PENIGKATAN GIZI

Peningkatan Kesadaran Gizi Ibu dan Balita; Sosialisasi PP Muslimat NU dan Yaici di Palembang Sumatera Selatan

Dra.Hj.Khofifah Indar Parawansa, M.Si.

Mengarungi Kisah Inspiratif Hj Khofifah Indar Parawansa

MANASIK HAJI

Pembelajaran Manasik Haji Kecil TKTA Tarbiyatul Athfal41 Semarang pada Tgl.8 Oktober 2015 di Islamic Center Semarang

Pelatihan Penguatan Keaswajaan Da’iyah Muslimat NU

Penguatan Keaswajaan Bagi Da’iyah Muslimat NU DKI Jakarta

Ketua NU Kota Semarang

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Dr. KH. Anasom MHum

Rabu, 26 Februari 2020

Cara Biasakan Anak Makan Sayur dan Buah

Jakarta Terkait asupan gizi anak, orangtua harus cermat memilih makanan. Bahan makanan segar akan membantu tumbuh kembang anak secara optimal.
Namun, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terbaru, tahun 2018, menunjukkan lebih dari 90 persen anak usia 10 tahun ke atas di Indonesia kurang makan sayur dan buah.
Guna mengatasi hal itu, ahli nutrisi Saptawati Bardosono menyarankan, perbanyak memberikan sayur dan buah pada anak.
"Sediakan sayur dan buah. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, lebih dari 90 persen anak usia 10 tahun ke atas masih kurang makan sayur dan buah," ujar Tati, sapaan akrabnya, dalam acara temu media di Gedung IMERI FK-UI, Salemba, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Tati mengatakan, konsumsi sayur dan buah pada anak bisa dibiasakan dengan rajin memperkenalkannya pada anak. "Setiap kali makan, perkenalkan sayur dan buah. Dengan cara ini, otak anak akan merekam rasa sayur dan buah."

Anak bisa diperkenalkan makan pisang dan alpukat. Sayuran kaya vitamin, seperti wortel, brokoli, dan bit juga dapat diberikan.**


Sumber:https://www.liputan6.com/health/read/4165829/cara-biasakan-anak-makan-sayur-dan-buah

Waktu Tidur Lebih Larut Berkaitan dengan Obesitas Anak, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Jakarta - Pernahkah terlintas pada pikiran bahwa waktu tidur seorang anak mempunyai kaitan dengan obesitas atau kelebihan berat badan? Mungkin jawaban dari hasil dari studi penelitian berikut dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Waktu tidur anak-anak di seluruh dunia sangat beragam, dengan anak-anak di beberapa negara seperti Spanyol dan beberapa bagian di Asia, biasanya terjaga lebih lama.
Sebuah studi baru menunjukkan keterkaitan jam tidur yang lebih larut dengan peningkatan risiko obesitas untuk anak-anak. Walaupun para peneliti mengatakan orang tua tidak boleh terburu-buru untuk membuat anak-anak TK tidur lebih awal.

Seperti dikatakan oleh professor pediatric di Karolinska Institute di Swedia Dr. Claude Marcus, sebagai gantinya, para ibu dan ayah yang harus fokus mempertahankan rutinitas yang teratur tentang penjadwalan waktu makan dan tidur.

Dilansir dari CNN, Selasa (25/2/2020), berdasarkan sebuah hasil penelitian yang merupakan bagian dari studi lebih luas tentang obesitas, menunjukkan bahwa 64 dari 107 anak di Swedia memiliki orang tua yang menggolongkan kelebihan berat badan atau obesitas sebagai salah satu dampaknya.
Para peneliti mengamati berat, tinggi, dan lingkar pinggang dari setiap anak usia satu hingga enam tahun dan ketika penelitian dimulai, semua anak memiliki ukuran yang sama. Waktu tidur dilihat selama tujuh hari berturut-turut dengan menggunakan pelacak yang dikenakan di pergelangan tangan anak.

Pada akhir penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang biasa tidur larut malam, memiliki pinggang yang lebih luas dan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi.

Marcus menyampaikan  bahwa tidak tidur melebihi pukul 21.00 bisa menjadi salah satu tanda dari gaya hidup keseluruhan yang membuat anak-anak berisiko lebih besar kelebihan berat badan.**



Sumber:https://www.liputan6.com/global/read/4187418/waktu-tidur-lebih-larut-berkaitan-dengan-obesitas-anak-ini-penjelasan-ilmiahnya?source=search

Senin, 24 Februari 2020

Gerakan Makan Ikan Untuk Cegah Stunting Pada Anak

akarta, PAUD dan Dikmas. Dalam rangka mengedukasi anak sejak dini suka makan ikan untuk mencegah stunting, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menggelar gerakan edukasi makan ikan cegah stunting yang diadakan serentak di seluruh Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun turut menggelar gerakan makan ikan ini dengan mengajak siswa-siswa PAUD KM 0 Mekar Asih, Kamis (21/11).
Saat membuka kegiatan tersebut, dihadapan anak-anak dan para orang tua peserta didik dan pengelola PAUD KM 0 Mekar Asih, serta beberapa pengurus Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Harris Iskandar selaku Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Dikmas juga membacakan buku cerita anak bertemakan ikan,
Sambil membacakan cerita Harris berpesan agar anak-anak gemar memakan ikan supaya sehat dan pintar, sedangkan kepada para orang tua Dirjen menyampaikan agar membiasakan anak makan ikan sejak dini. “Anak-anak makan ikan ya, supaya sehat dan cerdas, untuk ayah ibu mari biasakan anak kita makan ikan agar tidak stunting,” ujar Dirjen.
Usai mendengarkan cerita, anak-anak PAUD KM 0 Mekar Asih makan ikan secara bersama kemudian berfoto bersama dengan Dirjen PAUD dan Dikmas, Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD KM 0, beserta Ketua dan Pengurus HIMPAUDI yang hadir.

