Kota Semarang bakal memberi fokus lebih pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, dasar dan menengah pertama.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik)Kota Semarang, Bunyamin mengakui pasca diambil alihnya sekolah menengah atas dan menengah kejuruan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, anggaran yang ada bisa dialihkan ke sektor lainnya. “Anggaran yang selama ini untuk pendidikan menengah atas atau kejuruan bisa dialokasikan ke pos lainnya, contohnya saja pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar dan menengah,” katanya usai meresmikan gedung baru KB dan TK Supriyadi, kemarin.
Saat ini penyaluran anggaran untuk pendidikan akan kembali dibahas, terlebih SMA dan SMK telah dilimpahkan ke Provinsi yang idealnya peralihan tersebut akan rampung pada tahun depan. Ia pun optimis jika peralihan tersebut akan berdampak baik perbaikan bagi pendidikan usia dini hingga menenga pertama. “Tentunya akan lebih baik dari segala sektor, terlebih alokasi anggaran bisa dialihkan. Dinas pun bisa fokus pada pendidikan dasar dan anak usia dini,” jelas dia.
Sementara itu Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Fallah Semarang, Dr. Muhdi M.hum, berharap pasca pengambilalihan SMK/SMK oleh provinsi, kualitas pendidikan dasar dan usia dini bisa lebih baik,terlebih anggaran dari pemerintah kota bisa dimanfaatkan dengan biak. “Kalau dulu kan jangkauannya luas sampai SMA/SMK, kini anggarannya bisa dimaksimakan ke pos lainnya terutama pendidikan dasar dan pendidikan dini,” tuturnya.
Dr Muhdi, yang juga menjabat Rektor Universitas PGRI Semarang tersebut mengambil contoh untuk membangun gedung kelompok belajar (KB) dan taman kanak-kanak (TK) Supriyadi saja menghabiskan dana sekitar Rp3,3 miliar yang digunakan untuk pengadaan tanah, pembangunan dan kelengkapan fasiltas pelajar mengajar. “Fasilitas mulai dari peralatan marchingband, ruang pentas terbuka dan tertutup, ruang kelas dengan bantuan multimedia dan ber AC sehingga anak nyaman belajar, kalau bisa diplikasikan oleh Didsik, tentunya akan sangat baik,” imbuhnya.
Sementara itu Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang turut hadir dalam acara kemarin, mengungkapkan jika perhitungan anggaran bagi pendidikan di Kota Semarang akan dihitung ulang. Pemerintah Kota Semarang sendiri dipastikan akan proporsional karena PAUD juga mendapatkan bantuan dari kementrian. “ Saya sudah meminta dinas pendidikan untuk banyak konsentrasi di pendidikan pra sekolah dasar,” pungkas dia.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik)Kota Semarang, Bunyamin mengakui pasca diambil alihnya sekolah menengah atas dan menengah kejuruan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, anggaran yang ada bisa dialihkan ke sektor lainnya. “Anggaran yang selama ini untuk pendidikan menengah atas atau kejuruan bisa dialokasikan ke pos lainnya, contohnya saja pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar dan menengah,” katanya usai meresmikan gedung baru KB dan TK Supriyadi, kemarin.
Saat ini penyaluran anggaran untuk pendidikan akan kembali dibahas, terlebih SMA dan SMK telah dilimpahkan ke Provinsi yang idealnya peralihan tersebut akan rampung pada tahun depan. Ia pun optimis jika peralihan tersebut akan berdampak baik perbaikan bagi pendidikan usia dini hingga menenga pertama. “Tentunya akan lebih baik dari segala sektor, terlebih alokasi anggaran bisa dialihkan. Dinas pun bisa fokus pada pendidikan dasar dan anak usia dini,” jelas dia.
Sementara itu Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Fallah Semarang, Dr. Muhdi M.hum, berharap pasca pengambilalihan SMK/SMK oleh provinsi, kualitas pendidikan dasar dan usia dini bisa lebih baik,terlebih anggaran dari pemerintah kota bisa dimanfaatkan dengan biak. “Kalau dulu kan jangkauannya luas sampai SMA/SMK, kini anggarannya bisa dimaksimakan ke pos lainnya terutama pendidikan dasar dan pendidikan dini,” tuturnya.
Dr Muhdi, yang juga menjabat Rektor Universitas PGRI Semarang tersebut mengambil contoh untuk membangun gedung kelompok belajar (KB) dan taman kanak-kanak (TK) Supriyadi saja menghabiskan dana sekitar Rp3,3 miliar yang digunakan untuk pengadaan tanah, pembangunan dan kelengkapan fasiltas pelajar mengajar. “Fasilitas mulai dari peralatan marchingband, ruang pentas terbuka dan tertutup, ruang kelas dengan bantuan multimedia dan ber AC sehingga anak nyaman belajar, kalau bisa diplikasikan oleh Didsik, tentunya akan sangat baik,” imbuhnya.
Sementara itu Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang turut hadir dalam acara kemarin, mengungkapkan jika perhitungan anggaran bagi pendidikan di Kota Semarang akan dihitung ulang. Pemerintah Kota Semarang sendiri dipastikan akan proporsional karena PAUD juga mendapatkan bantuan dari kementrian. “ Saya sudah meminta dinas pendidikan untuk banyak konsentrasi di pendidikan pra sekolah dasar,” pungkas dia.