perempuan mampu memberi kontribusi peningkatan PDB hingga 5% di Amerika Serikat, bahkan dapat mencapai 9% di Jepang, 12% di Uni Emirat Arab, dan 34% di Mesir.
"Artinya, jika perempuan diberi kesempatan dan diberdayakan. Maka akan meningkatkan pendapatan negara," papar Harris.
Untuk itu, kata Harris, Ditjen PAUD dan Dikmas yang dipimpinnya harus memberi peluang besar dalam setiap program dan kegiatan. Selain karena bergerak dalam pendidikan anak usia dini, perempuan juga menjadi guru dan penentu kehidupan anak kelak.
Sementara anggota DPR RI Ceu Popong Otje Djunjunan menegaskan bahwa pendidikan bagi perempuan itu akan lebih berguna dan bermanfaat bagi kehidupan bangsa ke depan.
"Memberikan pendidikan kepada perempuan itu bagai membangun sekolah. Jadi mari kita perkuat bangsa ini dengan mengasah IQ atau pendidikan kaum perempuan," pungkas politisi yang khas berbahasa Sunda itu. (Tim Warta/RSM/KS)
Sumber:https://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/8879.html
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dunia dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar dalam seminar bertema "Wanita Cerdas, Negara Kuat' yang digelar oleh KOWANI dalam KOWANI Fair 2017 di Gedung Smesco Jumat (2/6).
"Untuk itu perempuan harus diberikan peranan yang tinggi dalam semua sektor pendidikan. Juga diberi kesempatan mendapat layanan pendidikan hingga perguruan tinggi," ujar Harris.
Perempuan, kata Harris, mengutip hasil survey Booz dan Company menemukan bahwa memperluas lapangan kerja bagi perempuan bisa memberi dampak langsung terhadap produk domestik bruto (PDB). Dari survei itu disebutkan, perempuan mampu memberi kontribusi peningkatan PDB hingga 5% di Amerika Serikat, bahkan dapat mencapai 9% di Jepang, 12% di Uni Emirat Arab, dan 34% di Mesir.
"Artinya, jika perempuan diberi kesempatan dan diberdayakan. Maka akan meningkatkan pendapatan negara," papar Harris.
Untuk itu, kata Harris, Ditjen PAUD dan Dikmas yang dipimpinnya harus memberi peluang besar dalam setiap program dan kegiatan. Selain karena bergerak dalam pendidikan anak usia dini, perempuan juga menjadi guru dan penentu kehidupan anak kelak.
Sementara anggota DPR RI Ceu Popong Otje Djunjunan menegaskan bahwa pendidikan bagi perempuan itu akan lebih berguna dan bermanfaat bagi kehidupan bangsa ke depan.
"Memberikan pendidikan kepada perempuan itu bagai membangun sekolah. Jadi mari kita perkuat bangsa ini dengan mengasah IQ atau pendidikan kaum perempuan," pungkas politisi yang khas berbahasa Sunda itu. (Tim Warta/RSM/KS)
Sumber:https://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/8879.html
0 komentar:
Posting Komentar