ANAK adalah masa depan suatu bangsa. Dalam konteks Indonesia, di pundak merekalah masa depan bangsa ini dititipkan dan dipertaruhkan. Karena itu, semua pihak harus menaruh perhatian serius terhadap berbagai aspek kehidupan generasi peradaban ini agar mereka mendapat kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi insan-insan berkarakter yang berguna bagi bangsa dan negaranya.
Di masa mendatang, anak-anak yang cerdas, berkepribadian mantap, mandiri, disiplin, jujur, bertanggung jawab, kreatif-inovatif, memiliki etos kerja adalah keniscayaan agar mereka memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif di tengah arus globalisasi yang begitu dahsyat saat ini. Tugas mulia ini idealnya dimulai dari keluarga melalui komunikasi yang sehat, intensif, dan kultural.
Keluarga yang memiliki budaya komunikasi yang baik, akan mampu menciptakan kondisi yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya kecerdasan anak-anak, mekarnya sikap afektif, dan lahirnya pribadi-pribadi tangguh yang dapat bertahan terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang kuat, baik dari teman sebaya maupun dari peradaban dan masyarakat sendiri.
Keluarga harus berinteraksi secara positif dengan cara merespon perilaku anak-anak sejak kecil secara kultural. Dengan cara ini, anak merasa apa yang diucapkan, dipikirkan, dan diangan-angankan dalam proses komunikasi verbal dengan orangtua akan merupakan pengalaman yang positif baginya. Pengalaman-pengalaman positif ini nantinya akan bermanfaat bagi proses berpikir dan pembentukan persepsi anak sewaktu mereka menghadapi situasi lain dalam kehidupannya.
Di masa mendatang, anak-anak yang cerdas, berkepribadian mantap, mandiri, disiplin, jujur, bertanggung jawab, kreatif-inovatif, memiliki etos kerja adalah keniscayaan agar mereka memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif di tengah arus globalisasi yang begitu dahsyat saat ini. Tugas mulia ini idealnya dimulai dari keluarga melalui komunikasi yang sehat, intensif, dan kultural.
Keluarga yang memiliki budaya komunikasi yang baik, akan mampu menciptakan kondisi yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya kecerdasan anak-anak, mekarnya sikap afektif, dan lahirnya pribadi-pribadi tangguh yang dapat bertahan terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang kuat, baik dari teman sebaya maupun dari peradaban dan masyarakat sendiri.
Keluarga harus berinteraksi secara positif dengan cara merespon perilaku anak-anak sejak kecil secara kultural. Dengan cara ini, anak merasa apa yang diucapkan, dipikirkan, dan diangan-angankan dalam proses komunikasi verbal dengan orangtua akan merupakan pengalaman yang positif baginya. Pengalaman-pengalaman positif ini nantinya akan bermanfaat bagi proses berpikir dan pembentukan persepsi anak sewaktu mereka menghadapi situasi lain dalam kehidupannya.