Sumber: (Tim Warta/MHF/AS/KS)

Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini

Terdapat pepatah yang menyebutkan bahwa walaupun jumlah anak-anak hanya 10% dari total jumlah penduduk, tetapi mempengaruhi 100% masa depan. Investasi untuk program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dianggap sangat penting, sebab akan menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Banyak studi menunjukkan bahwa investasi pada pendidikan anak usia dini memberikan return atau pengembalian hasil yang paling tinggi dibandingkan kelompok umur lainnya. Hal ini disebabkan karena masa pembentukan otak manusia terjadi paling cepat pada usia di bawah 7 tahun, di lain pihak biaya investasi untuk program anak usia dini adalah paling murah dibandingkan dengan kelompok-kelompok umur lainnya.

PAUD dianggap penting, sebab pembangunan karakter yang paling efektif dilakukan adalah pada usia sedini mungkin. Tim Utton berkata bahwa "At 3, you're made for life" (Pada usia 3 tahun, Anda dibentuk untuk seumur hidup). Ungkapan tersebut mengacu kepada sebuah studi yang dilakukan oleh University of Otago di New Zealand yang meneliti lebih dari 1.000 anak-anak selama 23 tahun, dan terbukti bahwa sejak usia tiga  tahun seorang anak telah dapat diprediksi bagaimana karakternya kelak ketika dewasa...(Selengkapnya dapat di Download)


(Sumber Berita: Rusdiana, S.Pd., M.Pd.)                         

Serah Terima Jabatan Mendikbud

Jakarta, PAUD dan Dikmas. “Saya sangat nyaman bekerja di Kementerian ini,” ujar Muhadjir Effendy saat melakukan serah terima jabatan dengan Mendikbud Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim. Rabu (23/10)
Semua bekerja keras, dan memiliki tingkat kompetensi yang cukup bagus, bisa saya ajak berselancar, berjibaku, berakrobat, sesuai dengan arahan Presiden selama ini agar tidak terjebak dengan rutinitas atau monoton, dan selalu mencari terobosan, ujar Muhadjir Effendy menambahkan.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan pegawai Kemendikbud yang telah bekerja sama dengannya selama kurang lebih tiga tahun. Menurutnya, banyak suka dan duka yang ditemuinya selama memimpin Kemendikbud, termasuk belajar banyak hal. “Saya dapat banyak pelajaran dari bapak/ibu sekalian,” katanya.

Muhadjir meminta maaf jika dalam memimpin Kemendikbud selama ini ada ucapan dan tindakan yang menyinggung perasaan pejabat dan pegawai Kemendikbud. Menurutnya, semua yang dilakukannya adalah untuk melaksanakan tugas-tugas yang diamanahkan Undang-Undang dan digariskan Presiden. “Menteri pada dasarnya kan pembantu Presiden dan menerjemahkan visi dan misi Presiden di bidang masing-masing,” tuturnya.

Ia pun menyambut kehadiran Mendikbud baru Nadiem Makarim dan mengucapkan selamat datang, serta meminta Nadiem untuk melanjutkan atau mengevaluasi kebijakan yang sudah dijalankan, baik sebelum masa jabatan Muhadjir maupun kebijakan yang dikeluarkan di masa sebelumnya. “Silakan dievaluasi secara menyeluruh, bagian mana yang bisa dilanjutkan. Kalau tidak relevan silakan direvisi atau buat kebijakan baru,” katanya.

Menurut Muhadjir Effendy yang sekarang diberi amanah baru oleh Presiden Jokowi sebagai Menko PMK, pejabat di Kemendikbud sangat menguasai masalah, sehingga Mendikbud Nadiem tidak perlu ragu bertanya, termasuk kepada dirinya. “Kalau ada hal-hal yang perlu saya jelaskan atau bantu, saya sangat terbuka,” tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Terakhir, Muhadjir menyampaikan apresiasinya kepada insan media yang telah membantu menyebarluaskan program dan kebijakan Kemendikbud. “Demikian yang bisa saya sampaikan,” ujar Muhadjir menutup sambutannya.

Sumber:(Tim Warta/MHF/AS/KS)

MULTI TAB 1

Pentas Seni & Perpisahan

Pentas Seni & Perpisahan

MULTI TAB 2

Kegiatan Kartinian

Kegiatan Kartinian

MULTI TAB 3

anoman

anoman

MULTI TAB 4

perpisahan

perpisahan

MULTI TAB 5

kartinian 2

kartinian 2


MULTI TAB 6

1

Entri Populer

MULTI TAB 7

Headline

">

MULTI TAB 9

Buku Tamu

MULTI TAB 10

Daftar Blog Saya

MULTI TAB 11




 
KEMBALI KEATAS
') }else{document.write('') } }